Australia Bolehkan Transplantasi Organ Hewan ke Manusia
Irna Gustia - detikHealth
Ilustrasi (Foto: izw-berlin.de)
National Health and Medical Research Councilmengatakan teknologi xenotransplantation yang dilarang sejak tahun 2004 ternyata dalam perkembangannya terbukti rendah risiko penularan virusnya.
"Dengan aturan yang tepat, risiko dapat diminimalkan dan ini dapat diterima mengingat potensi manfaatnya," bunyi pengumuman National Health and Medical Research Council yang diterbitkan Kamis (10/12/2009) seperti dilansir dari Reuters.
Ke-14 negara maju yang sudah terlebih dulu membolehkan transplantasi organ hewan ke binatang antara lain AS, Jepang dan Selandia Baru.
Teknologi xenotransplantation bekerja dengan cara mencangkokkan organ dan sel-sel hewan ke manusia untuk menggantikan donor organ manusia yang sakit seperti untuk mengobati penyakit diabetes.
Australia pada tahun 2004 melakukan penundaan atau moratorium xenotransplantation karena dikhawatirkan teknologi tersebut bisa membuat virus hewan khususnya virus babi lompat ke dalam celah-celah organ manusia.
Badan kesehatan dunia (WHO) telah menyerukan kepada semua negara untuk menetapkan peraturan mekanisme kontrol dan pengawasan yang ketat sebelum mengizinkan xenotransplantations.
Australia sendiri akan memperkenalkan aturan baru untuk mengontrol percobaan xenotransplant dan menerapkan pengawasan dan pemantauan kepada pasien yang mengikuti praktik ini.
(ir/fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar