Sabtu, 27 Februari 2010

Dunia Presinutri, Stimulasi Otot dan Otak Anak

Dunia Presinutri, Stimulasi Otot dan Otak Anak
Sari Husada mengenalkan konsep Presinutri dan Presi Stimulasi dalam SGM Eksplor 3 dan SGM Aktif 4, dan juga menggelar Dunia Presinutri. Bentuk kegiatannya berupa kegiatan dan permainan edukasi serta ajang asah potensi anak.
Sabtu, 27/2/2010 | 22:05 WIB

KOMPAS.com - Sari Husada menggelar rangkaian program tumbuh kembang anak sepanjang 2010 di Jakarta, Bandung, Surabaya, yang dikemas dalam tema Dunia Presinutri.

Dunia Presinutri resmi dibuka di ITC Cempaka Mas Jakarta Pusat (27/2/2010) dengan menghadirkan dokter spesialis gizi anak, dr M.F. Conny Tanjung dan pakar tumbuh kembang anak dan pola asuh, Hanny Muchtar Darta, CEI, PSYCH-K, dalam sebuah talkshow.

Di dalam Dunia Presinutri terdapat ruang edukasi gizi dan tumbuh kembang anak dan arena permainan yang dirancang untuk merangsang aspek fisik, psikologis, motorik anak. Wahana permainan anak juga dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan usia dan perkembangan anak.

Misalkan, untuk anak usia 1-3 tahun, wahana permainan yang disediakan adalah untuk merangsang perkembangan fisik dan motorik. Karenanya, disediakan petualangan lorong eksplor seperti angkat beban, helm pintar, permainan X-Ray dan petualangan makanan.

Sedangkan bagi balita berusia 3-6 tahun, anak memasuki tahap aktif dan masa pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. Anak juga sudah mulai belajar memilih dan berpikir. Karenanya wahana permainan untuk tahap perkembangan ini disebut petualangan lorong aktif. Bentuk permainannya seperti tarian tulang, jelajah otot, menangkis bakteri dan bola cerdas.

Ignatius Ari Djoko Purnomo, Corporate Communication Manager PT Sari Husada mengatakan rangkaian kegiatan di 3 kota ini merupakan integrasi dari program SGM Eksplor 3 dan SGM Aktif 4 dengan Presinutri. Sekaligus juga sebagai miniatur dari program pendidikan tumbuh kembang anak usia 1 - 6 tahun, Teman Sejati Sarihusada (TTS).

"Tumbuh kembang anak saat memasuki golden age perlu diperhatikan presinutri dan presi stimulasi. Bedasarkan penelitian, kebutuhan nutrisi anak perlu difokuskan pada kebutuhan sesuai usia. Begitupun stimulasi yang perlu ditekankan pada anak agar pertumbuhannya optimal, sangat bergantung dari usia si anak, perlu ada edukasi mengenai hal ini," papar Ignatius yang kerap disapa Ipung ini.

Presinutri dan Presi Stimulasi merupakan konsep yang dikenalkan Sari Husada untuk optimalisasi tumbuh kembang anak. Artinya nutrisi perlu diformulasikan secara presisi. Anak menerima nutrisi dalam jumlah yang tepat sesuai perkembangan. Begitupun dengan stimulasi aktifitas anak, orangtua perlu menyesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai usianya.

Info lain:

Dunia Presinutri diadakan dari pukul 10.00 hingga 20.00 di tiga kota pada:

1. 27-28 Februari 2010 di ITC Cempaka Mas Jakarta

2. 6-7 Maret 2010 di Bandung Supermall

3. 27 - 28 Maret 2010 di Royal Plaza Surabaya

Satu orang dewasa dan satu anak bisa mencoba wahana edukasi ini dengan syarat membeli satu produk SGM Eksplor 3 atau SGM Aktif 4 dengan Presinutri 600 gram atau 900 gram.


C1-10

Editor: wsn

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/27/22052455/dunia.presinutri.stimulasi.otot.dan.otak.anak.

Minggu, 21 Februari 2010

Is This the Safest House in the World?

Is This the Safest House in the World?

by Mark David
Sunday, February 21, 2010

provided by
mainstreet_logo.gif

It wasn't so long ago that panic rooms were thought of as little more than a plot line for a Jodi Foster film or an expensive eccentricity of the paranoid. No more.

More from MainStreet.com:

3 Facebook 'Friends' to Avoid and How to Do It

An Affordable Villa in Italy?

Investors Beating Out Homebuyers With Cash

Nowadays, increasing numbers of homeowners are spending big bucks to have panic rooms, safe cores and other sorts of high-tech security systems installed in their home to ensure their family and possessions are kept safe from intrepid intruders and other calamitous events.

SafeOutside.jpg
Hurwitz James Company

One residence, located high in the hills above Los Angeles, goes several steps further than a simple but effective panic room. The lavish and luxurious appointments of the sky-high mansion discreetly hide and disguise a security system so tight that it just may be the safest house in the world.

Modern-Day Fortress

The modern-day fortress was designed and built in 2002 by Al V. Corbi, a renowned authority on residential and yacht security. Corbi's stock in trade is designing integrated systems with detection, deterrence, defensive and offensive options. The heavily fortified and super secure residence occupies an easily defended promontory with 360-degree views. The well-defended dwelling stands five stories tall, measures almost 8,000 square feet and includes 32 rooms that all sit atop a virtually impenetrable batcave-like garage that will hold six, preferably armored, cars.

SafeWindows.jpg
Hurwitz James Company

Safe and Luxurious

When not aiding the defense and security of its occupants, the fortress-like home functions like any other well-appointed mansion with deluxe creature comforts such as an elevator for whisking folks from the garage level to the living levels, a gourmet kitchen with granite counter tops and commercial grade appliances, two offices, a wine cellar and a home theater.

Buy Some Peace of Mind

The home's real luxury is, of course, the ensured safety of its inhabitants. Should an intruder manage to breach the extensive exterior security measures that include comprehensive surveillance abilities, there are two hidden panic rooms and two architecturally invisible "safe cores."

The safe cores consist of entire sections of the residence that can be isolated from the rest of the home and where the homeowner can retreat in complete safety -- not to mention luxury -- from an outside threat that might include an intruder, a natural disaster or even a nuclear, biological or chemical attack.

SafeHouse6.jpg
Hurwitz James Company

The homeowner declined to discuss some of the specifics of the heavy-duty security set up out of obvious concern that it could compromise the overall system. This means they're not going to tell this writer or anyone else but the next owner that the property is equipped with semi-automatic weaponry that can be remotely controlled from the panic room(s). It may not be, but then again, maybe it is.

Room for Refugees

In addition to the handicap-accessible guest suite, the seriously safe house has five bedrooms and eight bathrooms including a master suite with panoramic views, a fireplace, a luxurious bathroom and a custom-fitted dressing room that would satisfy any clothes horse with a penchant for high-powered security systems.

Whirly-Gig Accessible

The sprawling and tiled terrace on the roof takes full advantage of the 360-degree views that include Mount Baldy, the Palos Verdes Peninsula and the Pacific Ocean. There is also a built-in barbecue center and a spa situated under the heliport designed for emergency evacuations in the event of a home intrusion or for fire emergencies.

The Price of Safety

While it can be tough to put a price of the safety and security of one's family, in this case the tab is $7.25 million.

For more information and details on the safest house in the world, contact Bob Hurwitz (phone number (310) 477-8865 ) at the Hurwitz James Company in Beverly Hills, Calif.


http://finance.yahoo.com/real-estate/article/108875/is-this-the-safest-house-in-the-world

Sabtu, 20 Februari 2010

Atlantis Lenyap oleh Tsunami

Senin, 23/04/2007 17:35 WIB
Atlantis Lenyap oleh Tsunami
Arfi Bambani Amri - detikNews
Negev - Benua Atlantis yang lenyap ditelan samudera ribuan tahun lalu mungkin bukan sekadar legenda. Sebuah penelitian menemukan sebuah peradaban yang menakjubkan dihancurkan oleh tsunami pada 3.500 tahun lalu. Atlantis yang hilang itu diduga adalah Pulau Kreta, Yunani. Pada 3.500 tahun lalu, di pulau tersebut hidup bangsa Minoa yang taraf hidupnya jauh di atas bangsa Eropa umumnya. Bangsa Minoa sudah membangun istana-istana, jalan-jalan dengan pengerasan dan selokan. Minoa pun dianggap sebagai peradaban modern pertama di Eropa. Peradaban yang muncul pada 1.500 tahun sebelum Masehi itu tiba-tiba lenyap begitu saja. Tak ada jejak penyebab kiamat peradaban Minoa itu, sampai akhirnya sekelompok ilmuwan menemukan petunjuk. Peradaban Minoa dihancurkan tsunami. "Kandungan tanah purba (Pulau Kreta) menunjukkan sejumlah tanda-tanda tsunami," ungkap Professor Hendrik Bruins, ahli geologi dari Universitas Ben-Gurion, Negev, Israel, seperti dikutip dari bbc.co.uk, Senin (23/4/2007). "Material bangunan, keramik dan cangkir-cangkir bersama dengan sisa makanan Bangsa Minoa bercampur dengan koral pantai, kerang laut dan hewan mikroskopis laut. Dan itu hanya terjadi jika dasar laut naik ke atas oleh satu cara - sebuah tsunami yang kuat," jelas Bruins. Diduga Atlantis yang hilang ditelan lautan -- seperti diutarakan Plato 2.000-an tahun lalu -- adalah Bangsa Minoa ini. Mereka adalah pelaut dan pedagang. Kota-kota mereka didirikan di sepanjang pantai sehingga membuatnya mudah hancur oleh tsunami. Tsunami yang menghantam Kreta ini disimpulkan sama kuatnya dengan yang menimpa Aceh dan Thailand pada akhir 2004 lalu. Lalu apa penyebab tsunaminya? Berdasarkan penelitian usia radiokarbon, tsunami terjadi pada saat bersamaan dengan letusan Gunung Santorini, 70 km sebelah utara Kreta, pada pertengahan milenium kedua sebelum Masehi. Letusan Santorini 10 kali lebih kuat dari letusan Krakatau pada 1883. Letusannya menyebabkan perubahan cuaca dan suara ledakannya terdengar sejauh 3.000 mil. Letusannya juga menyebabkan tsunami yang menyapu habis kota-kota di pinggir pantai Pulau Kreta. Ditambah dengan abu letusan yang menyebabkan kegagalan panen, peradaban Minoa terus surut. Atlantis pun lenyap menyisakan legenda.(aba/sss)

Ahli Geologi & Arkeologi Tegaskan Atlantis Tidak Ada di Indonesia

Sabtu, 20/02/2010 18:05 WIB
Ahli Geologi & Arkeologi Tegaskan Atlantis Tidak Ada di Indonesia
Didit Tri Kertapati - detikNews

atlan.org
Jakarta - Profesor Arysio Santos membuat buku 'Atlantis, The Lost Continent Finally Found' yang mencengangkan. Dirinya menyebut kalau Atlantis yang selama ini dicari adalah Indonesia.

Namun, tesis-tesis yang dikemukakan profesor Santos dalam bukunya dibantah oleh ahli Geologi dan Arkeologi.

"Benua peradaban Atlantis yang hilang tidaklah dimana-mana itu hanya sebuah fiksi. Tapi itu bisa dijadikan motivasi untuk mencari peradaban-peradaban masa lalu," ujar Ketua Ahli Ikatan Arkeologi Indonesia, Profesor Dr Harry Truman Simanjuntak, pada acara Seminar Nasional 'Indonesia Atlantis yang Sesungguhnya' di Museum Indonesia TMII, Jakarta, Sabtu (20/2/2010).

Menurut Harry, penelitian arkeologi menunjukkan manusia belum mampu memiliki kemampuan seperti yang digambarkan tentang peradaban bangsa Atlantis. Selain itu, kata Harry, tesis Santos dibuat berdasarkan cerita yang dibuat oleh Plato. Di mana cerita tersebut dipertanyakan kebenarannya hingga saat ini.

"Kita harus hati-hati dengan sumber cerita itu. Santos berangkat dari cerita yang sudah beribu-ribu tahun lalu, yang kebenarannya masih perlu diuji," jelasnya.

Senada dengan profesor Harry, ahli geologi Dr Awang Setyana juga menilai karya Santos tidak didukung fakta yang akurat.

"Tesis yang diajukan santos tidak mempunyai argumentasi dan bukti geologi,' jelas Awang.

Menurut Awang, Santos dalam bukunya bersandarkan hanya pada kontemplasi yang dilakukannya selama 10 tahun. Dalam buku Santos, kata Awang, tidak ada analisis empiris maupun bukti-bukti yang mendukung tesisnya.

"Santos menyebutkan 11.600 tahun yang lalu terjadi letusan gunung Krakatau. Menurut penelitian geologi, tidak ada bukti Krakatau pernah meletus 11.600 tahun yang lalu," terang Awang.

Awang menegaskan, kalau Atlantis tidak berada di Indonesia."Sangat diragukan Indonesia adalah benua Atlantis. Atlantis yang paling mungkin adalah kebudayaan tengah, kebudayaan Minoa karena pernah ada gunung meletus yang besar," tutupnya.
(ddt/mad)

Jumat, 19 Februari 2010

Origin of key cosmic explosions unraveled

Origin of key cosmic explosions unraveled


Origin of key cosmic explosions unraveledAFP/NASA/File – A NASA image of the debris of an exploded star, known as supernova taken from NASA's Chandra X-Ray …

CHICAGO (AFP) – Astronomers who have long used supernovas as cosmic mile markers to help measure the expansion of the universe now have an answer to the nagging question of what sparks the massive stellar explosions.

"These are such critical objects in understanding the universe," lead author Marat Gilfanov of the Max Planck Institute for Astrophysics in Germany said Wednesday in describing his team's study.

"It was a major embarrassment that we did not know how they worked. Now we are beginning to understand what lights the fuse of these explosions."

Most scientists say Type 1a supernovae are formed when a white dwarf star -- the collapsed remnant of an old star -- becomes unstable after it exceeds its weight limit.

Instability could come from the merging of two white dwarfs or accretion -- a process in which the gravity of the star draws in enough material from a sun-like companion.

Using NASA's Chandra X-ray Observatory, Gilfanov and his team studied the supernovas in five nearby elliptical galaxies and the central region of the Andromeda galaxy.

"Our results suggest the supernovae in the galaxies we studied almost all come from two white dwarfs merging," said co-author Akos Bogdan, also of Max Planck.

"If the supernova were produced by accretion, the galaxies would be roughly 50 times brighter in x-rays than actually observed."

Further study will be needed to determine if merging is also the primary cause of supernovae in spiral galaxies.

Pinpointing a possible supernova prior to the explosion is also extremely difficult, the researchers noted.

Pairs of white dwarfs are incredibly difficult to find. And once the white dwarfs spiral into distances when they are about to merge, it takes just a few tenths of a second for them to explode.

Knowing how supernovas are formed is key to better understand how they can be used to measure cosmic distances and tracing dark matter, said Mario Livio, an astrophysicist with the Space Telescope Science Institute in Maryland.

"We use Type 1a supernova to determine the properties of dark energy in order to be able to do that accurately we need to fully understand the evolution of the power of the luminosity of these supernovae," Livio said in a conference call with reporters.

"There is (also) this process that we call feedback -- namely all supernova play an important role in the evolution of their host galaxies."

The study is published in the February 18 edition of the journal Nature.

http://news.yahoo.com/s/afp/20100218/sc_afp/scienceastronomysupernova_20100218083221

Jumat, 12 Februari 2010

Tapak Kaki Raksasa Hebohkan Aceh

Tapak Kaki Raksasa Hebohkan Aceh
Jumat, 12 Februari 2010 | 21:08 WIB
SHUTTERSTOCK

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Ribuan warga dari berbagai desa di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, berduyun-duyun menyaksikan tapak kaki berukuran raksasa di pinggir Sungai Tamiang, Desa Gelung, Kecamatan Seruway.

"Itu merupakan fakta, dan saya sendiri menyaksikan sebuah tapak kaki berukuran panjang 95 centimeter dan lebar 40 centimeter di pinggir Sungai Tamiang," kata Camat Kecamatan Seruway, Asra, saat dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (12/2/2010) malam. Ia menyebutkan informasi tentang adanya tapak kaki mirip tapak kaki kiri manusia, namun ukurannya cukup besar itu, tersebar begitu cepat, sehingga masyarakat antusias berbondong-bondong menyaksikannya.

Asra menceritakan, kronologis ditemukan tapak kaki "raksasa" itu berawal dari seorang petani yang sedang menanam padi di areal sawahnya di desa tersebut pada Kamis (11/2) petang. "Awalnya, petani itu melihat sekitar 12 ekor sapi yang masuk ke areal sawah, kemudian petani tersebut mencoba mengusirnya.

Namun, tiba-tiba sapi itu hilang dari pandangan mata warga tersebut," kata dia menjelaskan. Kemudian, petani tersebut kaget ketika menyaksikan sebuah tapak kaki berukuran besar dan temuannya langsung dilaporkan kepada warga lainnya. Selanjutnya, warga Desa Gelung berbondong-bondong menyaksikan tapak kaki raksasa yang ada di pinggir Sungai Tamiang.

Informasi tersebut terus berkembang sampai ke Kuala Simpang, ibukota Aceh Tamiang, sekitar 550 kilometer timur Kota Banda Aceh. Asra menjelaskan, sejak Jumat (12/2) pagi, ribuan warga dari berbagai kecamatan di Aceh Tamiang berbondong-bondong ingin menyaksikan fakta langka berupa tapak kaki raksasa di desa tersebut.

Menurut informasi, tapak kaki raksasa seperti itu pernah muncul di Desa Paya Udang, desa tetangga Gelung sekitar 1987. "Menurut cerita para orangtua, munculnya tapak kaki raksasa itu pernah terlihat di Desa Paya Udang. Munculnya tapak kaki raksasa dipahami masyarakat sebagai sebuah peringatan," kata Camat Asra.

http://regional.kompas.com/read/2010/02/12/21082920/Tapak.Kaki.Raksasa.Hebohkan.Aceh

Selasa, 09 Februari 2010

Peneliti Australia Teliti Hiu Tutul di Probolinggo

Selasa, 09/02/2010 16:34 WIB
Peneliti Australia Teliti Hiu Tutul di Probolinggo
Sugianto - detikSurabaya



Hiu di Pantai Bentar/File

Probolinggo
- Munculnya puluhan ikan hiu tutul di obyek Pantai Bentar, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu, seorang peneliti dari Ecocean Australia, Darcy Bradley (25) datang ke Indonesia.

Darcy Bradley datang sendirian saat berkunjung ke obyek wisata Pantai Bentar. Dia melakukan pemotretan terhadap ikan hiu dengan menaiki sebuah kapal yang telah disediakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo.

Rencananya, Darcy Bradley berada di Probolinggo selama satu minggu lamanya. "Hewan
hiu tutul ini tergolong spesies langka. Makanya saya tertarik datang kesini untuk melakukan penelitian," ujar Darcy Bradley dengan logat bahasa Inggrisnya kepada wartawan di rumah makan obyek wisata Pantai Bentar, Selasa (9/2/2010).

Darcy menjelaskan, hiu tutul itu disebut dengan istilah whale shark (hiu paus,red). Hewan itu berasal dari lautan Samudera yang hidupnya tidak menetap. "Di lautan dunia ikan whale shark itu hidupnya tidak tetap. Namun di laut Pantai Bentar Probolinggo hampir setiap tahun datang. Makanya saya tertarik dengan itu," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo, Tutuq Edi Utomo menyambut baik kedatangan seorang peniliti dari Ecocean Australia itu. Bahkan dengan datangnya Darcy Bradley yang melakukan penelitian merupakan sebuah peluang melakukan terobosan.

"Kedatangan peneliti Darcy Bradley ini sudah saya sampaikan kepada Pak Bupati. Beliau mengimbau kepada masyarakat pesisir supaya menjaga ekosistem laut agar keberadaan hiu-hiu tutul itu bisa terjaga dengan baik," katanya.

(fat/fat)

Senin, 08 Februari 2010

Canon G11, Kamera Retro Berjiwa SLR

Selasa, 02/02/2010 12:05 WIB
Review Produk
Canon G11, Kamera Retro Berjiwa SLR
Fajar Widiantoro - detikinet

Power Shot G11 (Canon)

Jakarta - Namanya adalah Canon Power Shot G11. Mungkin Anda akan tertawa melihat bentuknya yang retro. Namun, jangan salah, di balik body jadulnya, kamera saku papan atas ini memiliki jiwa layaknya kamera SLR.

Ya, Canon telah memperkenalkan kamera saku ini sebagai suksesor seri Power Shot G10 terdahulu. Dengan lensa 28-140mm nya, G11 bakal menggantikan G10 di pasaran. Namun sayang G11 ini memiliki sensor 10MP (3744 x 2784), daripada G10 yang memiliki sensor 15MP (4480 x 3348).

Untungnya Canon telah membenamkan prosesor DIGIC 4 dalam G11, yang membuat kamera ini makin responsif. Salah satu fitur unggulan lainnya adalah sistem Dual Anti-Noise, yang memiliki sensitivitas sensor 2-stop lebih tinggi dibanding G10.

Kamera retro ini juga memiliki teknologi i-contrast, yang berfungsi mengurangi cahaya over ataupun under.

Desain Tak Jauh Beda Dari G10


Dari sisi desain Power Shot G11 tak jauh beda dengan G10. Balutan warna hitam serta grip yang nyaman saat digenggam adalah keunggulan kamera retro ini. Bahkan untuk ukuran tangan besar sekalipun, kamera ini tetap enak dipegang, tidak licin.

Dibanding G10, kini G11 memiliki LCD putar 180 derajat. Namun lensanya masih sama yakni 28-140mm (F2,8- F4,5). Untuk masalah ISO, G11 memiliki ISO 80-3200 (G10 hanya 1600). Panel pengoperasian ISO, mode dan push pun masih sama seperti saudara tuanya, sangat simple dan tidak ribet.

Untuk urusan tombol kendali foto serta navigasi, G11 memiliki model navigasi putar dengan kombinasi empat arah. Tombol menu terletak di kanan bawah, sementara tombol play untuk melihat hasil foto ada di kanan atas, sebelah viewfinder.

Tombol zooming terletak di bagian atas, menyatu dengan shutter. Di sebelahnya tedapat tombol power dan ISO serta modus kamera, serta di sisi kirinya terdapat panel f-stop. Sementara untuk urusan slot SD ada di bagian bawah, menyatu dengan baterai lithium.

Performa Power Shot G11


Canon melengkapi Power Shot G11 ini dengan 5x zooming wide angle sebesar 28mm, plus teknologi Image Stabilizer (IS). Alhasil saat dijajal detikINET untuk mengambil objek dari jarak jauh dengan zoom maksimal, kamera ini bisa mengeksekusinya dengan baik.

Teknologi IS ini memungkinkan fotografer untuk membuka shutter speed lebih rendah, saat menemui objek dengan cahaya minim tanpa tripod atau monopod.

Power Shot G11, memiliki beberapa pilihan format ukuran file foto, seperti: W (wide), S (640x480), 2M, 4M, 6M, 10M dan RAW.

Untuk urusan LCD kamera retro ini memiliki ukuran 2,8 inchi dengan teknologi PureColor II VA LCD (461k dots). Dengan LCD putarnya, fotografer mampu mengambil objek dari mulai low hingga high angle secara mudah.

Bagaimana untuk urusan cahaya minim? detikINET mencobanya dengan mengambil sebuah objek dalam kamar dengan cahaya minim tanpa flash. Setting ISO pun digeber mentok di angka 3.200 hasilnya lumayan jernih dengan noise minim.

Tak puas dengan itu, kamera ini sedikit dipaksa menaikkan f-stop +2 untuk mencapai ISO 12.800. Hasilnya pun tak terlalu mengecewakan dengan bantuan teknologi IS milik Canon.


ND Filter, AV-TV, dan Makro yang Lumayan


Power Shot G11 bahkan memiliki ND filter, yang berfungsi sebagai filter internal untuk mengurangi cahaya berlebih. Mungkin ini adalah salah satu kelebihan G11 dibanding kamera sejenis lain.

Puas dengan test cahaya minim, detikINET penasaran dengan ND filter milik G11 ini. Objek berupa langit biru diambil dari dalam ruangan. Pendaran cahaya matahari yang over pun terdeteksi dengan baik oleh histogram, melalui PureColor II VA LCD. Hasil fotonya terbilang mengagumkan. Cahaya over matahari benar-benar direduksi, Alhasil langit biru pun terfoto dengan baik.

Selesai uji-menguji kondisi pencahayaan, kini saatnya menguji kecepatan bidik kamera ini. Untuk mengujinya detikINET menggunakan 2 modus yakni AV (Aperture Priority) dan TV (Shutter Priority) di outdoor dengan cahaya normal tanpa flash. Kamera ini terbukti dapat mengambil gambar bus yang bergerak cepat.

Bagaimana dengan kualitas lensa makronya? Dari hasil pengujian detikINET, rata-rata kamera ini mampu mengambil objek secara jernih dengan jarak fokus terdekat sekitar 1 cm. Di luar itu Power Shot G11, sudah tidak mampu mendeteksi objek dengan baik.


Perbandingan G10 vs G11


Sebagai pembanding G11 memiliki sensor yang lebih baik dari G10. Dari hasil pengujiandetikINET, pada ISO terendah (80), G11 sedikit lebih baik.

Berikut ini adalah data skor akhir pengujian DxO Mark, yang dilakukan oleh DxO Lab:

-G10-
DxO Mark Sensor : 37,8/100
Color Depth : 19,5/28
Dynamic Range : 10/15
Low Light ISO : 157/2527

-G11-
DxO Mark Sensor : 46,6/100
Color Depth : 20,4/28
Dynamic Range : 11,1/15
Low Light ISO : 169/2527


Kesimpulan

Seolah mengembalikan kejayaan seri G dari Canon, kamera retro ini datang. Dengan pilihan ISO yang besar dan LCD putar, kamera ini wajib dimiliki para fans Power Shot, yang ingin meng-upgrade kameranya.

Apalagi bagi pengguna yang ingin mencari kamera saku, namun berjiwa SLR. Untuk masalah harga kamera retro ini dijual dengan kisaran Rp. 5.150.000. Harga yang cukup sebanding dengan kualitasnya.


Kelebihan:

+ LCD Putar
+ Prosesor DIGIC 4

Kekurangan:

- Mahal
- Bentuk sedikit gendut ( fw / wsh )

Flash Disk dengan Standar Sandi AS

Minggu, 31/01/2010 11:52 WIB
DataTraveler 5000
Flash Disk dengan Standar Sandi AS
Ardhi Suryadhi - detikinet

Data Traveler 5000

Jakarta - Kingston Digital, perusahaan afiliasi memori flash dari Kingston Technology Company, mengumumkan peluncuran USB Flash Drive DataTraveler 5000 yang memiliki tingkat keamanan berlapis.

Produk ini dilengkapi keamanan terdaftar dari teknologi SPYRUS yang mendukung basis hardware 256-bit AES-XTS dan Suite B cryptography, termasuk ECC.

Algoritma Suite B dipilih secara khusus dan terbukti oleh pemerintah Amerika dan Departemen Pertahanan untuk digunakan dalam pembagian data dalam lingkungan multi nasional termasuk kedua aplikasi klasifikasi dan tidak klasifikasi.

Sementara Mode XTS-AES adalah mode sandi untuk enkripsi yang jauh lebih kuat daripada CBC, ECB dan mode lainnya.

"DataTraveler 5000 memberikan perlindungan keamanan tingkat tinggi dan enkripsi untuk pemerintahan dan pengguna enterprise," ujar Nathan Su, Direktur Sales Flash Memori Kingston, wilayah Asia Pasifik dalam keterangannya, Minggu (31/1/2010).

( ash / rou )

Duet Motherboard MSI MudahkanOverclock

Jumat, 29/01/2010 11:55 WIB

Duet Motherboard MSI MudahkanOverclock
Trisno Heriyanto - detikinet

MSI BigBang Fuzion (ist.)

Jakarta - Overclock, biasanya dilakukan oleh para pengguna komputer untuk lebih meningkatkan kemampuan perangkat keras yang dimilikinya. Aksi ini pun acapkali menjadi menjadi sebuah kegiatan 'wajib' ketika sebuah komponen dianggap sudah tidak mampu menjalan sebuah aplikasi.

Tidak dipungkiri lagi memang, biasanya paraoverclockers--pelaku overclock-- sudah memahami betul komponen PC yang dimilikinya. Kini hal tersebut tidak sepenuhnya benar, karena beberapa produsen motherboard telah memberikan segudang fitur untuk melakukan overclock dengan mudah pada produknya. Salah satunya adalah MSI.

MSI baru saja menggelontorkan kedua motherboard barunya yang sarat dengan kemampuanoverclock. Kedua produk tersebut adalah, MSI Bing Bang Fuzion dan MSI H55, keduanya telah memiliki kemampuan overclock yang memadai.

MSI H55 adalah salah satu motherboard yang dirancang khusus untuk prosesor Intel Core i3. Berukuran cukup mungil (Micro ATX) dengan fitur overclock yang sangat mudah. Pengguna hanya perlu menekan switch yang disediakan untuk meningkatkan kecepatan prosesor.

Selain menawarkan kemampuan overclock yang mudah, MSI H55 juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk dijadikan Home Theater Personal Computer (HTPC). Kerena Selain murah, kemampuan motherboard ini juga lebih cocok digunakan untuk menonton film ketimbang memainkan game.

Bing Bang Fuzion, hadir sebagai motherboard berbasis Intel P55 yang paling 'mewah' dari segi kemampuan overclock. Dari beberapa fitur yang ditawarkan, jelas sekali produk ini ditujukan untuk para penggila komputer tingkat mahir.

Tidak hanya itu, Bing Bang Fuzion juga merupakan motherboard pertama yang mengusung Chipset Hydra Engine besutan Lucid. Dengan chipset ini, pengguna dapat menggunakan kartu grafis Nvidia dengan ATI Radeon secara bersamaan.

Baik MSI H55 ataupun Bing Bang Fuzion sudah mulai tersedia di pasaran, kedua produk ini pun dibanderol dengan harga yang cukup bervariasi yakni, USD 116 untuk H55 dan USD 408 untuk Bing Bang Fuzion. ( eno / wsh )

Alienware M17x, Ini Notebook atau PC?

Senin, 25/01/2010 11:59 WIB
Review Produk
Alienware M17x, Ini Notebook atau PC?
Trisno Heriyanto - detikinet

Alienware M17x (inet)

Jakarta - Alienware M17x merupakan notebook besutan Dell yang memang dirancang untuk memenuhi hasrat para gamer. Karena untuk bermain game, jadi tidak heran jika spesifikasi yang diberikan tergolong 'perkasa'.

Dimotori oleh Intel Extreme Quad Core Q9000, M17x juga dilengkapi dengan Memory DDR3 4GB, kartu grafis Geforce GTX 260M dan sistem operasi Windows 7 Home Premium versi 64bit. Selain itu, kapasitas hardisk 1 TeraByte (TB) pada notebook ini juga dimaksimalkan dengan modus RAID 0.

Dilihat dari spesifikasi yang ditawarkan, Alienware M17x yang diterima detikINET sedikit berbeda dengan konfigurasi dari negeri asalnya. Perbedaan mencolok terdapat pada kartu grafis yang digunakan (GTX 260M). Versi lain notebook ini menggunakan Geforce GTX 280M dengan Scalable Link Interface (SLI).

Tampilan yang Menawan

Sebagai notebook kelas kakap, Alienware M17x memiliki penampilan yang sangat menarik. Mulai dari desain tampilan hingga bahan casing yang digunakan.

Desain keyboard yang digunakan, misalnya, tampak cukup lega untuk gamer dengan jari besar. Adanya keypad numerik juga membuat penggunaan notebook ini serasa memakai komputer desktop.

Ventilasi M17x juga tertata dengan rapih. Panas yang ditimbulkan akan menyembur keluar secara sempurna pada bagian belakang dan sampingnya. Alhasil, notebook akan tetap terasa adem meski dimainkan secara nonstop.

Satu fitur yang cukup unik adalah pengaturan warna-warna lampu indikator yang ada di notebook. Semua lampu, mulai dari penerang tombol fungsi, touchpad hingga logo Alienware bisa diubah warnanya sesuai selera pengguna.

Kemudian, M17x memiliki dua speaker di bagian depan. Walhasil, suaranya pun terdengar sangat lantang dan jernih. Bahkan ini merupakan notebook dengan suara paling keras yang pernah dijajal detikINET.

Alienware M17x menggunakan casing yang terbuat dari bahan aluminium, sehingga keseluruhan 'body' pada notebook ini tampak kokoh nan kuat. Namun jangan salah, hal tersebut juga berimbas pada bobot notebook ini yang terbilang sangat berat.

Meski Hebat Namun Belum Cukup

Kualitas gambar yang disajikan pun tak kalah hebat. Dengan bentang layar 17 inchi, notebook ini mampu menampilkan gambar hingga resolusi 1900 X 1200 pixel, sehingga gambar akan tampil dengan cemerlang.

Namun, ada yang sedikit mengecewakan pada layar yang digunakan. Penggunaan pada ruang yang terang, dengan posisi sumber cahaya di belakang pengguna, akan sangat mengesalkan. Ini karena pantulan sinar terlihat jelas di layar, terkadang bagaikan melihat permukaan sebuah cermin.

Untuk ukuran sebuah notebook, Alienware M17x mempunyai Performa yang sangat hebat. Entah itu ketika digunakan untuk melakukan olah gambar ataupun memainkan game kelas berat.

Untuk membuktikan ketangguhannya, detikINET coba memainkan game Resident Evil 5 pada notebook ini. Ketika dijajal pada resolusi 1280 X 720 dengan detail tinggi, notebook ini berhasil melewatinya dengan mulus.

Namun lain halnya ketika dimainkan pada resolusi yang lebih tinggi. Gejala turunnya Frame per Second (FPS) mulai terlihat pada resolusi 1900 X 1200. Meski tidak terjadi penurunan yang signifikan, namun hal tersebut sangatlah mengganggu, terlebih lagi jika terjadi waktu adegan yang seru.

Ini Notebook atau PC?

Kalimat yang terlontar ketika pengguna awam melihat notebook ini mungkin adalah "Ini Notebook atau PC?". Cukup beralasan, mengingat tidak hanya berperforma tinggi melainkan juga memiliki ukuran yang terbilang bongsor.

Alienware M17x juga tidak memiliki nilai mobilitas layaknya notebook pada umumnya. Selain dari ukuran dan bobotnya, perangkat ini praktis tak bisa digunakan untuk bermain game apabila hanya mengandalkan baterai.

Meski berkasitas cukup besar --9 cell-- namun baterai itu belum mencukupi untuk menunjang pasokan daya kartu grafis GTX 260M. Alhasil, ketika sedang menggunakan baterai, notebook ini akan secara otomatis beralih pada kartu grafis onboard yaitu Geforce 9400.

Seperti apa bedanya? Hasil uji benchmark dengan 3DMark 2006 menunjukkan kisaran skor 3.000 pada saat mengunakan baterai. Namun saat dicolokkan ke sumber listrik, angkanya melambung tinggi hingga kisaran skor 10.000.

Dengan kata lain, jika ingin bermain dengan nyaman, jangan melepaskan charger dari lubang adapter yang disediakan. Tambah merepotkan memang, terlebih adapter Alienware M17x juga memiliki ukuran yang sangat besar dan berat.

Alienware M17x merupakan debut pertama Dell di kacah indusri laptop gaming di Indonesia. Meski harga yang dibandrol tinggi, yakni berkisar USD 3299, notebook ini tidak akan luput dari perhatian para penggemar setia Alienware.

Kelebihan:
+ Performa Baik
+ Kualitas bahan yang kokoh
+ Desain menarik

Kekurangan:
- Layar memantulkan cahaya
- Mobilitas terganggu adaptor
- Berat

( eno / wsh )

Infinia, LED LCD TV yang Bisa Menangkap Siaran Digital

Jumat, 22/01/2010 10:35 WIB

Infinia, LED LCD TV yang Bisa Menangkap Siaran Digital
Ardhi Suryadhi - detikinet

SL90 Infinia (ash/inet)

Jakarta - LG akhirnya mengeluarkan LED LCD TV di Indonesia. Meski terbilang telat dibanding para pesaingnya, raksasa asal Korea ini rupanya coba mengakali dengan menambahkan suatu inovasi baru di perangkatnya tersebut. Yaitu membuatnya mampu menangkap siaran digital.

SL90, demikian nama produk tersebut, dilengkapi built-in tuner yang bertindak sebagai penangkap siaran TV digital. Tuner ini terintegrasi langsung di dalam set sirkuit LCD TV.

"Tanpa adanya perantara perangkat lain, kualitas penangkapan sinyal video dan audio jadi lebih sempurna," ujar Halim Astono, General Manager Marketing PT LG Electronics Indonesia.

Hal ini menurutnya akan berbeda bila konsumen menggunakan set top box sebagai perangkat perantara penangkap siaran digital. Pasalnya, penggunaan kabel dalam dekoder dapat menghalangi lintas sinyal yang masuk dalam sirkuit TV. Akibatnya, sinyal diklaim tak dapat tertangkap 100%.

Pun demikian, SL90 yang memiliki sebutan 'Infinia' ini juga bersifat hybrid. Maksudnya dapat juga menangkap siaran analog. Jadi, selama proses migrasi dari sistem analog ke digital, penonton yang tidak dapat menangkap siaran digital tetap dapat menikmati siaran analog deperti biasa.

LG menggunakan 248 LED backlight yang menghasilkan Dynamic Contrast Ratio hingga 3.000.000:1, sehingga diklaim akan menghasilkan warna hitam yang benar-benar hitam, bukan hitam abu-abu.

Dibandingkan TV LCD biasa, menggunakan teknologi LED memiliki sejumlah kelebihan karena ia mengkonsumsi energi lebih sedikit. Perbedaanya bahkan bisa sampai 80% lebih irit. Memang, layar tampilan LED adalah layar kristal cair yang sama digunakan di LCD TV lainnya.

Namun perbedaan utama keduanya terletak pada teknik backlighting yang digunakan, yang mengubah karakteristik kualitas gambar secara dramatis. ( ash / faw )

Router WiFi Bluelink Klaim Tercepat

Rabu, 20/01/2010 09:56 WIB

Router WiFi Bluelink Klaim Tercepat Sejagat
Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Bluelink BL-R33N

Jakarta - Bluelink merilis wireless router WiFi seri N yang memiliki kemampuan tranfer data maksimal 85 Mbps hingga 95 Mbps. Peranti akses nirkabel ini diklaim paling cepat sejagat di kelasnya.

"Punya kami lebih cepat dari seri N merek lain yang rata-rata cuma bisa sampai 40 Mbps hingga 60Mbps," klaim Teddy Risdianto, Marketing Manager Bluelink, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/1/2010).

Wireless router Wifi dengan nama produk BL-R33N ini juga diklaim punya jangkauan paling jauh tanpa perlu dimodifikasi. "Saat dites berdasarkan jarak pandang, punya kami bisa mencapai 320 meter. Sedangkan merek lainnya cuma berkisar 230 sampai 270 meter," masih kata Teddy.

Menurut dia, pembuktian performa melawan semua WiFi seri N merek lain, digelar dalam ajang "Bluelink Challenge Competition" di Indocomtech 2009, YogyaComtech 2009, dan Komputexpo Surabaya.

"Hasilnya luar biasa, data throughput tercepat dapat dibuktikan berulang kali menang selama pameran," klaim pria satu ini mengenai wireless router Wifi Bluelink yang dibanderol dengan kisaran Rp 450.000 itu.

Meningkatnya kebutuhan akan akses internet, membuat Bluelink optimistis merilis wireless router WiFi terbarunya. "Kita dapat menjumpai berbagai hotspot atau WiFi area di cafe-cafe maupun warnet. Internet lewat Wifi sedang naik daun," ujar dia.

Bluelink Bl-R33N merupakan WiFi multi fungsi. Bisa menjadi router, access point sekaligusrepeater dalam unit yang sama. Peranti ini juga mendukung fitur plug and play sehingga memudahkan untuk konfigurasi.

"Cukup koneksikan sumber akses internet ke BL-R33N, nyalakan dan klik fasilitas WiFi pada PC atau laptop, dan koneksi pun langsung tersambung. Kemudian Anda bisa melakukanbrowsing, upload, download, maupun streaming dengan mudah," papar Teddy.

Selain itu, BL-R33N punya kemampuan channel scanner, yang bisa mendeteksi saluran mana saja yang sudah digunakan oleh WiFi lain di area tersebut. Dengan demikian, peranti ini dapat mengambil channel kosong guna mendapatkan hasil maksimal.

"Wireless router kami juga disertai teknologi pengaman jaringan berenkripsi WPS (WiFi Protected Setup) menggunakan utility Ralink configuration. WPS merupakan standard baru pengamanan jaringan dengan kode enkripsi yang sangat panjang," masih kata dia.

WPS sendiri tengah diusung beramai-ramai oleh para prinsipal pembuat peralatan jaringan. "Jika kebanyakan prinsipal lain seperti Dlink, Linksys, masih memakai WPS versi softwareBluelink R33N sudah memiliki WPS on board versi hardware," pungkas Teddy.



( rou / wsh )

iMac Baru, Lebih Besar dan Ringkas

Senin, 08/02/2010 18:25 WIB
Review Produk
iMac Baru, Lebih Besar dan Ringkas
Fajar Widiantoro - detikinet

iMac (Apple)

Jakarta - Semakin ke depan, nampaknya Apple semakin inovatif dalam membuat mahakarya mereka. iMac terbaru kini telah beredar di pasaran. Berbalut full aluminium, produk ini tersedia dalam dua pilihan: 21,5 inchi dan 27 inchi.

DetikINET pun berkesempatan untuk mencoba salah satunya, yakni iMac 27 inchi. Cukup besar memang. Bahkan dibutuhkan sebuah troli, untuk menggotongnya ke ruang redaksi.

Saat membuka box iMac 27 inchi ini pertama kali,detikINET merasa sedikit aneh. Mengapa tidak ada banyak kabel di sini? Adakah yang kurang?

Nampaknya tidak. Pasalnya dalam box iMac tersebut hanya ada sebuah keyboard wireless dan si tikus ajaib magic mouse. Ya, hanya itu saja. Simple bukan? Satu-satunya kabel yang ada hanyalah kabel power.

Dibanding produk pertamanya di tahun 1998, iMac baru ini terlihat sangat ringkas tanpa kabel yang menjulur kemana-mana. Tentu saja, karena perangkatnya hanya dua itu tadi: keyboard dan mouse.


Keyboard Yang Mengecil dan Tanpa Kabel

Dibanding seri terdahulu, keyboard iMac baru ini terasa simpel, ringan dan tidak ribet. Walau kecil, keyboard ini berukuran full-size, tanpa tombol numerik di sisi kanan yang melebar. Apple sendiri mengklaim ukuran keyboard ini 24 persen lebih kecil dari versi terdahulu.

Begitu iMac telah login, keyboard berbalut aluminium ini langsung terdeteksi dengan baik, tanpa ada konfigurasi yang ribet. Berbekal koneksi bluetooth dengan dua buah baterai AA, keyboard ini masih nyaman digunakan seperti versi pendahulunya.

Saat dijajal detikINET, keyboard ini masih berfungsi dengan sangat baik pada radius sekitar 15 meter, walau terhalang sekat dan kaca. Apple sendiri mengkaim jarak terjauh wireless keyboard ini adalah 27 meter. Sangat cocok untuk digunakan presentasi di ruang meeting berukuran besar.

Tombol power keyboard ini terletak di sisi kanan, sementara untuk pembuka baterainya ada di sisi kiri. Bagi pengguna yang berminat, keyboard ini dijual terpisah seharga US $ 69.


Magic Mouse, Si Tikus Ajaib

Evolusi terbaru dari mouse Apple ini sangat unik. Perangkat ini memiliki kemampuan multi-touch ala layar iPhone maupun trackpad pada Macbook. Tak heran, mouse ini pun dinamai Magic Mouse.

Magic Mouse merupakan penerus Mighty Mouse, perangkat ini bisa tersambung ke perangkat Mac lewat Bluetooth.

Magic Mouse tidak memiliki tombol apapun di permukaannya, apalagi scroll wheel yang umum terdapat pada mouse untuk PC. Untuk navigasi pengguna bisa menggerakkan jarinya di atas permukaan mouse tersebut.

DetikINET sendiri menemui kesulitan saat pertamakali menggunakannya. Mengapa magic mouse tak menjalankan fitur terbarunya? Padahal iMac baru ini telah mengunakan OS X Snow Leopard. Ternyata hanya permasalahan update saja.

Menurut situs Apple, untuk bisa memakainya, sistem yang dipakai minimal adalah Mac OS X v10.5.8 dengan update Wireless Mouse Software 1.0. Jadi walau memiliki update OS X terbaru, jika tanpa update mouse akan percuma.

Piranti yang juga dijual terpisah seharga US $ 69 ini, memiliki chip cerdas di dalamnya. Dengan demikian perangkat ini tak akan bingung membedakan antara sentuhan, gerakan untuk scrolling, gerakan menyapu dengan dua jari bahkan jika pengguna hanya meletakkan jemarinya untuk beristirahat.


LCD Bening Bersuara Menggelegar


LCD baru berukuran 27 inchi ini terlihat lebih jernih dari versi sebelumnya, Dengan teknologi LED, bisa dibilang displaynya hampir mendekati kejernihan Apple Cinema Display.

Dengan resolusi sebesar 2560x1440 --masih kalah dengan Cinema Display 30 inchi-- iMac baru ini cukup nyaman saat digunakan untuk browsing, bekerja atau menyaksikan film berkualitas HD.

Terkait hal ini, detikINET mencoba memutar film Transformers 2 full HD 1080p. Di luar dugaan, ternyata suara yang keluar dari iMac ini sangat menggelegar dan jernih, layaknya menyaksikan film dengan home theatre full set. Padahal iMac ini tak dilengkapi speaker besar yang cukup menyita tempat.

Saat film ini diputar di ruang redaksi detik, kedahsyatan suaranya pun sempat menyedot perhatian seluruh ruangan. Dentuman bass dan keringnya treble pun terdengar jelas. Saat ada yang bertanya: Hey mana speakernya? Jawabnya mudah saja: Tidak ada bung, ini iMac!

Dengan LCD ekstra lega dan kualitas suara yang mumpuni, iMac baru ini juga cocok untuk diletakkan di ruang keluarga, untuk menikmati film-film dari DVD terbaru. Sayang iMac baru ini belum memiliki Blu-Ray.



Spesifikasi:
Prosesor : Intel Core 2 Duo 3.06 Ghz
RAM : 4 GB / 16 GB (max)
GPU : ATI Radeon HD 4670 / 256MB
Storage : 1 TB
DVD Speed (R/W) : 24x (CD), 8x (DVD)
Monitor : 27 inchi (2560 x 1440)
Konektivitas : LAN, WiFi, Bluetooth, Mini Display port, FireWire 9 pin, SD card reader, jack audio

OS : Apple Mac OS X 10.6
Software : Front Row , Apple iCal , Apple iChat , Photo Booth , Apple Safari , Apple Spaces , Apple iTunes , Apple Dashboard , Apple QuickTime , Apple Spotlight , Apple iLife '09 , Apple DVD Player , Apple Quick Look , Apple Address Book , Apple Time Machine , Apple Mac OS X Mail , Apple XCode Developer Tools.

Nilai Benchmark (Xbench 1.3) : 186,36


Kesimpulan:

iMac baru ini secara umum adalah lebih besar dan ringkas dari versi sebelumnya. Ringkas dalam artian tidak banyak kabel yang berseliweran kemana-mana. Pengguna yang berminat bisa memboyong iMac baru ini mulai Rp 17.999.000 hingga Rp. 21.999.000.

Kelebihan:
+ Layar lega, jernih, tidak sakit di mata
+ Suara lantang menggelegar
+ RAM up to 16 GB

Kekurangan:
- Tidak memiliki touchscreen
- Tidak memiliki Blu-ray dan HDMI port ( fw / wsh )

Jumat, 05 Februari 2010

Toni Imang: Naga Raksasa Itu Memang Ada

Toni Imang: Naga Raksasa Itu Memang Ada
Laporan wartawan KOMPAS.com IGN sawabi
Jumat, 5 Februari 2010 | 10:56 WIB
Ttibun Kaltim
Sesosok makhluk berenang di hulu Sungai Mahakam yang diyakini sebagai Naga
TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com — Munculnya binatang raksasa yang diyakini warga hulu Sungai Mahakam Kalimantan Timur sebagai naga ini dibenarkan oleh drs Toni Imang, Kabag Sosial, Kabupaten Kutai Barat. "Kebetulan yang disebut dalam berita itu adalah kampung halaman saya," katanya saat dihubungi via ponselnya, Jumat (5/2/2010).

Masyarakat Kutai Barat (Kubar), khususnya warga Mahakam Ulu, digemparkan kemunculan sepasang ular raksasa sebesar drum atau berdiameter sekitar 60 sentimeter, dengan panjang sekitar 40 meter. Ular raksasa itu terlihat meliuk di permukaan air di Riam Haloq, Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai.

"Di masyarakat kami di pedalaman hulu Mahakam, binatang itu namanya lengian atau naga air. Sejak saya masih kecil, saya sudah mendengar cerita semacam itu. Secara fisik, saya belum pernah melihat binatang itu. Tetapi telapak naga yang ditinggalkan saat binatang seperti itu melintasi daratan, sawah, atau kolam saya pernah melihat," katanya.

Areal yang dilewati binatang itu biasanya rusak, pematang sawah hancur, tembok-tembok kolam juga terbelah. "Bebatuan saja bisa berantakan. Kami dulu berpikir, apakah terjadi gempa bumi? Mengapa hanya di daerah dekat-dekat sungai atau air, dan sangat lokal yang rusak," katanya.

Toni mendeskripsikan binatang seperti itu sungguh besar dan dianggap binatang ajaib oleh masyarakat setempat. Namun, kehadiran naga raksasa belum pernah terdokumentasi dalam rupa tulisan atau gambar, masih sebatas kabar dari mulut ke mulut. "Jangankan melihat, mendengar namanya saja kami sudah takut," katanya.

Saat ditanya, apakah kemunculan naga raksasa terkait dengan bakal terjadinya bencana atau banjir, Toni Imang mengatakan tidak tahu. "Wah, apa sejauh itu?" katanya seraya tertawa.

Ketika ditanya, apakah binatang itu muncul ke air karena mencari habitat baru atau karena terusik, dia mengatakan sangat mungkin karena di pegunungan mereka kekurangan air. "Biasanya mereka tinggal di gua-gua atau anak-anak sungai di hulu. Ketika menjadi besar, binatang itu kemudian mencari habitat baru yang lebih baik," katanya.

http://regional.kompas.com/read/2010/02/05/10563421/Toni.Imang:.Naga.Raksasa.Itu.Memang.Ada#

Kamis, 04 Februari 2010

Gates Tries to Get F-35 Program Back on Course

Gates Tries to Get F-35 Program Back on Course

by Christopher Drew
Wednesday, February 3, 2010

provided by
The New York Times

The Lockheed Martin Joint Strike Fighter or the F-35 is unveiled during a ceremony in Fort Worth, Texas (AP file phot)

The Joint Strike Fighter was supposed to be the program that broke the mold, proof that the Pentagon could build something affordable, dependable and without much drama.

But rather than being the Chevrolet of the skies, as it was once billed, the fighter plane, also called the F-35, has turned into the Pentagon’s biggest budget-buster. And with worries growing that the rise in costs could overwhelm other programs, Defense Secretary Robert M. Gates fired the general in charge this week and said he would withhold $614 million in fees from the prime contractor, Lockheed Martin.

The decision was an embarrassment for Lockheed Martin, the nation’s largest military contractor, which could eventually draw at least a quarter of its sales from the F-35. But Pentagon officials said they wanted to make sure they avoided the kind of death spiral that had caused so many other weapons programs to collapse.

The Air Force, the Navy and the Marines are planning to buy more than 2,400 of the planes. But any delays could force them to spend billions of dollars on less advanced fighters to avoid a shortfall. That, in turn, would reduce their orders for the F-35, driving up the price for each plane and forcing them to cut orders further.

The main problem, some analysts say, is that even with recent improvements in acquisition practices, the military persists in buying new weapons systems before all the kinks are worked out.

At the Pentagon’s behest, Lockheed Martin has already started building production models of the F-35, even though only 2 percent of the flight test program has been completed. “Unless they convert the program to a fly-before-you-buy approach, they will continue to have pain,” said Winslow T. Wheeler, an analyst for the Center for Defense Information in Washington.

But Pentagon officials said that given the rapid changes in technology, they could not afford to take such a gradual approach without systems becoming outdated before they rolled off the line. Lockheed Martin executives said that they had gotten the message about picking up the pace, and that they believed they would be able to start delivering the planes faster than the government now projects.

“They have been very clear that they intend to hold us to more aggressive standards, and we intend to perform to those,” Daniel J. Crowley, one of Lockheed Martin’s project managers, told reporters on Tuesday.

Mr. Crowley acknowledged that the program, which has been adjusted several times, was running six months behind the latest schedule. But he said that after building the first few planes, the company had been able to sharply reduce how much time and money each one required. And that has given it more confidence that it can get back on track.

Mr. Gates also said on Monday that he knew of “no insurmountable problems, technological or otherwise, with the F-35.” But he added a year to the development phase of the program, and slowed plans to increase production, to give the company a chance to catch up.

Still, that solution is basically a gamble that the company will do better. The program, which is by far the Pentagon’s largest, is expected to cost nearly $300 billion if all of the 2,456 planes are purchased in the next 25 years. Eight allied nations have also invested in the program and could buy hundreds of additional planes.

Some senators sounded skeptical in questioning Mr. Gates at a hearing on Tuesday. “I’m still concerned about whether the services will get the J.S.F. when they need them,” said Senator John McCain, Republican from Arizona, referring to the plane.

Other senators criticized Mr. Gates, who promoted the coming of the F-35 as a reason to kill the more costly F-22 fighter program last summer, for not having a handle on the problems sooner.

Many of the concerns were outlined in a report by a special Pentagon assessment team in late 2008. Mr. Gates said at the hearing on Tuesday that he did not recall that report. He said he had intervened now to try to head off the dire projections in a similar assessment completed in the fall.

That study found that the development of the plane could be delayed by two and a half years and cost an extra $16.6 billion if no changes were made. Mr. Gates has also said that he replaced the head of the program, Maj. Gen. David R. Heinz of the Marine Corps, to show that officials would be held accountable “when things go wrong.”

When the Pentagon began thinking about the F-35 in the mid-1990s, the Pentagon was building the F-22, the world’s stealthiest fighter, for aerial dogfights, and it expected to buy 650 to 750 of them. The F-35, which also has stealth features to avoid radar, was meant to focus more on attacking ground targets. Creating three versions with a similar core — one each for the Air Force, the Navy and the Marines — was supposed to make it more affordable.

But while delays and overruns pushed the cost of the F-22 so high that only 187 are being built, the projected costs of the F-35 program have also risen to $298.8 billion from an early estimate of about $200 billion.

Counting all the development costs, each F-35 is now projected to cost about $122 million compared with about $350 million for each F-22. Another concern is that additional problems often appear in flight testing. And a recent Navy study concluded that the F-35 could be significantly more expensive to operate than older fighters.

But Mr. Crowley, one of Lockheed Martin’s top managers on the project, said the company had greatly reduced the parts shortages that delayed the first planes. He said the company was talking to the Pentagon about adding another plane to the flight test program, and it was much closer to finishing sensitive systems, like the software that operates the plane and its sensors, than it was at a similar stage on the F-22.

He added that it was “our intent to outperform” projections for the program, enabling the government to buy more planes than it expected to over the next few years.

Other industry officials said they had heard that Mr. Gates was likely to name Vice Adm. David J. Venlet, commander of the Naval Air Systems Command, to succeed General Heinz in overseeing the program. And given that Mr. Gates has had to backtrack from his praise for the program, he now has even more on the line in holding it together.

http://finance.yahoo.com/banking-budgeting/article/108749/gates-tries-to-get-f35-program-back-on-course