Senin, 08 Februari 2010

Canon G11, Kamera Retro Berjiwa SLR

Selasa, 02/02/2010 12:05 WIB
Review Produk
Canon G11, Kamera Retro Berjiwa SLR
Fajar Widiantoro - detikinet

Power Shot G11 (Canon)

Jakarta - Namanya adalah Canon Power Shot G11. Mungkin Anda akan tertawa melihat bentuknya yang retro. Namun, jangan salah, di balik body jadulnya, kamera saku papan atas ini memiliki jiwa layaknya kamera SLR.

Ya, Canon telah memperkenalkan kamera saku ini sebagai suksesor seri Power Shot G10 terdahulu. Dengan lensa 28-140mm nya, G11 bakal menggantikan G10 di pasaran. Namun sayang G11 ini memiliki sensor 10MP (3744 x 2784), daripada G10 yang memiliki sensor 15MP (4480 x 3348).

Untungnya Canon telah membenamkan prosesor DIGIC 4 dalam G11, yang membuat kamera ini makin responsif. Salah satu fitur unggulan lainnya adalah sistem Dual Anti-Noise, yang memiliki sensitivitas sensor 2-stop lebih tinggi dibanding G10.

Kamera retro ini juga memiliki teknologi i-contrast, yang berfungsi mengurangi cahaya over ataupun under.

Desain Tak Jauh Beda Dari G10


Dari sisi desain Power Shot G11 tak jauh beda dengan G10. Balutan warna hitam serta grip yang nyaman saat digenggam adalah keunggulan kamera retro ini. Bahkan untuk ukuran tangan besar sekalipun, kamera ini tetap enak dipegang, tidak licin.

Dibanding G10, kini G11 memiliki LCD putar 180 derajat. Namun lensanya masih sama yakni 28-140mm (F2,8- F4,5). Untuk masalah ISO, G11 memiliki ISO 80-3200 (G10 hanya 1600). Panel pengoperasian ISO, mode dan push pun masih sama seperti saudara tuanya, sangat simple dan tidak ribet.

Untuk urusan tombol kendali foto serta navigasi, G11 memiliki model navigasi putar dengan kombinasi empat arah. Tombol menu terletak di kanan bawah, sementara tombol play untuk melihat hasil foto ada di kanan atas, sebelah viewfinder.

Tombol zooming terletak di bagian atas, menyatu dengan shutter. Di sebelahnya tedapat tombol power dan ISO serta modus kamera, serta di sisi kirinya terdapat panel f-stop. Sementara untuk urusan slot SD ada di bagian bawah, menyatu dengan baterai lithium.

Performa Power Shot G11


Canon melengkapi Power Shot G11 ini dengan 5x zooming wide angle sebesar 28mm, plus teknologi Image Stabilizer (IS). Alhasil saat dijajal detikINET untuk mengambil objek dari jarak jauh dengan zoom maksimal, kamera ini bisa mengeksekusinya dengan baik.

Teknologi IS ini memungkinkan fotografer untuk membuka shutter speed lebih rendah, saat menemui objek dengan cahaya minim tanpa tripod atau monopod.

Power Shot G11, memiliki beberapa pilihan format ukuran file foto, seperti: W (wide), S (640x480), 2M, 4M, 6M, 10M dan RAW.

Untuk urusan LCD kamera retro ini memiliki ukuran 2,8 inchi dengan teknologi PureColor II VA LCD (461k dots). Dengan LCD putarnya, fotografer mampu mengambil objek dari mulai low hingga high angle secara mudah.

Bagaimana untuk urusan cahaya minim? detikINET mencobanya dengan mengambil sebuah objek dalam kamar dengan cahaya minim tanpa flash. Setting ISO pun digeber mentok di angka 3.200 hasilnya lumayan jernih dengan noise minim.

Tak puas dengan itu, kamera ini sedikit dipaksa menaikkan f-stop +2 untuk mencapai ISO 12.800. Hasilnya pun tak terlalu mengecewakan dengan bantuan teknologi IS milik Canon.


ND Filter, AV-TV, dan Makro yang Lumayan


Power Shot G11 bahkan memiliki ND filter, yang berfungsi sebagai filter internal untuk mengurangi cahaya berlebih. Mungkin ini adalah salah satu kelebihan G11 dibanding kamera sejenis lain.

Puas dengan test cahaya minim, detikINET penasaran dengan ND filter milik G11 ini. Objek berupa langit biru diambil dari dalam ruangan. Pendaran cahaya matahari yang over pun terdeteksi dengan baik oleh histogram, melalui PureColor II VA LCD. Hasil fotonya terbilang mengagumkan. Cahaya over matahari benar-benar direduksi, Alhasil langit biru pun terfoto dengan baik.

Selesai uji-menguji kondisi pencahayaan, kini saatnya menguji kecepatan bidik kamera ini. Untuk mengujinya detikINET menggunakan 2 modus yakni AV (Aperture Priority) dan TV (Shutter Priority) di outdoor dengan cahaya normal tanpa flash. Kamera ini terbukti dapat mengambil gambar bus yang bergerak cepat.

Bagaimana dengan kualitas lensa makronya? Dari hasil pengujian detikINET, rata-rata kamera ini mampu mengambil objek secara jernih dengan jarak fokus terdekat sekitar 1 cm. Di luar itu Power Shot G11, sudah tidak mampu mendeteksi objek dengan baik.


Perbandingan G10 vs G11


Sebagai pembanding G11 memiliki sensor yang lebih baik dari G10. Dari hasil pengujiandetikINET, pada ISO terendah (80), G11 sedikit lebih baik.

Berikut ini adalah data skor akhir pengujian DxO Mark, yang dilakukan oleh DxO Lab:

-G10-
DxO Mark Sensor : 37,8/100
Color Depth : 19,5/28
Dynamic Range : 10/15
Low Light ISO : 157/2527

-G11-
DxO Mark Sensor : 46,6/100
Color Depth : 20,4/28
Dynamic Range : 11,1/15
Low Light ISO : 169/2527


Kesimpulan

Seolah mengembalikan kejayaan seri G dari Canon, kamera retro ini datang. Dengan pilihan ISO yang besar dan LCD putar, kamera ini wajib dimiliki para fans Power Shot, yang ingin meng-upgrade kameranya.

Apalagi bagi pengguna yang ingin mencari kamera saku, namun berjiwa SLR. Untuk masalah harga kamera retro ini dijual dengan kisaran Rp. 5.150.000. Harga yang cukup sebanding dengan kualitasnya.


Kelebihan:

+ LCD Putar
+ Prosesor DIGIC 4

Kekurangan:

- Mahal
- Bentuk sedikit gendut ( fw / wsh )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar