Minggu, 30 Januari 2011

Scientists find first evidence that many universes exist

Scientists find first evidence that many universes exist

December 17, 2010 by Lisa Zygabubble collisions

Enlarge

The signatures of a bubble collision: A collision (top left) induces a temperature modulation in the CMB temperature map (top right). The “blob” associated with the collision is identified by a large needlet response (bottom left), and the presence of an edge is determined by a large response from the edge detection algorithm (bottom right). Image credit: Feeney, et al.

(PhysOrg.com) -- By looking far out into space and observing what’s going on there, scientists have been led to theorize that it all started with a Big Bang, immediately followed by a brief period of super-accelerated expansion called inflation. Perhaps this was the beginning of everything, but lately a few scientists have been wondering if something could have come before that, setting up the initial conditions for the birth of our universe.

Ads by Google

Einstein was Wrong - Evidence proves Relativity false, revealing cause of gravity & light. -filedby.com/author/al_mcdowell/

In the most recent study on pre-Big Bang science posted at arXiv.org, a team of researchers from the UK, Canada, and the US, Stephen M. Feeney, et al, have revealed that they have discovered four statistically unlikely circular patterns in the (CMB). The researchers think that these marks could be “bruises” that our universe has incurred from being bumped four times by other universes. If they turn out to be correct, it would be the first evidence that universes other than ours do exist.

The idea that there are many other universes out there is not new, as scientists have previously suggested that we live in a “multiverse” consisting of an infinite number of universes. The multiverse concept stems from the idea of eternal inflation, in which the inflationary period that our universe went through right after the Big Bang was just one of many inflationary periods that different parts of space were and are still undergoing. When one part of space undergoes one of these dramatic growth spurts, it balloons into its own universe with its own physical properties. As its name suggests, eternal inflation occurs an infinite number of times, creating an infinite number of universes, resulting in the multiverse.

These infinite universes are sometimes called bubble universes even though they are irregular-shaped, not round. The bubble universes can move around and occasionally collide with other bubble universes. As Feeney, et al., explain in their paper, these collisions produce inhomogeneities in the inner-bubble cosmology, which could appear in the CMB. The scientists developed an algorithm to search for bubble collisions in the CMB with specific properties, which led them to find the four circular patterns.

Still, the scientists acknowledge that it is rather easy to find a variety of statistically unlikely properties in a large dataset like the CMB. The researchers emphasize that more work is needed to confirm this claim, which could come in short time from the Planck satellite, which has a resolution three times better than that of WMAP (where the current data comes from), as well as an order of magnitude greater sensitivity. Nevertheless, they hope that the search for bubble collisions could provide some insight into the history of our universe, whether or not the collisions turn out to be real.

“The conclusive non-detection of a bubble collision can be used to place stringent limits on theories giving rise to eternal inflation; however, if a bubble collision is verified by future data, then we will gain an insight not only into our own but a multiverse beyond,” the researchers write in their study.

This is the second study in the past month that has used CMB data to search for what could have occurred before the Big Bang. In the first study, Roger Penrose and Vahe Gurzadyan found concentric circles with lower-than-average temperature variation in the CMB, which could be evidence for a cyclic cosmology in which Big Bangs occur over and over.

More information: Stephen M. Feeney, Matthew C. Johnson, Daniel J. Mortlock, and Hiranya V. Peiris. "First Observational Tests of Eternal Inflation."arXiv:1012.1995v1 [astro-ph.CO]
via: The Physics arXiv Blog

http://www.physorg.com/news/2010-12-scientists-evidence-universes.html

Crop Circle Muncul di Pesawahan di Magelang

Minggu, 30/01/2011 17:44 WIB
Crop Circle Muncul di Pesawahan di Magelang
Parwito - detikNews



foto: Parwito/detikcom
Jakarta - Fenomena crop circle rupanya terjadi hingga sampai ke Magelang. Penduduk di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Tegalrejo menemukan pola crop circle, mirip seperti di Sleman. Namun bentuknya lebih kecil.

Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (30/1/2011) mirip seperti di Sleman, ada padi yang rebah dan juga terbentuk 5 lubang. Paling besar adalah lubang di tengah yang besarnya 2,5 meter, sedang lubang lain yang mengapitnya berdiameter 1,5 meter.

Lokasi crop circle itu persis berada di belakang pesantren Hidayatul Muhtadiin, hanya berjarak 100 meter. Lokasi crop circle itu ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB oleh Muhaimin seorang santri ponpes.

"Saat itu saya mau ke sawah ke ladang padi, terus ada seperti ini," jelasnya di lokasi.

Muhaimin pun segera memberitahu teman-teman di pondok. Sontak kabar itu pun segera menyebar dari mulut ke mulut. Tidak heran, sejak pagi ratusan warga mendatangi lokasi itu.

Mereka memenuhi pematang sawah di sekitar crop circle. Untuk melihat pemandangan itu, warga tidak perlu menaiki sebuah pohon atau bukit, mereka bisa melihat melalui tanggul sawah yang lain. Kebetulan lokasi crop circle itu lebih rendah dari sawah lainnya.

Sementara itu petugas kepolisian juga sudah memasang garis polisi di sepanjang crop circle. Warga pun diminta untuk tidak mendekat. (ndr/ndr)

Santri Ponpes Sempat Lihat Ada Pusaran Angin Kencang

Minggu, 30/01/2011 17:56 WIB
Crop Circle di Magelang
Santri Ponpes Sempat Lihat Ada Pusaran Angin Kencang
Parwito - detikNews



foto: Parwito/detikcom
Magelang - Fenomena crop circle muncul di beberapa tempat di Indonesia. Diawali dari Sleman, Bantul, kemudian kini muncul di Tegalrejo, Magelang. Untuk kasus di Magelang ini, seorang santri mengaku melihat fenomena aneh pada malam sebelum crop circle ditemukan.

"Jadi teman saya Irvan, malam itu dia mau ke sungai. Nah saat itu dia melihat ada angin kencang di sekitar ladang itu," kata Muhaimin (20) santri Ponpes Hidayatul Muhtadiin saat ditemui di lokasi, Minggu (30/1/2011).

Irvan, melihat pusaran angin kencang itu sekitar pukul 20.00 WIB, Sabtu (29/1). Saat melihat angin kencang itu dia segera berlari kembali ke pondok, yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi.

"Dia datang ke pondok terus cerita, saat itu dia ketakutan," imbuh Muhaimin.

Penasaran dengan kejadian pada malam itu, pagi harinya Muhaimin mendatangi lokasi. Alangkah kagetnya dia, saat itu menemukan pola crop circle seperti di Sleman.

"Saya langsung beritahu teman-teman dan warga," tambahnya.

Lokasi crop circle itu persis berada di belakang pesantren Hidayatul Muhtadiin. Hanya berjarak 100 meter. Warga kini memenuhi pematang sawah di sekitar crop circle. Untuk melihat pemandangan itu, warga tidak perlu menaiki sebuah pohon atau bukit, mereka bisa melihat melalui tanggul sawah yang lain. Kebetulan lokasi crop circle itu lebih rendah dari sawah lainnya.

Sementara itu petugas kepolisian juga sudah memasang garis polisi di sepanjang crop circle. Warga pun diminta untuk tidak mendekat. (ndr/ndr)

Ini Dia Pesawat Tenaga Surya Pertama

Ini Dia Pesawat Tenaga Surya Pertama
Pesawat itu akan mengorbiti Bumi dalam waktu 70-120 hari.
MINGGU, 30 JANUARI 2011, 05:02 WIB
Muhammad Chandrataruna

VIVAnews - NASA lagi-lagi mencatat sejarah baru. Kali ini badan antariksa asal Amerika Serikat itu berhasil menciptakan pesawat ruang angkasa pertama yang berbasis tenaga surya.

Awalnya memang terdengar seperti cuplikan cerita fiksi ilmiah. Tapi, kini NASA telah membuat pesawat ruang angkasa tak berawak tanpa bahan bakar mineral.

Tak seperti pesawat ruang angkasa lainnya, NanoSail-D yang menyerupai bentuk layangan berukuran relatif lebih kecil dan orbitnya tidak terlalu tinggi dari atas permukaan Bumi.

NanoSail-D menggunakan tekanan radiasi matahari untuk membuatnya bergerak dan terbang dengan kecepatan tinggi. NASA mengatakan bahwa satelit mungil ini hanya sebesar 100 kaki persegi dan beroperasi sesuai rencana.

Sebetulnya NanoSail-D telah dilepas ke angkasa sejak 20 Januari 2011 lalu. Namun, hari itu tidak bisa dijadikan sebagai hari pertama ia terbang sampai NASA berhasil menerima frekuensi berupa paket data dari NanoSail-D, yakni lima hari setelahnya.

"Ini adalah kali pertama NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa dengan orbit terendah di permukaan Bumi," kata Dean Alhorn, jurubicara NASA, yang dikutip VIVAnews dari Dailymail, Sabtu 29 Januari 2011.

NanoSail-D, pesawat satelit NASA berbasis tenaga suryaNanoSail-D akan terus mengirim sinyal suar hingga baterai di dalamnya habis. Diperkirakan ia akan terbang mengorbiti Bumi sampai 70-120 hari ke depan, tergantung pada kondisi atmosfer.

NanoSail-D sengaja dirancang untuk sebagai demonstrasi teknologi berbasis tenaga surya untuk pesawat ruang angkasa. Jika berhasil, teknologi ini diharapkan dapat menjadi alternatif lain dalam teknologi pengorbitan.

• VIVAnews

Sabtu, 29 Januari 2011

Puncak Aktivitas Matahari Diprediksi Terjadi Tahun 2014

Kamis, 03/06/2010 17:47 WIB
Puncak Aktivitas Matahari Diprediksi Terjadi Tahun 2014
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menemukan aktivitas matahari mulai meningkat saat ini. Aktivitas ini ditandai dengan banyaknya sunspot (bintik hitam).

Namun, peningkatan ini tidak terlalu signifikan karena sunspot yang muncul kemudian menghilang dalam beberapa hari.

"Fase minimun yang relatif lebih panjang dari siklus-siklus sebelumnya memberikan indikasi bahwa siklus matahari memasuki suatu anomali," ujar Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lapan, Bachtiar Anwar, dalam rilis LAPAN yang diterima detikcom, Kamis (3/6/2010).

Dengan demikian, jelas Bactiar, puncak aktivitas matahari yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada 2012, kini diprediksi akan terjadi pada Juni 2014.

Namun menurut Bachtiar, energi yang dilepaskan dalam bentuk badai matahari ini tidak akan terlalu dahsyat. Berdasarkan observasi, badai matahari dahsyat pada siklus ke-24 diperkirakan akan terjadi setelah puncak aktivitas atau ketika fase turun yaitu pada 2015 - 2016.

Tapi jangan kuatir, dampak langsung badai matahari juga tidak terlalu dirasakan bagi kawasan Indonesia. Dari hasil simulasi peneliti LAPAN, Bambang Setiadi, ditemukan bahwa makin besar badai matahari yang datang, makin tebal perisai magnetosfer.

"Bumi ternyata memiliki medan magnet yang dapat berperilaku sebagai perisai ketika badai matahari menerpa bumi," tuturnya.


(nvc/nrl)

Fenomena Halo Matahari Tampak di Depok dan Bekasi

Minggu, 30/01/2011 11:55 WIB
Fenomena Halo Matahari Tampak di Depok dan Bekasi
Indra Subagja - detikNews



foto: ilustrasi
Jakarta - Pelangi yang mengelilingi matahari terlihat jelas siang ini di langit Depok dan Bekasi. Fenomena Halo pun sempat disaksikan beberapa warga, yang langsung keluar dari rumah mereka.

Seperti disampaikan pembaca detikcom, Choiri Setiawan dalam surat elektroniknya yang diterima Minggu (30/1/2011), pemandangan fenomena hallo terlihat jelas di sekitar Depok dan Jakarta Selatan.

"Pagi ini pemandangan langit sekitar Depok dan Jaksel terlihat lebih mencekam dengan adanya fenomena halo yang terlihat , hallo matahari ini terlihat mulai jam 08.30 WIB pagi tadi," urai Choiri.

Fenomena Halo juga disaksikan Erland Berlian, warga Kemang Pratama, Bekasi. Fenomena itu tampak jelas disaksikan dengan mata terbuka.

Halo merupakan fenomena alam biasa berupa cahaya yang mengelilingi matahari. Kejadian ini merupakan hasil pembelokan cahaya matahari oleh partikel uap air di atmosfer. Namun awas, jangan mencoba melihatnya langsung dengan mata telanjang.


(ndr/ndr)

Mengintip Pabrik Prosesor dan Kartu Grafis AMD

Minggu, 30/01/2011 05:42 WIB

Mengintip Pabrik Prosesor dan Kartu Grafis AMD
Trisno Heriyanto - detikinet



Jakarta - Sebelum dilempar ke pasaran, baik prosesor atau kartu grafis AMD yang beredar di Indonesia terlebih dahulu melalui pengujian pada salah satu pabriknya di Singapura. Bagaimana prosesnya?

Meski bermarkas di Amerika Serikat, namun AMD memiliki beberapa pabrikam di berbagai belahan dunia. Salah satunya di Singapura dimana tempat tersebut bertugas untuk menguji tiap prosesor dan kartu grafis sebelum dilempar ke pasar Asia Pasifik.

detikINET, bersama beberapa wartawan lain dari kawasan Asia Pasific, berkesempatan untuk melihat langsung bagaimana proses pengerjaan di pabrik tersebut. Seperti apa?

Packaging Pabrik AMD di Singapura tidak bertugas untuk membuat prosesor, namun di dalamnya tetap melakukan beberapa proses penting seperti menyatukan sebuah core ke dalam 'rumahnya'.

Ya, usai mendapat core untuk diproduksi, pabrik di Singapura harus menempatkan tiap core tersebut hingga menjadi kesatuan prosesor. Proses ini terbilang cukup rumit, oleh karena itu dibutuhkan sebuah mesin yang berukuran raksasa untuk melakukannya.

Pengujian Setelah sudah berwujud prosesor, core tersebut kemudian mengalami beberapa proses lebih lanjut seperti pembatasan kecepatan, atau penentuan jumlah core yang ada di dalam produk tersebut. Yuk, dibahas satu persatu.

Pengetesan pertama adalah pengujian daya tahan panas. Tiap prosesor digeber dengan mesin khusus untuk memastikan panas yang ditimbulkan tidak berlebihan. Ini dilakukan agar prosesor tidak mengalami overheat meski dipakai nonstop.

Lalu pengujian berlanjut dengan simulasi fitur yang dijalankan oleh mesin khusus. Ini dilakukan untuk memamstikan agat setiap fitur yang dibenamkan dalam prosesor dapat berjalan dengan baik.

Setelah semua itu selesai, AMD melanjutkan ketahap pengujian dengan menggunakan aplikasi sehari-hari seperti mengolah data aplikasi kantoran atau bermain game.

Namun lagi-lagi yang menguji tersebut adalah sebuah mesin khusus yang sudah ditanamkan simulasi program yang biasa digunakan pengguna komputer. Konon, setiap prosesor memakan waktu beberapa jam selama pengujian.

Polesan Akhir

Usai melewati semua pengujian, masing-masing prosesor akan masuk ke sebuah mesin untuk menentukan kecepatan yang diusungnya. Jadi, meski berbeda kecepatan namun sejatinya prosesor AMD terbuat dari'bahan'.

"Kecepatan tiap prosesor ditentukan sesuai dengan daya tahannya. Namun kami juga memproduksi prosesor yang kecepatannya tidak di 'kunci', yakni seri BlackEdition," jelas salah satu pegawai AMD.

Setelah itu, baru tiap prosesor dilabeli sesuai dengan namanya masing-masing. Proses ini menggunakan mesin laser khusus yang mampu menulis dengan cepat.

Baik untuk CPU atau pun GPU sama-sama mengalami proses pengerjaan yang mirip. Semua itu dilakukan dengan tujuan, memastikan setiap produk yang diluncurkan sudah layak pakai dan memiliki daya tahan yang sesuai.

Sayangnya, AMD tidak memperkenankan setiap wartawan untuk mengambil foto dari tiap-tiap proses.


( wsh / ndr )

10 Situs Paling Banyak Diblokir di Dunia

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Ahli Fisika Nilai Jejak 'UFO' Sleman Yakini Bukan Buatan Manusia

Ahli Fisika Nilai Jejak 'UFO' Sleman Yakini Bukan Buatan Manusia
Jumat, 28/01/2011, 10:55 WIB



dok/b8

Fisikawan Universitas Diponegoro Semarang Dr M. Nur menilai "crop circle" yang terlihat di Sleman, D.I. Yogyakarta adalah murni fenomena alam.

"Fenomena `crop circle` itu sudah terlihat sejak 1687 di berbagai negara di belahan dunia," katanya di Semarang, Selasa, menanggapi fenomena "crop circle" yang muncul di Sleman.

Ia meyakini bahwa "crop circle" yang muncul di Sleman tersebut bukan buatan manusia maupun jejak "unidentified flying object" (UFO), namun murni suatu fenomena alam.

Tidak mungkin, kata dia, jika "crop circle" itu dibuat manusia, sebab polanya sangat rapi, bentuknya amat teratur, apalagi kemunculannya sangatlah tiba-tiba dan cepat.

Menurut dia, kalau "crop circle" itu buatan manusia, tentunya tidak mungkin sanggup mengerjakan sampai serapi itu, apalagi sanggup mengerjakan dalam waktu yang cukup singkat.

"Kan tidak ada orang yang tahu, tahu-tahu sudah ada (crop circle, red.). Saya meyakini itu hanya fenomena alam akibat intervensi ion yang disebut `elektro hidro dinamik`," katanya.

Fisikawan yang telah enam tahun bergelut dengan ilmu fisika plasma itu menjelaskan fenomena "crop circle" disebabkan tertariknya ion-ion positif yang ada di awan ke bumi.

"Awan kan mengandung ion-ion negatif sedangkan bumi bermuatan negatif, suatu ketika bisa saja ion-ion itu tertarik ke bumi dan saling terintervensi membentuk pola," katanya.

Biasanya, kata dia, pola yang terbentuk akibat intervensi ion yang sering disebut "angin ion" itu lingkaran, karena pergerakannya cenderung berbentuk spiral dan berputar-putar.

"Dalam waktu singkat, pola `crop circle` itu bisa terbentuk. Karena itu, mustahil kalau dibuat manusia, apalagi saya semakin yakin karena saat itu tengah hujan disertai angin," katanya.

Ia mengatakan "crop circle" itu bisa terjadi di mana saja, namun polanya akan terlihat jika mengenai bidang datar yang lunak, misalnya di semak belukar, ladang gandum, dan sawah.

"Apakah di atap rumah (genting, red.) dan pepohonan tidak bisa terkena? Bisa saja, namun pola yang terbentuk tidak akan terlihat karena bidangnya tidak datar dan cenderung keras," katanya.

Nur menambahkan kejadian "crop circle" ini bisa terjadi di wilayah manapun, namun lebih sering terjadi di negara beriklim subtropik dengan membentuk berbagai pola yang kompleks.

Rencananya, Dekan Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Undip itu akan mengajak dan mengumpulkan para ilmuwan untuk mendiskusikan fenomena "crop circle" itu secara lebih lanjut.(Ant/Fje)

Teka-teki patung ribuan tahun

Sabtu, 29/01/2011 19:00 WIB
Teka-teki patung ribuan tahun
BBCIndonesia.com - detikNews


Tell Halaf

Venus sebelum dan sesudah restorasi (foto-foto: Pergamon Museum)

Para arkeolog berhasil melakukan restorasi 27 ribu serpihan kembali menjadi 60 patung Mesir.

Bagaimana anda memecahkan teka-teki puzzle tiga dimensi berjumlah 27 ribu?

Itulah pekerjaan yang baru saja diselesaikan tim arkeologi di Jerman. Mereka memerlukan waktu sembilan tahun menyatukan semua serpihan yang ditaruh di dalam ruangan sebesar lapangan sepak bola.

Mereka menyatakan sangat menikmati tugas ini.

Serpihan ini adalah bagian dari patung-patung berumur tiga ribu tahun yang menjadi rusak karena pemboman Berlin oleh Inggris pada bulan November 1943.

Hasilnya - 60 patung orang, singa dan burung - yang sekarang berdiri di sejumlah ruangan Musium Pergamon kota tersebut.

tell halaf

Dua puluh tujuh ribu serpihan 60 patung Mesir berumur tiga ribu tahun

Sebelum perang patung-patung ini adalah koleksi pribadi Max Freiherr von Oppenheim anggota dinasti perbankan yang sangat kaya.

Dia bekerja sebagai diplomat di Kairo, mendatangi bagian-bagian lain Timur Tengah, mengunjungi warga Inggris yang juga tertarik menciptakan kerajaan Inggris di kawasan itu.

Tetapi dia juga seorang arkeolog, sama seperti tokoh Hollywood, Indiana Jones.

Pada tahun 1899, di dekat pembangunan jalur kereta Berlin ke Baghdad, dia menemukan istana raja Aramaean. Daerah tersebut sekarang adalah Suriah timur laut, dekat perbatasan Turki.

Dia berusaha mendapatkan izin untuk menggali di situs Tell Halaf dari tahun 1911 sampai 1913. Ekskavasi sempat terhenti karena Perang Dunia I, tetapi dapat dirampungkan di tahun 1927.

Mereka menemukan kembali patung-patung dewa dan binatang dari basal.

Temuan ini ditaruh di musim nasional Aleppo dan koleksi Oppenheim sendiri. Dia kemudian membawa bagiannya ke Berlin dan mendirikan musium pribadi di sebuah pabrik besi tua.

SELANG PEMADAM KEBARAKAN

Penulis cerita kejahatan Inggris, Agatha Christie, adalah salah satu orang yang mendatangi tempat tersebut.

Oppenheim

Max Oppenheim di Tell Halaf pada tahun 1929

Dia kemudian mengatakan, Oppenheim yang mendampinginya tiba-tiba mengelus patung besar wanita di atas takhtanya. Oppenheim mengatakan: "Cantiknya, Venusku".

Perdamaian dan percintaan berakhir karena serangan pada tahun 1943. Kayu karya seni kuno rusak karena panasnya api, batu retak dan hancur ketika api dipadamkan selang para petugas.

Oppenheim sangat sedih dan mengumpulkan serpihan dengan harapan dapat direstorasi.

Dia mengatakan: "Sangat indah jika serpihan batu ini dapat dikumpulkan, dibawa ke musium nasional dan kemudian direstorasi.

"Dalam kaitannya dengan koleksi ini, pekerjaan ini adalah tugas besar karena patung-patung pecah menjadi serpihan yang sangat kecil."

Dia kemudian meninggal tiga tahun kemudian. Mimpinya belum terwujud.

TIDAK MUDAH

Tell halaf Selama Perang Dingin tidak ada yang dilakukan. Serpihan berada di Timur dan Musium Pergamon. Berbagai pihak berusaha mewujudkan keinginan Oppenheim di Barat.

Proyek restorasi baru dimulai satu tahun setelah runtuhnya Tembok Berlin. Tim yang terdiri dari empat orang menaruh 27 ribu serpihan di atas 300 papan kayu.

Tidak ada jalan yang lebih mudah daripada ini. Tidak ada program komputer yang dapat digunakan. Mereka harus berlutut untuk memeriksa serpihan tersebut.

Mereka bekerja berdasarkan foto-foto Oppenheim dengan "mata dan otak kami" seperti dikatakan salah satu arkeolog Dr Lutz Martin mengatakan kepada BBC. "Karena begitu banyaknya serpihan, ini adalah cara yang terbaik".

Tell Halaf Tetapi bukankah hal ini membosankan? "Tidak, tidak" Ini sangat menyenangkan. Setiap hari anda mendapatkan sesuatu. Jika anda duduk di kantor, anda menulis makalah dan itu tidak bagus. Dengan melakukan hal ini, anda menghasilkan sesuatu setiap hari."

Pertama, anda akan mencari bagian patung yang dapat dikenali. Tetapi bagian dalamnya memang lebih sulit. Setelah bekerja keras menyatukan hal ini, pekerjaan ini rampung di tahun 2008. Ahli restorasi memerlukan waktu setahun untuk menyatukan semua hal ini.

Pada pameran Musium Pergamon di Berlin, anda memang tetap dapat melihat sambungannya. Tetapi hasil akhirnya tetap menakjubkan.

Bagi para arkeolog, tugas sudah selesai. Mereka berkeliling mengamati pameran, menikmati hasil kerja mereka dengan puas hati.

Dr Nadja Cholidis mengatakan kepada BBC dia sangat senang dapat memenuhi keinginan seorang pria yang ingin dia temui: "Saya selalu berpikir Max von Oppenheim sekarang akan mengatakan mimpinya sudah menjadi kenyataan.

"Begitu serpihan terakhir selesai disatukan, saya gembira. Sekarang tahun 2011 dan kami dapat mewujudkan keinginan dan mimpinya".

(bbc/bbc)

Awal Ketertarikan Ival Soal Virus

Kamis, 27/01/2011 18:16 WIB
Bocah SMP Garap Antivirus
Awal Ketertarikan Ival Soal Virus
Andrian Fauzi - detikinet



Lab Ival (afz/inet)

Bandung - Awal ketertarikan Ival, kepada virus dimulai saat komputer milik keluarganya sering terinfeksi virus. Dirinya pun kesal karena setiap saat dia harus menginstal ulang komputernya. Dari kekesalan tersebut akhirnya dia mencoba mempelajari virus. Hal yang tak lazim dilakukan oleh bocah seusianya.

"Setahun yang lalu, saat kelas 1 saya mulai utak-atik. Saya pelajari karakter virus-virus yang suka menyerang komputer saya. Terus saya beli buku Visual Basic," kata Ival menerangkan.

Sebenarnya Ival sudah tertarik dengan komputer sejak dia duduk di kelas 3 SD. Saat itu keluarganya membeli satu unit komputer untuk mendukung usaha jasa servis dan konter handphone milik ayahnya.

"Dulu saya suka main game PinBall di komputer milik bapak. Terus katanya ada kode-kode yang bisa membuat game itu mudah dimainkan. Saya utak-atik sendiri dan akhirnya bisa membuat kodenya," tuturnya sambil malu-malu.

Saat ini Artav sudah didownload oleh 26.267 pengguna. Bukan dalam negeri saja tapi juga ada yang dari luar negeri. Data base virusnya pun sudah hampir 2.000an. Hampir tiap hari Ival menambah virus ke dalam data basenya.

Karenanya, anti virus ini pun sempat dinobatkan sebagai anti virus lokal terbaik dari lima anti virus lokal terbaru dalam satu acara pameran komputer di Bandung. Bahkan dalam sebuah review di situs forum, Artav menjadi rekomendasi utama.

"Saya juga tidak tahu kalau Artav mendapatkan penghargaan dan di-review menjadi anti virus lokal terbaik. Saya tahu dari komentar di situs," katanya.

Ingin menjajal anti virus buatan anak bangsa ini? Silakan klik link berikut.


( fw / fw )

Internet 4G Sedot Video 700MB dalam 9,3 Detik

Jumat, 28/01/2011 08:57 WIB

Internet 4G Sedot Video 700MB dalam 9,3 Detik
Fino Yurio Kristo - detikinet

seoul - Korea Selatan sukses mengembangkan sistem telekomunikasi mobile generasi keempat (4G) berbasis Long Term Evolution (LTE)-Advanced, yang diklaim pertama di dunia. Kecepatannya diklaim super.

Kementerian Ekonomi Korsel menyatakan bahwa lembaga milik negara, Electronics and Telecommunications Research Institute (ETRI) , telah berhasil mengujicoba sistem LTE-Advanced di luar kondisi laboratorium. Hasilnya pun menjanjikan.

Dengan sistem tersebut, user bisa mengunduh data dengan kecepatan sampai 600 Mbps! Pihak ETRI berhasil mendownload sebuah file film yang berukuran 700MB hanya dalam waktu 9,3 detik saja. Menakjubkan memang.

Dalam uji coba yang telah dilakukan di Negeri Ginseng, teknologi ini digunakan pula untuk streaming di televisi 3D dalam sebuah mobil yang sedang berjalan sekitar 40 km per jam. Hasilnya lancar-lancar saja.

Seperti dikutip detikINET dari Electronista, Jumat (28/1/2010), teknologi tersebut masih dalam tahap awal perkembangan. Diharapkan, LTE Advanced sudah dapat diterapkan secara massal di Korsel sekitar tahun 2014.


( wsh / ndr )

Revitalisasi Telepon Kabel, IPTV Mulai Dilirik

Jumat, 28/01/2011 20:48 WIB

Revitalisasi Telepon Kabel, IPTV Mulai Dilirik
Achmad Rouzni Noor II - detikinet



Jakarta - Bertahan pada bisnis telepon kabel tampaknya sudah tidak lagi menjanjikan. Namun, tidak mudah meniadakan layanan telepon kabel saat ini, karena faktanya masyarakat masih banyak yang memerlukan layanan ini.

"Untuk keperluan bisnis, memang telepon kabel belum bisa digantikan telepon seluler," jelas Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication Telkom kepada detikINET, Jumat (28/1/2011).

Menyadari fenomena tersebut, kini para operator telekomunikasi dunia mulai menerapkan strategi untuk tetap melayani pelanggan telepon kabel, sembari mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada. Antara lain untuk mengalirkan internet kecepatan tinggi (broadband access).

Berbagai upaya dilakukan operator untuk menghindari semakin anjloknya penurunan pendapatan dari layanan telepon tetap. Telecom Italia menempuh sederet langkah strategis di antaranya mengintegrasikan layanan suara dengan pita lebar, Manage Fixed Mobile Convergence, mempertahankan pelanggan segmen atas (high end customers), serta pengendalian cabutan di segmen pelanggan bawah (low end).

China Telecom menggunakan strategi Integrasi layanan suara dan pita lebar (broadband services) dengan bentuk produk One Home. Strategi lain adalah melakukan bundling layanan suara, layanan nonsuara, dan layanan mobile.

Sementara itu, Telecom Malaysia menggelar serangkaian promo seperti Smart Talk, berupa penawaran kepada pelanggan konsumer berbentuk diskon untuk panggilan interlokal SLJJ dan panggilan ke mobile, dan paket flat rates Flexi Destina untuk segmen bisnis.

Lain halnya Telstra di Australia yang mengeluarkan produk bundling dengan nama Home Bundles, yakni penggabungan layanan telepon rumah, internet, dan FOXTEL dengan berbagai tingkat harga dan fasilitas. Untuk segmen Small Medium Enterprises (SME), Telstra mengeluarkan Telstra Business Centres.

Sedangkan strategi PLDT di Filipina adalah menggelar PLDT Landline Plus. Hingga 31 Desember 2008 terdapat 125.621 pelanggan PLDT Landline Plus aktif. Tahun 2009 terjadi peningkatan permintaan atas layanan bundling suara dan data serta peningkatan rata-rata jumlah pelanggan pascabayar sebagai hasil dari digelarnya PLDT Landline Plus

Telkom sebagai operator terbesar di Indonesia juga tidak tinggal diam. Menyusul perubahan portofolio bisnisnya menjadi T.I.M.E. (Telecommunication, Information, Multimedia & Edutainment), BUMN telekomunikasi ini semakin gencar berinovasi dengan menggelar layanan baru di luar InfoCom.

Salah satunya mulai melirik layanan bisnis Internet Protocol Television atau lebih dikenal dengan sebutan IPTV, yaitu teknologi yang menyediakan layanan konvergen dalam bentuk siaran radio dan televisi, video, audio, teks, grafik dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan protokol internet.

Teknologi IPTV bukan sekadar menjamin kualitas layanannya, juga faktor keamanan, kehandalan serta mampu memberikan layanan komunikasi dengan pelanggan secara dua arah atau interaktif dan real time dengan menggunakan televisi standar.

Sebagai layanan televisi interaktif IPTV juga akan memberikan pengalaman baru bagi para penonton dalam hal memperoleh informasi, hiburan, bermain hingga cara belajar. Layanan IPTV menyediakan konten program televisi (sport, news, film, dan sebagainya) dan konten entertainment interaktif lainnya (musik, game, advertising) melalui suatu jaringan broadband IP network yang aman dan di-manage secara akurat (end to end) oleh service provider.

"Sedangkan pada sisi client atau user layanan ini dapat diakses menggunakan terminal PC/desktop maupun pesawat televisi dengan tambahan set top box (STB)," kata Eddy.

IPTV berbeda dengan program video streaming yang disiarkan melalui internet. IP di sini berarti suatu metode pengiriman informasi TV melalui suatu jaringan IP yang aman dan bisa di-manage oleh service provider-nya, termasuk bandwidth dan aspek keamanan informasinya. Hal tersebut memungkinkan penonton menikmati layanan entertainment yang sangat memuaskan dengan kualitas siaran yang terjamin.

Dengan kemampuan manajemen jaringan yang kuat, service provider bisa memberikan program hiburan yang memungkinkan pelanggan dengan leluasa memilih program yang akan ditonton. Dalam hal ini, masing-masing pelanggan bisa mengontrol layanan yang disediakan secara interaktif. IPTV memungkinkan service provider memberikan channel tertentu hanya kepada pelanggan yang memilih channel tersebut dalam waktu yang ditentukan sendiri oleh pelanggan.


( wsh / ndr )

Jumat, 28 Januari 2011

Siapkan IPTV, Telkom Perkuat Jaringan Super Highway

Jumat, 28/01/2011 20:53 WIB

Siapkan IPTV, Telkom Perkuat Jaringan Super Highway
Achmad Rouzni Noor II - detikinet



Jakarta - Telkom mulai melirik layanan televisi berbasis internet (IPTV) sebagai opsi utama untuk merevitalisasi bisnis telepon kabel yang kian tergerus seluler. Agar layanan bisa dinikmati optimal, modernisasi infrastruktur jaringan menjadi wajib hukumnya.

"Kami harap, IPTV dapat memberikan solusi baik kepada pelanggan residensial dan pelanggan bisnis. Misalnya apartemen dan perhotelan yang membutuhkan layanan konten yang beragam dan interaktif," ujar Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication Telkom saat memulai perbincangannya dengan detikINET, Jumat (28/1/2011).

Menurutnya, konten IPTV yang interaktif akan menjadikan pelanggan sebagai active viewer yang dapat memilih konten lebih beragam, melakukan rewind, pause melalui program guide/menu yang ada pada portal IPTV.

IPTV berkembang pesat di berbagai negara antara lain karena sifat-sifat layanannya yang personal, ubiquitous, dengan kualitas gambar dan suara yang prima, serta mempunyai nilai beli yang tinggi. IPTV diharapkan dapat menjadi peluang bisnis industri televisi dalam negeri.

Telkom tertarik memasuki bisnis IPTV, selain cukup menjanjikan juga untuk meningkatkan nilai tambah infrastruktur jaringan akses kabelnya. Layanan IPTV diharapkan bisa memanfaatkan infrastruktur telepon kabel yang sudah tergelar.

Terlebih dari studi layanan IPTV di berbagai negara, menunjukkan bahwa animo pasar terhadap layanan IPTV sangat baik. Saat ini, operator IPTV dengan pelanggan paling banyak adalah PCCW dengan pelanggan mencapai sekitar 1 juta, disusul oleh QualiTVision di Hong Kong yang mencapai sekitar 850 ribu pelanggan dan France Telecom di Perancis dengan lebih 800 ribu pelanggan.

"Operator IPTV lainnya yang sukses adalah Verizon di AS dengan sekitar 600 ribu pelanggannya," kata Eddy.

Bagi Telkom, IPTV sudah in-line dengan strategi dan tranformasi bisnis, terutama dalam kaitan menumbuhkan bisnis baru (grow new wave). IPTV bisa menjadi wahana (vehicle) yang efektif untuk merevitalisasi bisnis fixed line yang sedang mengalami fase menurun.

Namun demikian, untuk terjun dalam layanan IPTV harus ditempuh modernisasi infrastruktur jaringan pita lebar. Layanan IPTV mensyaratkan ketersediaan bandwidth yang memadai. "Infrastruktur jaringan akses broadband Telkom secara bertahap terus dimordernisasi," ucap Eddy.

Kebijakan transformasi Telkom menjadi TIME Company (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment) perlu didukung transformasi infrastruktur dan sistem, termasuk di sisi jaringan akses. Telkom mengaku akan mengembangkan akses pita lebar dengan tiga segmen sasaran, yaitu: Broadband for Home Digital Environment, Broadband for Enterprise Government, dan Broadband Anywhere.

"Kebijakan pengembangan akses pita lebar Telkom untuk mendukung IPTV tersebut antara lain dengan meningkatkan kapasitas true broadband dengan bandwidth 20 Mbps dan 100 Mbps," demikian ungkapnya.

Tahun 2010 ini porsi true broadband baru mencapai 21% saja. Telkom sendiri tengah berupaya agar di tahun 2015 porsinya berkembang menjadi 85%. Saat ini, sebagian besar jaringan akses yang ada masih didominasi kecepatan 1-4 Mbps dan di bawahnya dengan porsi 79%.

Keseriusan Telkom membangun infrastruktur yang andal di level jaringan akses tak lepas dari grand scenario Telkom Super Highway yang dicanangkan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah pada 30 November 2009 lalu di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Telkom Super Highway di antaranya terdiri dari jaringan akses MSAN, GPON dan softswitch yang akan membentuk Next Generation Nationwide Broadband Network (NG-NBN), sehingga dimungkinkan tersedianya layanan TIME dengan kecepatan dan kualitas yang tinggi dan dengan harga yang kompetitif.

Untuk mewujudkan cita-cita besar Telkom Super Highway, perusahaan ini terus membangun jaringan serat optik beserta Metro-E, IPCore, Terra Router. Pembangunan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Denpasar-Mataram atau yang dikenal dengan sebutan proyek JaKa2LaDeMa, membuat posisi Telkom Super Higway semakin kuat.

Dalam kaitan visi Telkom Super Highway, serangkaian infrastruktur telah diresmikan oleh Presiden pada akhir 2009 lalu. Infrastruktur yang dimaksud meliputi backbone serat optik Padang-Bengkulu sepanjang 914 km, backbone serat optik Kalimantan-Sulawesi sepanjang 5.445 km, IP core, Tera Router dan Metro-e dengan 921 node pada 10 kota, yaitu Batam, Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Bandung, Makassar, dan Banjarmasin.

Selalin itu ada juga Soft-switch Jakarta dengan kapasitas 172.000 SSL, dan backbone Batam ke link Internasional (proyek Batam-Singapura Cable System dan Asian America Gateway) yang merupakan infrastruktur untuk menghubungkan Indonesia ke Asia dan Amerika dengan kapasitas 40 Gbps. "Kini sudah meningkat menjadi 63 Gbps," kata Eddy.

Layanan IPTV diharapkan bisa diterima oleh masyarakat mengingat karakteristik masyarakat Indonesia yang gemar teknologi-teknologi terbaru. IPTV diharapkan mampu mencuri perhatian di antara maraknya televisi-televisi konvensional. Sebagai sebuah lifestyle IPTV memang sangat menarik untuk ditawarkan kepada publik.


( wsh / ndr )

Selasa, 25 Januari 2011

Siapa Pembuat Pola di Sawah Sleman

Siapa Pembuat Pola di Sawah Sleman


Kalau dulu AMD adalah singkatan ABRI Masuk Desa, sekarang AMD adalah Alien Masuk Desa. Inilah yang sedang hangat dibicarakan menyusul munculnya pola lingkaran di tengah sawah di Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hingga Selasa (25/1) pagi ini, tampaknya belum ada pihak yang mengaku membuat 'crop circle' tersebut. Belum terdengar juga ada alien yang mengklaim bertanggung jawab karena merusak tujuh petak sawah yang digarap enam petani itu.

Kepolisian setempat juga sudah menanyai para petani itu. Keterangan yang didapat dari mereka: "Tak mungkin itu buatan manusia." Tentu saja, para polisi sudah handal memisahkan mana kesaksian tentang fakta, dan mana yang opini.

[Jangan lupa: Pantau berita berbagai media soal pola di sawah Sleman]

Kami telah bertanya pada Anda, melalui Yahoo! Answers. Apakah itu buatan orang, atau bukan? Ada lebih dari 1400 jawaban yang masuk. Kami berterima kasih pada Anda yang sudah berpartisipasi beropini.

Dari setumpuk jawaban itu, terlihat sejumlah kecenderungan. Ada yang yakin itu bukan buatan manusia. Sejumlah argumen diajukan. Misalnya soal tak mungkinnya karya serapi itu dibuat manusia dalam waktu singkat; bahwa kalau warga setempat yang membuat, maka motif yang dipilih mestinya batik; ketiadaan jejak; dan lain-lain.

Coba simak jawaban Surya, yang merasa pengukuran pola akan sulit dilakukan manusia. "Butuh waktu lama," kata dia, "pasti aktivitasnya akan diketahui oleh orang di daerah tersebut."

Ada pula yang yakin itu buatan orang biasa. Toh, caranya bisa dicari di internet (misalnya di sini). Asal dikerjakan bersama-sama, tak sulit membuat pola seperti itu.

Aditiyo S salah satu yang yakin itu buatan orang. Kata dia, penonton Discovery Channel atau National Geographic tentu tahu bahwa crop circle bisa dibuat dengan menggunakan alat sederhana seperti batangan kayu, dalam hitungan jam. "Saya pikir sudah saatnya bangsa Indonesia lepas dari takhayul," ujar dia.

Ada pula yang percaya itu fenomena alam. Sisanya...menyerahkan pada Yang Kuasa.

Seorang penjawab, Paulus, mengatakan pola yang tampak halus itu hanya karena terlihat dari jauh. "Kalau dari dekat, tidak sehalus itu," ujarnya. Benarkah? Di YouTube, seseorang dengan id 'MrXkatrok2' mengunggah video tampak-dekat pola lingkaran di sawah Sleman. Yuk, lihat:

Nah, jadi siapa yang membuat pola-pola di Sleman itu?

Ah, yang jelas, itu karya seni yang menarik!

Dodi IR; foto: TEMPO/M Syaifullah


Dodi Ibnu Rusydi, editor dan produser halaman depan Yahoo! Indonesia.

Email: redaksi[at]yahoo-inc[dot]com


http://id.news.yahoo.com/yn/20110125/tid-siapa-pembuat-pola-di-sawah-sleman-a143c86.html