Sabtu, 27 Maret 2010

Google Siapkan Perangkat Televisi Android

Kamis, 18/03/2010 10:12 WIB

Google Siapkan Perangkat Televisi Android
Fino Yurio Kristo - detikinet

Google (afp)

Washington - Google dilaporkan tengah sibuk membuat generasi baru perangkat top box televisi yang dinamakan Google TV. Menurut media New York Times, raksasa internet ini bekerja sama dengan nama terkemuka di dunia teknologi, Intel dan Sony.

Teknologi televisi itu berbasis sistem operasi Android dan dijalankan dengan chip Intel Atom. Selain mampu mengakses web, perangkat Google TV juga terhubung secara langsung dengan pesawat televisi dan perangkat lain seperti pemutar Blu ray.

Software Google TV bakal menghadirkan interface yang memungkinkan user mengakses fungsi-fungsi internet seperti pencarian online maupun memutar video YouTube. Juga ada aplikasi web untuk game dan jejaring sosial.

Dilansir AFP dan dikutip detikINET, Kamis (18/3/2010), proyek Google TV telah berlangsung beberapa bulan ini. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi dari perusahaan yang terlibat dan kapan perangkat ini bakal diluncurkan.

Google juga bekerja sama dengan Logitech untuk mengembangkan remote khusus bagi Google TV. Bahkan dilaporkan, uji coba sudah mulai dilakukan bekerja sama dengan penyedia layanan TV satelit, Dish Network.
( fyk / ash )

Jumat, 26 Maret 2010

Gempa Haiti dan Tsunami Aceh Bencana Buatan?

Gempa Haiti dan Tsunami Aceh Bencana Buatan?
Amerika diduga sedang menguji coba senjata pemicu gempa, yang disiapkan untuk Iran.
JUM'AT, 5 FEBRUARI 2010, 04:58 WIB
Elin Yunita Kristanti
Tim penyelamat mencari korban runtuhan bangunan usai gempa di Haiti (AP Photo/Gerald Herbert)

VIVAnews - Saat ini di sejumlah mailing list beredar informasi dugaan bahwa gempa dahsyat yang mengguncang Haiti bahkan tsunami Aceh 2004 bukan murni bencana alam. Benarkah?

Penelusuran VIVAnews, Seperti dimuat laman Press TV, 23 Januari 2010, informasi dari pangkalan Angkatan Laut Rusia mengatakan gempa Haiti tidak murni bencana alam, melainkan hasil dari uji coba senjata 'pemicu gempa' yang disiapkan Amerika untuk Iran.

Tujuannya, diduga untuk menggulingkan pemerintahan di negara Islam tersebut.

Armada Rusia mengklaim mengetahui hal itu, berdasarkan pantauan terhadap gerakan marinir Amerika Serikat di Karibia sejak 2008, ketika AS mengumumkan ingin membangun kembali armada keempatnya.

Reaksi militer AS yang cepat datang ke Haiti juga dijadikan penguat tudingan Rusia.

"AS sedang menguji salah satu senjata pemicu gempa yang akan digunakan untuk menghajar Iran, justru berakibat fatal dan mengakibatkan bencana dahsyat di Karibia," seperti dimuat laman ViVe TV Venezuela, mengutip laporan Rusia.

Bahkan, juga diberitakan awal Januari, uji coba yang sama mengakibatkan gempa sebesar 6,5 skala Richter di area dekat kota Eureka, Kalifornia. Tak ada yang tewas, namun sejumlah bangunan dilaporkan rusak.

Setelah berita itu dirilis, Presiden Venezuela, yang juga di barisan penentang AS, Hugo Chavez buru-buru berkomentar. Dia mengklaim hal yang sama, bahwa AS bertanggungjawab atas bencana gempa yang mengguncang Karibia.

Chavez menuding AS menggunakan gempa Haiti sebagai dalih untuk menduduki negara itu. Caranya, dengan mengirimkan tentara dengan dalih membantu korban gempa.

Beberapa sumber juga berspekulasi gempa 7,8 SR yang mengguncang Provinsi Sichuan, China pada 12 Mei 2008 juga diakibatkan hal yang sama.

Teori konspirasi yang beredar mengatakan gempa-gempa tersebut adalah bagian dari uji coba HAARP (High Frequency Active Auroral Reasearch Program).

Selain dituding bisa menyebabkan gempa, HAARP juga dihubung-hubungkan dengan anomali cuaca yang dapat mengakibatkan banjir, kekeringan, dan badai.

Apa sebenarnya HAARP itu?

Stasiun riset HAARP di Gakona, Alaska

Seperti dimuat laman haarp.alaska.edu, HAARP adalah usaha ilmiah yang ditujukan untuk mempelajari sifat dan perilaku ionosfer (lapisan teratas atmosfer).

Terutama, untuk meningkatkan sistem komunikasi dan sistem pengawasan, baik untuk kepentingan sipil maupun pertahanan.

Sebaliknya, ilmuwan, Rosalie Bertell, dalam laman Baltimore Chronicle, mengatakan HAARP seperti "raksasa pemanas' yang dapat menyebabkan gangguan besar dalam ionosfer, menciptakan tidak hanya lubang, tapi sayatan panjang di lapisan pelindung yang mencegah radiasi mematikan.

Masih dari teori konspirasi yang beredar, tak hanya AS, Rusia dan juga Uni Eropa juga punya proyek serupa, yang punya kemampuan sama, bisa mengakibatkan efek merusak.

Bagaimana dengan tsunami 2004?

Tsunami di Aceh

Lagi, lagi teori konspirasi mengatakan bahwa bencana tsunami yang meluluhlantakkan Aceh dan beberapa negara di Samudera Hindia - yang menyebabkan lebih dari 230 ribu orang tewas - juga bukan murini bencana alam.

Diduga tsunami berkekuatan 23.000 bom atom itu sengaja diciptakan AS. Para penganut teori konspirasi mengatakan AS melakukan itu untuk mengalihkan perhatian orang dari topik Perang Irak.

Tak ada bukti otentik yang menguatkan dalil ini, namun ternyata banyak juga orang yang mempercayainya.

• VIVAnews

Inilah Mawar Antariksa dari NASA

Inilah Mawar Antariksa dari NASA
Sabtu, 20 Maret 2010 | 10:18 WIB

KOMPAS.com — Teleskop NASA memotret sebuah awan antariksa yang dipenuhi bintang-bintang baru yang ditaburi debu-debu ruang angkasa. Citra inframerah ini berasal dari kumpulan bintang baru yang dilabel Berkeley 59.

Tiap bintangnya "baru" beberapa juta tahun dan karena warna-warni merah dan hijaunya, para ilmuwan NASA menyamakannya dengan sebuah mawar kosmis.

Citra ini diambil oleh perangkat baru NASA, yaitu Penjelajah Survei Inframerah Berlingkup Lebar atau Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE). Pengamat antariksa ini bernilai 320 juta dollar AS dan dibangun untuk memetakan seluruh langit dengan mendetail. Teleskop ini juga telah memotret asteroid gelap dan komet yang sebelumnya susah ditangkap citranya.

Teleskop WISE milik NASA diperkirakan bisa menyelesaikan pemetaan langitnya dalam enam bulan lagi.

Kembali pada mawar kosmis itu, cahaya merah di tengahnya adalah akibat panas yang dipancarkan oleh bintang-bintang dalam awan itu. Daerah hijau zamrud di pinggirannya adalah molekul-molekul polycyclic aromatic hydrocarbon yang bisa ditemukan juga di Bumi, yaitu dari hasil pembakaran, contohnya dari pipa knalpot mobil atau bahkan di dasar panggangan barbeque.

Penulis: C17-09 | Editor: msh | Sumber :SPACE.COM



Anak SMP Ini Berhasil Rekam UFO

Anak SMP Ini Berhasil Rekam UFO
Jumat, 26 Maret 2010 | 18:50 WIB
Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com — Seorang remaja Tajikistan tiba-tiba menjadi terkenal setelah dia menunjukkan rekaman 50 detik piring terbang, yang direkam dengan kamera telepon genggamnya.

Puluhan penduduk Khujand di Tajikistan utara melaporkan bahwa mereka melihat sebuah benda terbang tak dikenal (UFO) yang melayang di kota itu pada 22 Maret.

Namun, hanya Bakhtovar Khurshedzod, murid kelas sembilan, yang cukup cerdas untuk memfilmkan kejadian yang tidak biasa itu.

"UFO itu berwarna merah dan dikelilingi oleh sinar putih.... Benda itu bergerak pelan ke arah pegunungan, kemudian segera melesat dan tak tampak.... Benda itu bukan layang-layang atau pesawat terbang, saya yakin," kata kantor berita Asia-Plus mengutip pernyataan siswa sekolah itu.

Petugas lalu lintas udara setempat membantah mencatat adanya UFO terbang di atas kota pada hari itu. Namun, mereka mengakui, radar yang berada di dekat bandara setempat hanya dihidupkan jika diperlukan.

Penduduk setempat mengaku ini bukan UFO pertama yang terlihat di daerah itu. Benda yang sama juga terlihat di atas kota akhir pada tahun 1990-an, tetapi saat itu tak seorang pun yang bisa merekam kejadian tersebut.

Khujand adalah kota terbesar kedua di Tajikistan dengan jumlah penduduk sekitar 149.000. Kota itu terletak di tepi Sungai Darya Syr di mulut Lembah Fergana.


Editor: bnj | Sumber : ANT, RIA Novosti, OANA

Google Chrome Masih Gagal Ditembus

Google Chrome Masih Gagal Ditembus

Jumat, 26 Maret 2010 | 15:01 WIB

VANCOUVER, KOMPAS.com — Di antara browser web yang tersedia saat ini, hanya Google Chrome yang tidak bisa ditembus hacker dalam kontes Pwn2Own di arena konferensi CanSecWest di Vancouver, AS. Browser lainnya berhasil ditembus, mulai dari Firefox 3.6, Safari, hingga Internet Explorer 8.

Charlie Miller dari Independent Security Evaluators berhasil menembus sistem keamanan browser Safari di MacBook dan mengambil alih sistem operasi OS X. Miller selama ini memang dikenal sebagai periset keamanan yang andal menembus sistem buatan Apple dan ini keberhasilannya memenangkan kompetisi yang sama untuk ketiga kalinya.

Periset keamanan lainnya, Peter Vreugdenhill, berhasil menembus benteng Internet Explorer 8 dengan cara melakukan bypass pada fungsi data execution prevention(DEP) dan address space layout randomization (ASLR). Sementara itu, kelemahan kritis pada Firefox 3.6.2 ditembushacker bernama Nils dari MWR Info Security Inggris. Meski demikian, kelemahan IE8 maupun Firefox tidak bisa ditembus jika browser tersebut dijalankan pada Windows 7 Protected Mode dengan fitur sandbox.

Bagaimana teknik dan cara menembus keamanan browser-browser terkemuka itu tidak diungkapkan dalam acara ini. Para kontestan memang dilarang untuk memublikasikannya sampai vendor yang menyediakan bisa menyediakan penambal (patch) untuk mencegah serangan dari orang yang tak bertanggung jawab.

WAH

Editor: wah

Senin, 22 Maret 2010

Ore. town uses geothermal energy to stay warm

Ore. town uses geothermal energy to stay warm


In this March 10, 2010 photo, dawn breaks on downtown Klamath Falls, Ore.,  to reveal that sidewalks heated by geothermal energy have stayed clear whiAP – In this March 10, 2010 photo, dawn breaks on downtown Klamath Falls, Ore., to reveal that sidewalks …

KLAMATH FALLS, Ore. – When snow falls on this downtown of brick buildings and glass storefronts in southern Oregon, it piles up everywhere but the sidewalks. It's the first sign that this timber and ranching town is like few others.

A combination of hot rocks and water like those that created Yellowstone's geysers have been tapped by the city to keep the sidewalks toasty since the early 1990s. They also heat downtown buildings, kettles at a brewhouse, and greenhouses and keep the lights on at a college campus.

Geothermal wells in this town of 20,000 mark one of the nation's most ambitious uses of a green energy resource with a tiny carbon footprint, and could serve as a model for a still-fledgling industry that is gaining steam with $338 million in stimulus funds and more than 100 projects nationwide.

"We didn't know it was green. It just made sense," said City Manager Jeff Ball.

Geothermal energy is unknown in much of the country but accounts for 0.5 percent of the nation's energy production.

It can be seen on a snowy day in a handful of Western towns like Klamath Falls. That's because hot rock is closer to the surface here, and comes with the water needed to bring the energy to the surface. Northern California is home to the world's largest geothermal power complex. The Geysers, 75 miles north of San Francisco, produces enough electricity for 750,000 homes.

With more than 600 geothermal wells heating houses, schools and a hospital as well as turning the turbine on a small power plant, Klamath Falls shows what everyday life could be if stimulus grants and venture capitalists turn geothermal energy from a Western curiosity to a game-changing energy resource.

Until now, geothermal energy has been limited by having to find the three essentials ingredients occurring together in one place naturally: hot rock relatively close to the surface, water, and cracks in the rock that serve as a reservoir.

Those limitations go away if engineers can tame a technology known as EGS, for Enhanced Geothermal Systems.

A 2007 Massachusetts Institute of Technology report estimates that EGS, with support, could be producing 100 gigawatts of electricity — equivalent to 1,000 coal-fired or nuclear power plants — by 2050, and has the potential to generate a large fraction of the nation's energy needs for centuries to come.

"If we are going to try to achieve a transformational change in this country, geothermal should be part of that recipe," said Jefferson Tester, chairman of the committee that produced the report and professor of sustainable energy at Cornell University. "It's not treated that way. It's typically forgotten."

One form of EGS involves drilling thousands of feet down to reach hot rock, pumping water down to fracture the rock to create reservoirs, then sending down water that will come back up another well as hot water or steam that can spin a turbine to generate electricity.

The system can be dropped in practically anywhere that hot rocks are close enough to the surface to make drilling economical.

The major problem with EGS is the potential to create earthquakes.

Pumping water into the ground to open numerous tiny fractures in the rock for a reservoir makes the earth move — what scientists call induced seismicity. Earthquakes stopped an EGS project in the middle of Basel, Switzerland, last year, and an international protocol has been developed for monitoring and mitigating earthquake problems.

As long as the wells are not close to major earthquake faults, "it is not damaging, but very upsetting to the community that lives literally on top of it," said Ernie Majer, a seismologist at Lawrence Berkeley National Laboratory in California, and lead author on the protocol.

Federal funding for geothermal started during the 1970s Arab oil embargo, waned when oil prices subsided, and essentially stopped when Texas oilman George W. Bush entered the White House, Majer said.

With interest growing in energy with a tiny carbon footprint, the Obama administration revived support for geothermal energy. Besides handing out more than $40 million a year from the Department of Energy, it is funding 123 demonstration projects in 38 states with stimulus funds. Projects include home heat pumps, power plants, drilling, rock fracturing, exploration and underground mapping.

"The goal of the department is to try to validate that a source of energy could be produced at an adequate price," said Jacques Beaudry-Losique, deputy assistant secretary for renewable energy. He expects results in two to three years.

The centerpiece is $25 million to AltaRock Energy, Inc., of Seattle and Sausalito, Calif., to demonstrate EGS can produce electricity economically and without producing earthquakes just outside the Newberry CratersNational Monument in central Oregon. Investors, Google among them, put in $60 million.

Earthquake concerns were mounting around AltaRock's EGS work at The Geysers when they shut it down over drilling problems, before getting to the point of trying to fracture rocks, AltaRock CEO Don O'Shei said. They are developing a system to monitor quakes at Newberry.

"If EGS becomes economical, it will really be a game-changer," O'Shei said. "Even though it is relatively high risk in terms of the money to develop that kind of technology under the ground ($6 million to $20 million for a well that could prove worthless), it is very important."

People in Klamath Falls don't have to be convinced.

IFA Nurseries, Inc., wouldn't have come to Klamath Falls if there wasn't geothermal energy. The geothermal heat cut greenhouse heating costs by a third compared to natural gas, said Jacqueline Friedman, nursery manager for IFA Nurseries.

The city is stepping beyond heat to electricity, building a geothermal generator like the one at Oregon Institute of Technology with the help of an $816,000 stimulus grant.

Stepping gingerly from the icy street to the dry sidewalk on his way to a bakery for a cinnamon roll, Klamath County Museum Manager said visitors are often curious about the geothermal energy in town, which also heats the museum.

"I've always said the city should adopt a slogan, `City of Warm Sidewalks,'" he joked. "But I've been told we'll get every hobo in America who will be drifting into town."

http://news.yahoo.com/s/ap/20100320/ap_on_bi_ge/us_geothermal_town

Sabtu, 20 Maret 2010

New password-stealing virus targets Facebook

New password-stealing virus targets Facebook


RELATED QUOTES
^DJUSS473.25-5.16
^IXIC2,374.41-16.87
^IXK1,182.26-10.65

BOSTON (Reuters) – Hackers have flooded the Internet with virus-tainted spam that targets Facebook's estimated 400 million users in an effort to steal banking passwords and gather other sensitive information.

The emails tell recipients that the passwords on their Facebook accounts have been reset, urging them to click on an attachment to obtain new login credentials, according to anti-virus software maker McAfee Inc.

If the attachment is opened, it downloads several types of malicious software, including a program that steals passwords, McAfee said on Wednesday.

Hackers have long targeted Facebook users, sending them tainted messages via the social networking company's own internal email system. With this new attack, they are using regular Internet email to spread their malicious software.

A Facebook spokesman said the company could not comment on the specific case, but pointed to a status update the company posted on its web site earlier on Wednesday warning users about the spoofed email and advising users to delete the email and to warn their friends.

McAfee estimates that hackers sent out tens of millions of spam across Europe, the United States and Asia since the campaign began on Tuesday.

Dave Marcus, McAfee's director of malware research and communications, said that he expects the hackers will succeed in infecting millions of computers.

"With Facebook as your lure, you potentially have 400 million people that can click on the attachment. If you get 10 percent success, that's 40 million," he said.

The email's subject line says "Facebook password reset confirmation customer support," according to Marcus.

(Additional reporting by Alexei Oreskovic; Editing by Bernard Orr)

http://news.yahoo.com/s/nm/20100318/wr_nm/us_facebook_virus_2

Jumat, 19 Maret 2010

Diet DASH untuk Penderita Darah Tinggi

Selasa, 02/03/2010 13:00 WIB

Diet DASH untuk Penderita Darah Tinggi

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
(Foto: Howstuffworks)
Cape Town, Penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) harus pintar-pintar mengatur makanannya. Dua makanan utama yang dapat mempengaruhi hipertensi adalah asupan garam atau natrium dan asupan kalium.

Tapi ada cara diet yang bisa dilakukan untuk penderita hipertensi yakni Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

Diet dengan cara mengatur garam dan kalium ini dikembangkan di Amerika Serikat tapi telah berhasil digunakan di seluruh dunia dan tak terkecuali Afrika Selatan.

Asal tahu saja, Afrika Selatan pada umumnya, dan penduduk kulit hitam pada khususnya, rentan terhadap hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Diperkirakan 24,4 persen dari orang dewasa berkulit hitam di Afrika Selatan menderita penyakit hipertensi. Akibatnya banyak yang terserang stroke dan kerusakan otak pada populasi ini. Asupan garam dan kalium yang tinggi menjadi penyebabnya.

Padahal WHO merekomendasikan rasio natrium terhadap kalium dalam makanan adalah 1:1. Namun dalam populasi kulit hitam, konsumsi natrium sangat tinggi hingga 8 gram/hari dibandingkan dengan yang disarankan maksimum 6 gram/hari). Sedangkan asupan kalium sangat rendah (50-60 mmol/hari). Inilah yang menyebabkan banyak orang yang menderita tekanan darah tinggi di Afrika selatan.

Studi yang dilakukan oleh Profesor Karen Charlton dan timnya pada tahun 2007 di University of Cape Town dan Dewan Penelitian Medis di Cape Town, terhadap diet DASH mencapai hasil yang menjanjikan pada 80 pasien berkulit hitam dengan hipertensi ringan hingga sedang yang menerima pengobatan antihipertensi. Hanya dengan mengubah enam item makanan dalam diet mereka selama delapan minggu.

Diet DASH telah memberikan bukti ilmiah bahwa makan banyak buah-buahan, sayuran dan gandum utuh disertai sedikit susu rendah lemak atau bebas lemak, dapat meningkatkan kalium, magnesium dan kalsium asupan. Sekaligus mengurangi asupan natrium ke tingkat yang dapat diterima untuk mengurangi tekanan darah.

Tim Prof Charlton menyediakan roti, margarin, kaldu, sup campur dan penguat rasa dengan lebih sedikit natrium atau garam konten dan 500 ml Maas per hari (susu asam tak berbumbu) pada 40 'peserta tes' untuk jangka waktu delapan minggu.

40 orang lainnya dikelompokkan sebagai 'peserta kontrol' yang diberikan diet yang sama dengan garam konten normal dan 500 ml minuman manis dingin untuk periode hari yang sama.

Setelah delapan minggu, tekanan darah sistolik rata-rata peserta tes 6,2 mm Hg lebih rendah dari peserta kontrol. Sedangkan tekanan darah sistolik dan diastolik BP peserta kontrol yang diukur dengan pemantau tekanan darah ambulatory 24 jam rata-rata di atas 4,5 mm Hg lebih rendah dari peserta tes.

Dalam kelompok peserta tes asupan natrium tetep tidak berubah, sementara pada kelompok peserta kontrol meningkat hampir 1 gram per hari.

Asupan nutrisi meningkat secara dramatis. Asupan kalsium meningkat hampir dua kali lipat, asupan kalium hampir 900 mg per hari dan asupan magnesium meningkat sebesar 84 mg per hari dalam kelompok tes.

Perlu diketahui bahwa peningkatan asupan potasium, kalsium dan magnesium ini dicapai tanpa menggunakan suplemen mineral.

Prof Charlton dan timnya (2007) menyimpulkan bahwa penelitian mereka menunjukkan respons terhadap kesehatan masyarakat.

"Anda dapat mencapai pengurangan tekanan darah sistolik yang signifikan secara klinis untuk hipertensi sedang dalam pengobatan masyarakat berpenghasilan rendah di Afrika Selatan melalui manipulasi dari tujuh diet makanan olahan yang dikonsumsi," kata Prof Charlton seperti dilansir Health24, Selasa (2/3/2010).

Studi ini tidak hanya menunjukkan bahwa masyarakat miskin dengan sedikit sumber daya dapat membuat perubahan pola makan yang dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi pola makan itu juga dapat diubah dengan membuat beberapa penyesuaian.(ir/ir)

Penyebab Banyak Gas di Perut

Rabu, 03/03/2010 16:42 WIB

Penyebab Banyak Gas di Perut

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
ilustrasi (Foto: nativeremedies)
Jakarta, Hampir sebagian besar masyarakat pernah merasakan perut kembung, baik yang disebabkan oleh menelan udara atau akibat produksi gas berlebih di saluran pencernaan. Lalu apa yang menyebabkan gas diperut berlebih?

Beberapa orang ada yang berusaha menghilangkan gas berlebih dari dalam tubuh dengan cara mengeluarkannya lewat dubur (buang angin) atau dengan bersendawa. Hal ini dapat membantu menjaga tekanan dalam saluran usus agar tetap rendah dan mencegah peregangan lambung serta usus. Rata-rata orang melepaskan gas 14 kali dalam sehari baik secara sadar ataupun tidak sadar.

Untuk memahami penyebab perut kembung harus diketahui terlebih dahulu mengenai proses pencernaan. Perut dan usus bekerja untuk menggerakan makanan melalui proses gerakan peristaltik. Pemerasan ini terjadi secara terorganisasi untuk menjaga agar sisa makanan dan limbah lainnya bergerak hingga menuju anus.

Setiap udara yang ada dalam usus akan terdorong bersama hingga akhirnya tubuh merasa perlu dikeluarkan. Kondisi perut yang kembung terkadang membuat seseorang malu atau merasa tidak pantas, meskipun sebagian orang bisa mengontrol saat mengeluarkan gas.

Saraf di rektum akan mengirimkan sinyal ke otak ketika merasakan tekanan dari usus besar atau ada gas yang perlu untuk dikeluarkan dari tubuh. Jika otak menerima pesan tersebut pada waktu yang tepat, maka seseorang bisa secara sadar mengeluarkan gas berlebih yang membuat perut menjadi kembung.

Beberapa makanan juga bisa menyebabkan timbulnya gas berlebih seperti sayuran (kol, kubis, brokoli, kembang kol dan kacang polong), makanan yang mengandung serat tinggi, minuman berkarbonasi, makanan yang mengandung sorbitol serta fruktosa.

Seperti dikutip dari MSN, Rabu (3/3/2010) makanan ini menyebabkan gas berlebih karena tidak dipecah hingga makanan tersebut mencapai usus besar dan dicerna oleh bakteri. Proses ini menimbulkan lebih banyak gas dibandingkan proses pencernaan yang terjadi di usus kecil.

Saat makanan dicerna oleh bakteri di usus besar akan menimbulkan bau busuk karena makanan fermentasi ini belum diserap oleh usus kecil. Akibatnya bisa timbul gas seperti metana dan hidrogen sulfida, hal inilah yang membuat gas dari dalam tubuh berbau tak sedap.

Jika seseorang sering mengalami perut kembung ada beberapa tips yang bisa dilakukan yaitu mencari tahu makanan apa yang menyebabkan gas dalam tubuh berlebih, mengurangi kecepatan makan dan minum sehingga gas yang ikut tertelan tidak terlalu banyak. Apabila cara-cara tersebut tidak berhasil maka sebaiknya memeriksakan ke dokter karena ada kemungkinan perut kembung akibat penyakit tertentu.

(ver/ir)

Tes Genetik untuk Tentukan Pola Diet Ideal

Kamis, 04/03/2010 11:30 WIB

Tes Genetik untuk Tentukan Pola Diet Ideal

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: nature)
California, Berat badan tidak turun-turun meskipun sudah mengonsumsi makanan rendah lemak? Mungkin Anda membutuhkan tes genetik untuk menentukan pola diet seperti apa yang ideal dan berhasil.

Sebuah studi kecil dengan melibatkan sekitar 140 perempuan yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas menunjukkan bahwa perempuan yang melakukan diet sesuai genetiknya lebih berhasil menurunkan berat badan dibanding perempuan yang dietnya tidak sesuai. Hasil studi ini telah dilaporkan oleh peneliti dalam pertemuan American Heart Association.

"Menggunakan informasi genetik akan lebih potensial dalam hal penurunan berat badan serta membantu memecahkan permasalahan obesitas yang semakin tinggi dalam masyarakat," ujar Christopher Gardner dari Stanford University di California, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/3/2010).

Dalam penelitian ini akan dicari 3 gen yang mengalami mutasi yaitu FABP2, PPARG dan ADRB2. Tiga mutasi gen ini menunjukkan seseorang yang merespons baik makanan rendah lemak, diet rendah karbohidrat atau diet untuk keduanya yaitu lemak dan karbohidrat.

Peneliti memilih secara acak salah satu pola diet terhadap 140 perempuan, lalu tim peneliti melakukan tes DNA dengan menggunakan kapas pipi untuk melihat apakah perempuan tersebut sudah mendapatkan pola diet yang sesuai atau tidak.

Setelah lebih dari setahun, perempuan yang melakukan diet sesuai dengan genetiknya berhasil menurunkan berat badan sebesar 5,3 persen. Sedangkan perempuan yang pola dietnya tidak sesuai hanya berhasil menurunkan berat badannya sebesar 2,3 persen. Tes yang dilakukan ini untuk mencari gen apa yang dapat mempengaruhi metabolismenya.

"Salah satu variasi gen dapat mempengaruhi penyerapan lemak di usus. Orang dengan mutasi gen tertentu dapat menyerap lebih banyak lemak dari makanannya, sehingga harus mengurangi asupan lemak jika ingin menurunkan berat badannya," ujar Ken Kornman, kepala petugas ilmiah Interleukin.

Kornman menambahkan ada variasi gen lainnya yang menentukan respons terhadap insulin, tubuh memproduksi insulin untuk mengolah gula yang nantinya akan mempengaruhi penyerapan karbohidrat. Pada gen tertentu, karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung akan menyimpan lebih banyak energi dalam bentuk lemak.

"Sekitar 16 persen dari perempuan tersebut memiliki dua mutasi yang membuatnya harus menjaga asupan lemak dan karbohidrat," ungkap Kornman.

Penelitian selanjutnya akan dilakukan untuk mengetahui apakah diet yang sesuai dengan genetik ini juga bisa mempengaruhi rasa kenyang seseorang atau tidak.

(ver/ir)

7 Penyakit yang Mewabah

Kamis, 04/03/2010 17:00 WIB

Waspadai 7 Penyakit yang Mewabah

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: Foxnews)
Jakarta, Zaman moderen seperti saat ini memang sudah banyak jenis antibiotik dan obat-obatan. Namun tak ada salahnya untuk tetap selalu waspada terhadap penyakit-penyakit yang bisa mewabah.

Seperti dilansir FoxNews, Kamis (4/3/2010), ada 7 penyakit yang membahayakan yang masih menjadi wabah dunia:

1. Demam Kuning

Demam kuning adalah penyakit virus mematikan yang ditularkan oleh nyamuk. Pemberian nama ini karena pasien yang terinfeksi bisa tampak kuning.

Belum ada obat untuk menyembuhkan demam kuning ini. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan mengurangi gejala-gejala pasien, seperti demam, sakit perut, muntah, serta pendarahan dari mulut, hidung dan mata.

Ada 30.000 kematian akibat demam kuning setiap tahunnya, biasanya paling banyak di daerah tropis. Saat ini, vaksinasi adalah tindakan pencegahan paling penting terhadap demam kuning.

2. Tifus

Tifus masih lazim di negara-negara berkembang, sehingga para wisatawan asing harus divaksinasi terhadapnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang dibawa ke aliran darah dan saluran pencernaan.

Gejala-gejala tifus seperti demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang infeksi selama 2-3 hari.

3. Flu Spanyol

Antara tahun 1918 dan 1919, flu Spanyol telah membunuh 20 hingga 40 juta orang. Ini benar-benar bencana global. Flu mematikan ini menyerang orang usia 20 sampai 40 tahun, dan menginfeksi 28 persen penduduk Amerika.

Gejala flu Spanyol lebih parah daripada flu musiman biasanya. Pasien akan menggigil dan mengalami kelelahan ekstrim, serta terdapat cairan di paru-parunya. Wajah pasien terlihat coklat dan ungu, dan kakinya akan menjadi hitam.

4. Cacar

Cacar muncul dari virus variola ribuan tahun yang lalu, dan World Health Organization (WHO) baru mengeluarkan sertifikat untuk pemberantasan penyakit ini pada tahun 1979, dan sukses melalui kampanye vaksinasi.

Namun penyakit cacar ini telah membunuh sekitar 60 juta orang di Eropa pada abad ke-18. Dan diperkirakan 300-500 juta kematian di seluruh dunia pada abad ke-20 diakibatkan oleh penyakit ini juga.

Efek jangka panjangnya adalah cacat pada kulit, infertilitas, dan kadang-kadang kebutaan. Gejala lainnya seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh dan ruam.

5. Malaria

Malaria telah membunuh 2 juta orang per tahun dan menyebabkan 400 hingga 900 juta kasus deman setiap tahunnya. Parasit malaria ditularkan oleh nyamuk, dan mereka berkembang biak di sel darah merah.

Gejalanya seperti anemia, demam, mual, dan pada beberapa kasus ekstrim dapat menyebabkan koma hingga kematian. Malaria merupakan permasalahan terbesar di daerah tropik dan subtropik di dunia.

6. Kolera

Kolera menyebabkan delapan wabah sepanjang sejarah, dimulai pada tahun 1817. Penyakit ini berasal dari air kotor Sungai Gangga di India dan meledak selama festival di Calcutta. Penyakit ini berpindah ke bagian India lainnya, dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia melalui air yang terkontaminasi dan juga melalui kotoran korban. Wabah terbaru pada tahun 1947 menyerang 20.500 orang di Mesir.

7. Pes

Penyakit pes yang lebih dikenal dengan "Black Death", merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pesti, paling sering dibawa oleh hewan pengerat dan kutu.

Pada abad pertengahan, jutaan orang di seluruh Eropa meninggal karena wabah yang diakibatkan oleh kutu tikus yang banyak terdapat di rumah-rumah dan perkantoran.

Sekarang telah ada antibiotik yang efisien mengobati penyakit ini jika terdeteksi secara dini. Namun jika seseorang telah terinfeksi dan tidak segera diobati, cenderung menyebabkan kematian. Wabah pes ini terkadang masih terjadi pada masyarakat di pedesaan.(ir/ir)

Google TV Gandeng Intel, Sony, dan Logitech


Google TV Gandeng Intel, Sony, dan Logitech

Jumat, 19 Maret 2010 | 15:19 WIB

SAN FRANSISCO, KOMPAS.com - Perusahaan internet raksasa dunia, Google Inc, tak henti-hentinya berinovasi. Setelah sukses mengembangkan sistem operasi Android, kali ini Google berancang-ancang meluncurkan web televisi atau web TV yang juga berbasis Android.

Tak tanggung-tanggung, untuk pengembangan web TV itu, Google bakal menggandeng Intel Corp, Sony Corp, dan Logitech International SA. "Proyek ini akan dinamai Google TV," ujar dua orang sumber yang ikut dalam pertemuan Google dengan perusahaan-perusahaan tersebut, kepadaBloomberg, Kamis (18/3/2010).

Nantinya, tambah mereka, Google TV akan menggunakan chip milik Intel. Sedangkan Logitech akan menjadi pengembang keyboard yang bisa beralih fungsi menjadiremote control.

Software TV ala Google ini bakal memudahkan pengguna mengakses fungsi-fungsi internet, seperti pencarian online maupun memutar video di YouTube. Juga ada aplikasi web untuk games dan jejaring sosial. Menariknya, selain mampu mengakses web, perangkat Google TV juga terhubung secara langsung dengan perangkat lain seperti pemutar Blu Ray.

Google, terus melakukan ekspansi di luar bisnis intinya, situs mesin pencari terbesar di dunia maya. Dengan proyek baru ini, Google bakal bersaing dengan Yahoo! Inc, TiVo Inc, Rovi Corp, dan Microsoft Corp.

Intel sendiri tengah membidik pasar konsumen elektronik untuk mendongkrak penjualan chip Atom-nya. Saat ini, chip Atom Intel sudah mampu meraup konsumen netbook. Perusahaan ini juga akan memperluas penggunaan Atom di televisi, pemutar blu-ray, dan pemutar CD. "Dengan web TV ini, Google melegitimasi dominasinya dalam koneksi internet di komputer maupun mobile internet," ungkap analis Parks Associates Kurt Scherf.

Sayang, Gabriel Stricker, Juru Bicara Google, menolak berkomentar. Juga Juru Bicara Sony Greg Belloni dan Juru Bicara Logitech Pamela McCracke. Sementara Juru Bicara Intel Mary Ninow hanya bilang, dia tidak berhak memberi konfirmasi maupun menolak kabar tersebut.

Bulan ini Google akan melakukan ujicoba TV Android itu dengan menggunakan penyedia layanan TV satelit, Dish Network. Sama seperti yanglain, pihak Dish Network juga menolak dimintai konfirmasi.(KONTAN/Sopia Siregar)

Editor: wah

http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/03/19/15190827/Google.TV.Gandeng.Intel..Sony..dan.Logitech.