Rabu, 15 Desember 2010

Ditemukan, Bakteri untuk Perbaiki Jalan Beton

Ditemukan, Bakteri untuk Perbaiki Jalan Beton
Tambalan buatan bakteri tersebut dilaporkan sama kuat dengan tambalan beton biasa.
JUM'AT, 26 NOVEMBER 2010, 11:16 WIB
Muhammad Firman

VIVAnews - Peneliti di Inggris siap memanfaatkan kemampuan bakteri yang mampu berkembang cepat untuk menutup lubang di jalan-jalan yang terbuat dari beton,

Setelah menyelesaikan penelitian panjang, ilmuwan asal University of Newcastle menyebutkan bahwa dalam waktu dekat mereka bisa menugaskan bakteri yang mereka teliti untuk melakukan hal tersebut.

Para ilmuwan mengoptimalkan microba kecil yakni BacillaFilla untuk memproduksi kerangka bakterial berbentuk batangan sangat keras yang diperkuat oleh kalsium karbonat dan ‘lem’ bakterial khusus.

Yang menarik, bakteria tersebut memiliki asal muasal yang sangat dekat dengan Bacillus subtilis, atau bakteri yang umum ditemukan di tanah.

Saat makhluk yang sudah dimodifikasi secara genetik tersebut bersentuhan dengan lubang atau celah yang memiliki pH tertentu pada beton, mereka akan berkecambah dan masuk ke dalamnya dan mulai berkembang biak. Pada titik tertentu, koloni bakteri yang sudah diprogram secara genetik itu akan menghancurkan diri sendiri agar tidak malah merusak beton yang bersangkutan.

Hasilnya, tambalan buatan bakteri tersebut dilaporkan sama kuat dengan tambalan beton biasa.

Jennifer Hallinan, salah satu peneliti University of Newcastle, Inggris menyebutkan, material yang dibuat oleh bakteri tersebut sangat berharga. Tidak hanya untuk jalanan, akan tetapi juga gedung-gedung. Khususnya bangunan yang sudah termakan usia atau diguncang gempa.

“Mencari cara untuk memperpanjang umur bangunan berarti kita bisa mengurangi dampak lingkungan dan mencari solusi yang berkesinambungan,” ucap Hallinan, seperti dikutip dari DailyTech, 26 November 2010.

Hallinan menyebutkan, tambalan beton dari bakteri itu juga sangat bermanfaat di kawasan di mana gempa sering mengancam dan memaksa otoritas setempat merubuhkan bangunan yang mengalmi kerusakan karena tidak ada cara mudah untuk memperbaiki keretakan dan membuat bangunan kembali kokoh.

Hasil temuan Hallinan dan timnya dipaparkan pada ajang Biology Conference. Catatan seputar penemuan tersebut dapat Anda download di sini.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar