Wimax Diprediksi Tak Akan Jadi Besar
Wicak Hidayat - detikinet
wimax (ist)
Jakarta - Teknologi internet nirkabel Wimax diprediksi tak akan menguasai pasar. Wimax hanya akan mengisi ceruk-ceruk kecil saja.
Demikian prediksi dari konsultan telekomunikasi Ovum dalam keterangan tertulis yang diterimadetikINET, Senin (12/10/2009).
Wimax disebut tak berhasil meraih sukses di pasar yang sudah matang seperti Eropa, Amerika Utara dan sebagian Asia. Sedangkan di pasar yang sedang berkembang, Wimax disebut juga hanya akan mengisi ceruk-ceruk kecil.
Pasar berkembang yang dimaksud mencakup Indonesia. Secara umum yang dimaksud adalah negara-negara Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin, Timur Tengah dan sebagian Asia Pasifik yang masih berkembang.
Angel Dobardziev, Practice Leader Ovum, menyatakan ada beberapa faktor yang menghalangi pertumbuhan Wimax. Faktor-faktor itu adalah: biaya teknologi, cakupan, dukungan vendor dan pilihan penyelenggara layanan.
Namun Dobardziev mengatakan bukan berarti tak akan ada jarigan Wimax. Justru jaringan itu akan ada banyak, namun dengan jumlah pelanggan yang terbatas.
"Dua per tiga dari 300-an lebih jaringan Wimax global akan berada di pasar berkembang," ujarnya.
Saat ini penyelenggara Wimax terbesar adalah Scartel di Rusia, yang pada Agustus 2009 telah mencapai 100.000 pelanggan. Menyusul kemudian Packet One, Malaysia, yang mencapai 80.000 pelanggan di periode yang sama.
"Kami meramalkan, Wimax hanya akan mencakup kurang dari 5 persen dari 1.5 miliar pengguna broadband, baik fixed maupun mobile, di pasar berkembang pada 2014," tandasnya.
( wsh / faw )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar