Rabu, 07 Oktober 2009

Perlu Skenario Evakuasi Penanganan Gempa

LIPI: Perlu Skenario Evakuasi Penanganan Gempa
SELASA, 6 OKTOBER 2009 | 17:42 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Dalam penanganan tanggap darurat bencana gempa seperti yang terjadi di Sumatra Barat beberapa waktu lalu, diperlukan skenario evakuasi yang ilmiah guna meminimalisir jumlah korban yang berjatuhan akibat gempa.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menekankan, pengurangan terhadap jatuhnya korban harus dilakukan mulai dari antisipasi sebelum terjadinya gempa.

"Intinya bagaimana me-manage kemampuan warga yang terpapar bahaya gempa tersebut. Dengan mengurangi resiko, sampai tindakan tanggap darurat. Contohnya dengan simulasi keadaan terjadi gempa, yakni pada saat dan setelah gempa," papar Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Prof Dr Ir Jan Sopanheluwakan, Selasa ( 6/10 ), di Gedung LIPI, Jakarta.

Ia memaparkan, perlunya didirikan pusat-pusat evakuasi gempa di titik-titik yang dipetakan sebagai lokasi aman gempa. Yakni di dataran-dataran tinggi dengan kapasitas yang besar. "Ini juga penting sebagai lokasi evakuasi jika terjadi tsunami. Masyarakat bisa bergerak mengamankan diri kesitu," kata dia.

Selain itu, lanjut Jan, perlu disiapkan skenario evakuasi yang bisa menjadi pedoman masyarakat untuk tindakan yang harus diambil setelah terjadinya bencana. "Semisal, jika seseorang berada di satu lokasi pada saat gempa. Dia tahu kemana harus bergerak untuk menyelamatkan diri," ujarnya.

Kedepannya, tambah Jan, diperlukan langkah-langkah untuk membangun kembali kawasan yang terpapar gempa. Perlu adanya penataan ruang yang lebih aman terhadap gempa. "Yang kita tidak kita inginkan adalah bencana menyebabkan kemunduran. Harusnya diambil sisi positifnya, yaitu untuk penataan ruang yang lebih baik dan aman dari bencana," tandasnya.


C11-09

http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/06/17425561/lipi.perlu.skenario.evakuasi.penanganan.gempa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar