Rabu, 21 Oktober 2009

Membiasakan Diri Menghadapi Gempa

Rabu, 21/10/2009 14:15 WIB

Membiasakan Diri Menghadapi Gempa

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: time)
Jakarta, Posisi Indonesia yang terletak di pertemuan 3 lempeng yaitu Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia membuat negeri ini rentan terhadap gempa. Tapi meski sudah sering mengalami gempa, banyak masyarakat yang masih belum tanggap mewaspadai gempa dan lebih banyak bersikap panik saat bumi bergoyang.

Selama ini masyarakat hanya tahu cara melindungi diri dari ancaman gempa adalah dengan berlindung di bawah meja, tapi ternyata cara ini kurang efektif. Karena bisa saja tubuh tetap tertimpa reruntuhan dari bangunan yang ada disebelahnya.

Gempa bisa datang kapan saja tanpa bisa diduga, sehingga terkadang membuat sebagian besar orang menjadi panik. Saat panik tersebut biasanya otak tidak bisa berpikir dengan jernih dan cenderung mengambil langkah yang salah. Alhasil, meski sudah beberapa kali menghadapi gempa, masyarakat masih juga belum terbiasa menyiapkan diri dengan aman.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membiasakan dan melindungi diri dari ancaman gempa yang banyak dilakukan negara rawan gempa seperti Jepang, dikutip dari
Earthquakesolution, Rabu (21/10/2009) adalah:

1. Rutin melakukan latihan cara menghadapi gempa. Pelatihan ini bisa berlangsung di sekolah dan gedung-gedung perkantoran, sehingga masyarakat bisa tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa dan mengurangi kepanikan.

2. Usahakan untuk menyiapkan tas ransel, yang berisi air minum botol, makanan, obat-obatan P3K, uang tunai, pakaian kering, radio, senter, serta dokumen-dokumen penting. Tempatkan tas tersebut di dekat pintu.

3. Cari tahu bagaimana struktur dari bangunan yang Anda tempati, sehingga Anda dapat memperkirakan tempat mana yang aman untuk berlindung saat gempa.

4. Menerapkan "Drop, cover and hold on" (menunduk, melindungi kepala, pegangan) tetap menjadi perlindungan yang paling direkomendasikan selama terjadinya getaran gempa dan merupakan perlindungan utama serta yang terpercaya. Yaitu tidak berdiri saat terjadi gempa, lindungi kepala dan leher Anda bisa dengan benda berat, lengan tangan, bantal atau dengan posisi meringkuk seperti bayi dan kucing lalu berpeganglah pada suatu benda yang kuat saat terjadi goncangan.

5. Berlindung di bawah meja tidak selalu diperlukan. Hal ini karena seseorang harus tetap memperhatikan struktur bangunan di sekitarnya, apakah memungkinkan untuk berlindung di bawah meja atau justru bisa tertimpa reruntuhan.

6. Jangan berlari atau berjalan saat sedang terjadi getaran, sebaiknya tunggu sekitar 3 detik. Orang yang berjalan saat ada getaran akan tidak seimbang dan kemungkinan terlempar akibat tekanan gempa sehingga bisa menimbulkan cedera yang lebih serius.

7. Pilihlah tempat yang Anda rasa paling aman dan memiliki pondasi yang kuat seperti dekat pintu atau lift, diamlah di sana sambil tetap lindungi kepala Anda hingga getaran tersebut berhenti.

8. Sebaiknya tetaplah membuat Anda merasa tenang, karena dengan begitu Anda dapat berpikir dengan jernih langkah apa yang harus dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar