Sabtu, 01 Mei 2010

Virus Purba yang Terjebak Dalam Es

Minggu, 02/05/2010 08:45 WIB

Virus Purba yang Terjebak Dalam Es

Irna Gustia - detikHealth

img
(Foto: Reuters)
New York, Pernahkah terpikir kenapa pemanasan global membuat banyak penyakit kian bermunculan? Salah satu yang ditemukan peneliti adalah karena virus purba yang terjebak dalam es yang ada di kutub selama jutaan tahun mulai bergerak setelah es mencair.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Bowling Green State University, Syracuse University dan State University of New York yang dilakukan pada tahun 2004 memunculkan dugaan baru efek dari mencairnya es di kutub atau gletser.

Seperti dilansir dari MedicalHypotheses, Minggu (2/5/2010) peneliti menduga virus yang terjebak di gunung-gunung es, kutub atau gletser selama jutaan tahun bisa mencair jika pemanasan global berlanjut.

Virus purba itu awet di dalam es karena proses pembekuan meningkatkan daya tahannya. Setidaknya ada seratus triliun mikroorganisme berupa bakteri, virus, jamur dan mikroba yang terperangkap di gunung-gunung es. Virus polio, influenza, cacar dan calcivirus (virus yang bikin diare) adalah virus-virus yan bisa bertahan lama dalam es.

Profesor William T Stamer yang merupakan salah satu tim peneliti dari Syracuse University mengatakan mikroorganisme bergerak melalui angin. Mikroba dapat keluar dari atmosfer atau masuk ke dalam kabut, hujan es atau salju yang kemudian bisa jatuh ke dalam danau, sungai, lautan, tanah atau gletser.

Ketika mikroba itu masuk ke dalam lingkungan es seperti gletser atau daerah bersalju, mikroba mampu bertahan dalam pembekuan selama jutaan tahun.

Begitu terjadi lelehan es, virus purba ini akan terbebas dan bergerak mengikuti aliran air es tersebut. Yang ditakutkan peneliti, saat virus purba ini bertemu dengan virus yang hidup di zaman moderen akan mengalami mutasi atau genom daur ulang.

Seperti contoh virus influenza yang merebak beberapa tahun belakangan ternyata sudah ada sejak lama. Kasus merebaknya virus flu H1N1 (flu babi) ditemukan tahun 1918 yang mengakibatkan kematian hingga jutaan orang.

"Hilangnya virus influenza kemudian muncul lagi membuat dugaan virus itu bertahan hidup di dalam es yang menunggu pembebasan ketika es mencair lalu timbul lagi," kata Profesor William T Stamer.

Namun penelitian tersebut masih perlu pembuktian lebih lanjut. Seperti dikatakan ahli virus David Onions dari Glasgow University yang dilansir dari Independent. David ragu virus purba yang lama terkubur masih memiliki vitalitas atau kemampuan yang kuat dan berbahaya.

"Beberapa kelompok virus memang bisa bertahan lama dalam es, tapi apakah virus itu akan menular atau berbahaya itu pertanyaan lain," kata David.

Yang jelas peneliti mengingatkan dampak pemanasan global yang membuat es-es mencair memang menjadi ancaman bagi kehidupan manusia.

(ir/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar