Sabtu, 15 Mei 2010

Alcor, Kematian yang Bisa Disembuhkan

Rabu, 05/05/2010 08:25 WIB

Alcor, Kematian yang Bisa Disembuhkan

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Proses di Alcor (Foto: Alcor.org)
Arizona, Kematian adalah suatu hal yang tidak terelakkan bagi manusia. Tapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang mulai muncul gagasan kematian bisa disembuhkan yang memungkinkan individu bangun dan hidup lagi pada beberapa abad ke depan.

Upaya untuk membuat kehidupan abadi telah muncul sejak zaman kuno. Seperti contoh raja atau kaum bangsawan pada era Mesir kuno menggunakan balsem untuk mengawetkan tubuh yang dipercaya akan bangkit lagi untuk kehidupan masa depan.

Ketika itu orang Mesir kuno percaya pusat tubuh adalah jantung dan tidak mengawetkan otaknya. Padahal ilmu medis menunjukkan setelah jantung berhenti berdetak masih ada otak yang akan hidup beberapa menit sebelum akhirnya berhenti total karena tidak ada asupan oksigen, yang kemudian membuat manusia mati selamanya.

Seperti dikatakan ilmuwan Charles B. Olson dalam penelitiannya bertajuk 'A Possible Cure for Death' pada tahun 1988 seperti dilansir dari charlesolson.com, Rabu (5/5/2010) gagasan mengawetkan otak manusia dalam tubuh yang sudah tak bernyawa untuk kehidupan mendatang adalah sesuatu yang mungkin.

"Otak yang diawetkan sebenarnya individu yang seperti dalam keadaan mati suri, bukan dalam arti biologis melainkan dalam arti berhubungan dengan kesadaran dan pikiran. Sama seperti anestesi yang membuat pingsan dan menghentikan kesadaran sementara. Sehingga mengawetkan otak adalah menghentikan sementara kehidupan sadar manusia seperti tidur yang panjang tanpa mimpi," katanya.

Menurutnya, jika suatu saat teknologi terus berkembang bukan tidak mungkin otak yang diawetkan pada tubuh manusia yang sudah tidak bernyawa bisa dihidupkan lagi, yang artinya kematian bisa disembuhkan.

Sebuah organisasi berteknologi tinggi yang berbasis di Amerika menawarkan jasa pengawetan otak dalam tubuh yang tidak bernyawa hingga beberapa abad.

Organisasi itu bernama Alcor Life Extension Foundation yang merupakan organisasi nirlaba di Scottsdale, Arizona, yang didirikan pada tahun 1972. Organisasi ini mengembangkan teknologi cryonics yang dapat menunda kematian manusia dengan cara diawetkan yang berharap teknologi ke depan bisa membangkitkan lagi manusia-manusia ini.

Teknologi cryonics adalah praktek pengawetan manusia dengan menggunakan temperatur sangat dingin untuk menghentikan proses kematian otak ketika obat biasa tidak lagi dapat menopang kehidupan. Hal ini dilakukan dengan tujuan menyelamatkan hidup pasien sampai obat untuk penyakit mereka dapat ditemukan.

Sasarannya adalah untuk membawa orang melewati waktu sampai ke masa depan. Namun, mungkin dibutuhkan beberapa dekade atau abad, hingga proses pengawetan dapat dibalikkan, dan mengembalikan orang tersebut ke kesehatan semula.

Seperti dilansir dari Alcor.org, Rabu (5/5/2010), lebih dari seratus orang telah diawetkan dengan teknologicryonics sejak tahun 1967. Prosedur Alcor idealnya dimulai saat serangan jantung.

Sirkulasi darah dan pernapasan secara artifisial dikembalikan, dan serangkaian obat yang diberikan untuk melindungi otak dari kekurangan oksigen. Pendinginan cepat juga dimulai, yang selanjutnya melindungi otak. Tujuannya adalah untuk mempertahankan otak tetap hidup selama mungkin dalam prosedur.

Hal ini tidak selalu mungkin terjadi dengan cepat dan agresif, tapi itu adalah idealisme Alcor, dan telah dicapai dalam banyak kasus.

Pada tahun 2001, Alcor yang telah mempublikasikan terobosan pengawetan dengan apa yang telah diyakini mereka, yaitu pengawetan otak manusia tanpa es (vitrifikasi). Ini adalah metode untuk menstabilkan dasar fisik dari pikiran praktis manusia untuk jangka waktu yang terbatas.

Prosedur ini melibatkan penggantian sebagian air dalam sel dengan campuran bahan kimia yang mencegah terbentuknya es. Sebagai percobaan, mereka telah mengawetkan ginjal, dan ginjal sepenuhnya pulih dan berfungsi kembali setelah terkena bahan kimia ini.

Formula Alcor lebih pekat dibandingkan formula yang memungkinkan kelangsungan hidup organ kecil, tetapi kemiripannya dengan formula ini menunjukkan bahwa sangat efektif untuk mengawetkan biokimia.

Kematian terjadi bila proses kimia kehidupan menjadi sangat tidak teratur dan tidak dapat dikembalikan. Beberapa gangguan kimia dapat bertahan hidup tergantung pada teknologi medis.

Seratus tahun yang lalu, gagal jantung tak bisa ditangani. Orang disebut sudah meninggal apabila jantung telah berhenti berdetak.

Tetapi kematian sekarang diyakini terjadi setelah 4 sampai 6 menit setelah jantung berhenti berdetak, karena setelah beberapa menit tersebut otak tak bisa dihidupkan kembali (resusitasi).

Namun, dengan pengobatan eksperimental baru, lebih dari 10 menit dari gagal jantung hangat, otak sekarang dapat bertahan hidup tanpa cedera otak. Bahkan teknologi masa depan untuk perbaikan molekul dapat memperpanjang batas resusitasi hingga 60 menit atau lebih.

(ir/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar