Peneliti Amerika Serikat tengah mengembangkan sel bakteri hidup sintetis yang bisa mengembangkan diri. “Ini adalah penelitian sel sintetik yang pertama dilakukan,” kata peneliti utama Craig Venter, saat memresentasikan hasil penelitian 15 tahun itu. “Kami menyebut sel ini sintetik karena benar-benar diambil dari kromosom sintetik, dibuat dari empat botol penyelaras kimiawi, dari informasi di komputer.”
Metode ini dapat diulang untuk merancang bakteri yang secara khusus dapat membantu produksi biofuel atau untuk membersihkan kecelakaan lingkungan (seperti tumpahan minyak BP yang kini terjadi di AS). Studi ini dilakukan oleh institute J Craig Venter dan diterbitkan di jurnal Science.
Sel sintetis ini dapat digunakan untuk memproduksi semacam ganggang untuk menyerap karbondioksida, salah satu gas rumah kaca yang dalam jumlah berlebih akan memperparah pemanasan global, atau untuk mengembangkan energi terbarukan yang lebih bersih.
Peneliti juga berharap dapat mengembangkan teknik ini untuk mempercepat produksi vaksin dan mengembangkan bahan makanan baru serta senyawa kimiawi lainnya. “(Metode) ini menjadi alat yang sangat berkuasa untuk merancang apa yang kita inginkan dari biologi,” kata Venter.
Tim peneliti Venter mendapat kritikan bahwa upaya mereka ini seperti membuka kotak Pandora menuju mahluk hidup buatan. Dalam wawancara dengan BBC, Venter membela diri dari tuduhan bahwa ia sedang berupaya menjadi Tuhan. “Itu istilah yang selalu muncul setiap kali ada terobosan baru di dunia medis atau ilmiah terkait biologi,” kata dia.
“Sedari awal, tujuan kemanusiaan adalah mencoba mengendalikan alam…itu sebabnya kita menjinakkan hewan. Ini adalah tahap selanjutnya dalam pemahaman kita, langkah kecil untuk mengerti bagaimana kehidupan sebenarnya berjalan dan mungkin bagaimana kita bisa mengendalikan sistem mikroba ini sehingga menguntungkan kemanusiaan.” (AFP/Yahoo! Singapore)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar