Jumat, 30 April 2010

NASA, General Motors, Hadirkan Robot Astronot

NASA, General Motors, Hadirkan Robot Astronot
Tak hanya bentuknya yang seperti manusia, R2 juga mirip cara kerja manusia.
RABU, 21 APRIL 2010, 18:37 WIB
Muhammad Firman, Elin Yunita Kristanti
R2, Robot Astronot NASA (NASA)

VIVAnews - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, akan mendapatkan awak baru di luar angkasa. Astronot baru NASA ini unik, karena dia bukan manusia, tapi robot yang menyerupai manusia.

Robot ini akan dikirim ke luar angkasa tahun ini. Astronot robot bernama Robonaut 2 atau R2 akan menjadi penghuni tetap stasiun luar angkasa internasional.

Astronot robot ini merupakan proyek kerjasama antara NASA dengan General Motors (GM)-- perusahaan mobil asal Amerika Serikat.

Spesifikasi R2 tak sembarangan. Dia harus bisa menjadi asisten dan bekerja bersama manusia, baik astronot di luar angkasa maupung pekerja GM di Bumi.

Robot R2 seberat 300 pon itu terdiri dari kepala, badan, dengan dua lengan dan dua tangan. R2 akan diluncurkan bersamaan dengan peluncuran pesawat ulang alik Discovery , sebagai bagian dari misi STS-133 yang direncanakan September mendatang.

Sementara R2 mengangkasa, para insinyur di Bumi akan terus memonitor kerja robot tersebut di ruangan tanpa bobot.

Untuk sementara, aktivitas R2 akan dibatasi di laboratorium Destiny. Namun, di masa mendatang, dengan modifikasi tambahan, akan memungkinkan robot ini bekerja lebih luas, di luar atau di dalam kompleks stasiun luar angkasa.

"Proyek ini mewujudkan janji bahwa di masa depan, robot bisa bekerja di luar angkasa maupun di Bumi. Tak hanya untuk menggantikan manusia, tapi juga bekerja bersama manusia," kata Direktur Sistem Eksplorasi NASA Washington, John Olson, sperti dimuat laman NASA.

"Gabungan potensi robot dan manusia, akan memungkinkan kita untuk pergi jauh, mencapai lebih dari apa yang mungkin bisa kita bayangkan hari ini.

Tak hanya bentuknya yang seperti manusia, R2 juga mirip cara kerja manusia, bahkan bisa menggantikan manusia dalam tugas-tugas berbahaya.

Untuk saat ini, R2 masih berbentuk prototipe dan tidak memiliki perlindungan yang memadai untuk ada di luar stasiun ruang angkasa dalam temperatur ekstrim. (wm)

• VIVAnews

Kehidupan Alien Versi Stephen Hawking

Kehidupan Alien Versi Stephen Hawking
Sebagai mahluk hidup, alien punya intelegensia dan daya ancam
SENIN, 26 APRIL 2010, 08:56 WIB
Renne R.A Kawilarang
Maket yang menunjukkan rupa sebuah alien di Museum of Science, AS (AP Photo)

VIVAnews - Ahli astrofisika terkemuka asal Inggris, Stephen Hawking, ternyata mendukung pandangan sebagian kalangan yang percaya bahwa mahluk luar angkasa memang ada. Mahluk yang populer disebut alien itu diduga berupaya mencari planet-planet yang menyimpan sumber daya yang mereka butuhkan.

Demikian sekilas pandangan Hawking dalam suatu serial yang ditayangkan stasiun televisi ilmu pengetahuan, Discovery Channel. Menurut Discovery Channel, Minggu 25 April 2010, wawancara dengan Hawking mengenai teorinya atas alien itu sudah ditayangkan di AS kemarin dan akan mulai beredar di Inggris bulan depan.

Discovery sudah mengungkapkan beberapa petikan wawancara dengan Hawking ke media massa, termasuk ke laman harian Inggris, The Times.

Kehidupan alien, menurut Hawking, hampir pasti ada di banyak tempat di jagat raya. Tidak hanya di planet, namun juga di pusat bintang-bintang, atau bahkan mengambang di ruang antarplanet.

Pandangan Hakwing atas kehidupan alien, menurut The Times, berdasarkan keyakinannya bahwa jagat raya memiliki 100 miliar galaksi. Masing-masing galaksi memiliki ratusan juta bintang. Maka, dalam ruang yang begitu besar, Bumi tampak bukan satu-satunya planet yang memiliki kehidupan.

Menurut Hawking, rupa alien bisa saja sama dengan mikroba atau hewan biasa - yang merupakan tipe mahluk hidup yang paling lama menghuni bumi. Sebagai mahluk hidup, alien punya intelegensia dan daya ancam. Itulah sebabnya ilmuwan berusia 68 tahun itu memperingatkan bahwa kontak dengan alien bisa berbahaya bagi kehidupan manusia.

Ilmuwan yang terkenal dengan teori "Lubang Hitam" itu menyatakan bahwa alien bisa saja menyerang Bumi demi mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan dan selanjutnya pergi lagi.

"Kita hanya memandang diri kita saat berpikir betapa kehidupan intelegensia dapat berkembang menjadi sesuatu yang tidak ingin kita hadapi. Saya bayangkan mereka [alien] mungkin ada dalam pesawat-pesawat yang besar setelah menggunakan semua sumber daya dari planet mereka," kata Hawking.

"Alien-alien yang telah maju itu kemungkinan telah menjadi nomad, berupaya untuk menaklukan dan membuat koloni di planet-planet manapun yang bisa mereka raih," lanjut Hawking.

Menurut The Times, pandangan Hawking itu sebelumnya diperkuat oleh sejumlah penemuan ilmiah. Sejak 1995 telah ditemukan lebih dari 450 planet yang mengorbit di bintang-bintang yang jauh. Planet-planet yang ditemukan itu diperkirakan berbentuk lebih besar dari Bumi, namun perkiraan itu masih harus dibuktikan lebih lanjut karena penemuan ini menggunakan teleskop yang teknologinya kian berkembang.

Sementara itu seorang astronom yang juga berasal dari Inggris, Lord Rees, awal tahun ini sudah memperingatkan bahwa kehidupan alien mungkin di luar jangkauan pemahaman manusia. "Saya menduga ada kehidupan dan intelegensia di luar sana dalam bentuk yang tidak kita pahami," kata Rees. (mt)

• VIVAnews

UFO Itu Tiba-tiba Muncul di Sebelah Bulan

UFO Itu Tiba-tiba Muncul di Sebelah Bulan
Benda misterius itu terlihat pada pukul 22.30, maka dipastikan itu bukan penampakan Venus.
JUM'AT, 9 APRIL 2010, 11:42 WIB
Elin Yunita Kristanti
Foto benda diduga UFO dan bulan (Northernstar.com.au)

VIVAnews - Penampakan benda misterius diduga UFO makin sering dijumpai di langit Australia. Baru-baru ini UFO dikabarkan terlihat di langit wilayah Evans Head.

Seorang perempuan bernama Korrine Stewart bahkan mengabadikan benda itu dengan kameranya.

Dia bukan satu-satunya saksi. Stewart baru sadar dia telah melihat UFO setelah membaca berita penampakan UFO yang sama -- yang disaksikan dua pria warga Evans Head.

Dia lalu mengontak harian The Northern Star, yang memberitakan berita itu. Diceritakan Stewart, malam itu dia sedang memancing di Evans Head. Melihat cahaya bulan di malam hari, dia tergoda memotretnya.

Sekitar pukul 22.30 malam, tiba-tiba sebuah benda aneh terlihat muncul di sebelah Bulan.

Anehnya, Stewart mengaku hanya bisa melihat benda yang terlihat bulat ungu itu melalui kameranya.

Padahal, sebelumnya, Stewart mengaku memotret Bulan di kawasan Ballina, namun benda itu tak muncul.

Meski yakin tentang keberadaan UFO, Stewart tak yakin benda yang dipotretnya itu adalah UFO. "Waktu itu saya pikir hanya bayangan," kata dia, seperti dimuat laman Northernstar.com.au, Jumat 9 April 2010.

Penggila pesta di Nimbin juga melaporkan telah melihat penampakan benda aneh di angkasa Sabtu malam lalu.

Menurut Silvia Tribolet, dia melihat cahaya oranye, seperti api, yang kemudian dengan cepat berubah menjadi hijau sebelum akhirnya menghilang.

"Luar biasa cantik! Saya hanya melihatnya kurang dari satu detik. Bentuknya terlihat sepertiga dari Bulan," kata dia.

Tribolet mengaku tak pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Saat itu dia mengira itu hanya sampah luar angkasa.

Berita penampakan UFO di langit Evans Head mengemuka ketika dua orang pria mengaku melihat cahaya aneh di angkasa Sabtu malam.

Karena benda itu terlihat pada pukul 22.30, maka dipastikan itu bukan penampakan Planet Venus.

Bagaimana pendapat astronom soal penampakan ini?

Menurut Astronom, Philip Hood, orang-orang sering melihat benda-benda aneh di langit -- yang tak bisa dijelaskan.

"Langit selalu memberi kejutan bahkan untuk para astronom," kata Hood.

"Banyak hal di langit yang tak bisa dijelaskan," lanjut dia.

• VIVAnews

NASA Tampilkan Foto Matahari Dari Dekat

NASA Tampilkan Foto Matahari Dari Dekat
Gambar matahari secara dekat ini belum pernah disaksikan sebelumnya
KAMIS, 22 APRIL 2010, 14:43 WIB
Renne R.A Kawilarang, Harriska Farida Adiati
Foto letupan matahari yang diambil dari satelit NASA (AP Photo/NASA)

VIVAnews - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mempublikasikan foto pertama hasil jepretan sebuah satelit baru yang didesain untuk mempelajari matahari, Rabu 22 April 2010.

Satelit Solar Dynamics Observatory (SDO) mulai menampilkan rangkaian gambar yang belum pernah disaksikan sebelumnya, diantaranya sebuah foto close-up dari permukaan matahari dan gambar beresolusi tinggi dari lidah api matahari.

Satelit SDO diluncurkan pada 11 Februari lalu dengan tujuan memberikan informasi mengenai aktivitas matahari dan memprediksi kemungkinan terjadi badai matahari suatu saat nanti.

"Foto awal ini menunjukkan matahari yang dinamis yang belum pernah saya lihat dalam lebih dari 40 tahun penelitian matahari," kata direktur Heliophysics Division NASA, Richard Fisher, seperti dikutip dari laman harian Herald Sun.

"SDO akan mengubah pemahaman kita mengenai matahari dan proses matahari yang mempengaruhi kehidupan kita dan masyarakat. Misi ini akan memiliki dampak besar bagi ilmu pengetahuan, mirip dengan dampak dari teleskop Hubble dalam astrofisika modern," lanjut Fisher.

Fisher menambahkan, satelit SDO beroperasi dengan sempurna. SDO membawa tiga paket instrumen yang salah satunya dirakit oleh Laboratorium Atmosfer dan Fisika Luar Angkasa. Dua instrumen lainnya dirancang oleh Lockheed Martin di Palo Alto, California.

SDO mengorbit Bumi sekali setiap 24 jam, mengirimkan data secara terus-menerus pada para ilmuwan ahli Matahari. SDO akan mengirimkan gambar dengan resolusi 10 kali lipat lebih baik dari kamera televisi tercanggih.


• VIVAnews

Pecahan Meteor Wisconsin Ditemukan

Pecahan Meteor Wisconsin Ditemukan
Fragmen mengandung magnesium, besi, silica, termasuk mineral umum: olivine dan pyroxene.
MINGGU, 18 APRIL 2010, 19:24 WIB
Indra Darmawan, Harriska Farida Adiati
Pecahan meteor yang ditemukan di barat Madison Wisconsin (University of Wisconsin-Madison)

VIVAnews - Sebuah fragmen yang diduga merupakan pecahan sebuah meteor ditemukan di barat daya negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat (AS), Sabtu 18 April 2010. Para ilmuwan menduga batu tersebut merupakan bagian dari meteor yang melintas di langit wilayah Midwest pada Rabu lalu.

Fragmen tersebut memiliki bobot 7,5 gram dan memiliki panjang sekitar 5 cm. Pecahan meteor terdiri dari mineral berwarna abu-abu, putih, dan kemerahan. Sementara sisi lainnya diselubungi kerak fusi yang berwarna gelap, yang terbentuk ketika meteor terbakar saat melintasi lapisan atmosfir.

Pakar meteor dari Geosciences Department, University of Wisconsin-Madison, Noriko Kita dan Takayuki Ushikubo, menganalisa pecahan meteor itu menggunakan mikrosokop dan spectrometer sinar-X.

Menurut situs Universitas itu, para peneliti mendapati komposisi permukaan mineral meteor itu terdiri atas kompon yang mengandung magnesium, besi, silica, termasuk mineral umum: olivine dan pyroxene.

Selain itu, ditemui pula logam besi-nikel dan besi sulfida, yang sering dijumpai di meteorit-meteorit primitif. Berdasarkan tes awal, meteor tersebut diperkirakan berasal dari sabuk asteroid berukuran luas antara Planet Mars dan Yupiter.

Fragmen meteor itu sendiri ditemukan pada Kamis pagi, oleh seorang petani di bagian barat Madison, bernama Valley. Ia mengaku menemukan pecahan meteor itu di atap gubuknya. Valley meminjamkan fragmen meteor itu kepada tim peneliti universitas untuk diteliti selama dua jam.

Sebelumya meteor tersebut melintasi langit wilayah Midwest, meliputi 12 negara bagian utara-tengah AS, termasuk Wisconsin, pada pukul 10 malam waktu setempat, Rabu lalu.

Pancaran sinar benda langit saat menumbuk atmosfer Bumi itu disaksikan oleh warga Wisconsin selatan dan Iowa utara hingga Missouri bagian tengah. Ledakannya sempat memicu panggilan 911 di sepanjang enam negara bagian di Amerika Serikat.

Menurut Space.com, pakar NASA memperkirakan ledakan itu setara dengan ledakan 20 ton bom TNT, sehingga memporakporandakan meteor induk yang diperkirakan berukuran sekitar 3,3 feet atau 1 meter. (ina)

• VIVAnews

UFO yang Menyilaukan Terlihat di Chengdu

UFO yang Menyilaukan Terlihat di Chengdu
UFO tersebut memancarkan cahaya putih dan tidak mengeluarkan suara.
SELASA, 20 APRIL 2010, 13:58 WIB
Elin Yunita Kristanti
Penampakan UFO yang diabadikan warga Chengdu, Zhang (People's Daily Online)

VIVAnews - Penampakan benda misterius atau UFO dilaporkan terjadi di Chengdu, China.

Seperti dilaporkan lamanPeople's Daily Online, Seorang warga Chengdu, Zhang bahkan sempat mengabadikan penampakan tersebut. Ia melihat benda misterius terbang di udara antara pukul 20.40 hingga 20.50 waktu setempat, Minggu 18 April 2010 malam.

Menurut Zhang, UFO tersebut memancarkan cahaya putih yang menyilaukan. Namun, tak ada suara dari benda misterius itu. Suasana saat itu senyap.

Benda terang itu sempat berhenti, menggantung di udara selama beberapa menit. Lalu, tiba-tiba ia bergerak dengan kecepatan lebih lambat dari pesawat udara biasa. Sekitar pukul 20.51. kata Zhang, benda itu menghilang.

Dari informasi yang diperoleh dari observatorium, benda itu dipastikan bukan mesin pengamatan cuaca dari badan meteorologi. Sebab, mesin meteorologi biasanya terbang pukul 08.00 dan sore hari. Selain itu, mesin pengamatan cuaca biasanya mengeluarkan bunyi.

Penampakan UFO yang dipotret Zhang juga tak sama bentuknya dengan mesin pengamat cuaca yang berbentuk seperti balon.

Laporan tentang adanya penampakan UFO makin meningkat akhir-akhir ini, beberapa diantaranya sempat diabadikan. Misalnya saja, penampakan benda misterius di dekat Bulan di langit Evans Head yang dipotret Korrine Stewart.

Foto benda diduga UFO dan bulan

Juga penampakan benda mirip piring terbang di langit Sydney, Australia yang diabadikan oleh Fiona Hartigan.

Potret benda diduga UFO di Sydney

Astronom, Philip Hood mengatakan, orang-orang sering melihat benda-benda aneh di langit yang tak bisa dijelaskan. "Langit selalu memberi kejutan bahkan untuk para astronom," kata Hood. "Banyak hal di langit yang tak bisa dijelaskan," lanjut dia. (mt)

• VIVAnews

Misteri Bola Cahaya di Langit Geelong, UFO?

Misteri Bola Cahaya di Langit Geelong, UFO?
Bola cahaya itu bergerak cepat ke segala arah, zig-zag, dan berubah warna. Ini videonya!
JUM'AT, 23 APRIL 2010, 12:01 WIB
Elin Yunita Kristanti
Penampakan UFO yang diabadikan warga Chengdu, Zhang (People's Daily Online)
UFO sighting over Geelong

VIVAnews - Seorang pria merekam bola cahaya misterius yang bergerak zig-zag di langit Teluk Corio, Australia. Penampakan yang sama juga disaksikan penduduk lain. Mereka menduga cahaya tersebut adalah UFO.

Anthony Raduka merekam cahaya aneh di dek rumahnya di Highton pada Senin (19/4) tengah malam.

Video itu menunjukan bola-bola cahaya terbang di atas Teluk Corio dengan kecepatan yang luar biasa. Bola itu turun serendah posisi jalan raya, lalu bergerak zig-zag di langit.

Seperti yang direkam, bola itu berubah warna dan bentuk setelah 20 menit. Kata saksi mata, Raduka, cahaya itu terlalu cepat untuk pesawat terbang biasa. Apalagi, cahaya itu bergerak ke segala arah.

"Kami pernah melihat jet tempur bermanuver dari rumah kami, tapi itu kalah cepat 10 kali dari cahaya aneh yang kami lihat," kata dia, seperti dimuat lamanGeelongadvertiser.com.au, Jumat 23 April 2010.

"Saya tak tahu benda apa itu, mungkin itu UFO. Yang paling tak masuk akal bagi kami adalah bahwa cahaya itu berubah warna dan bergerak sangat cepat," tambah Raduka.

Beberapa orang juga mengaku melihat bola cahaya yang sama. Misalnya, Luke Penna. Namun, menurut dia cahaya itu mungkin adalah pesawat atau helikopter.

Penna tak yakin cahaya itu adalah UFO. Sebab, beberapa model pesawat udara bisa terbang di ketinggian yang bisa dilihat mata. Meski, dia mengakui pesawat tak mungkin bergerak secepat itu di malam hari.

Sementara, penduduk yang lain, Melati Razak mengatakan dia melihat cahaya yanng sama pada Senin pukul 22.30 malam. Cahaya itu hanya berjarak dua rumah dari tempat tinggalnya di Buckkingham Rd.

"Benda itu terbang setingi atap di atas Sungai Barwon dekat Fyan Park dan mengeluarkan cahaya merah, hijau, dan oranye. Kami juga mendengar suara berdengung, yang mungkin saja itu suara mesin," kata suami Melati Razak, Sam Vardon.

***

Sementara, peneliti UFO, Doug Moffet mengaku tak bisa memberi pendapat soal rekaman video cahaya aneh itu. "Saya tak bisa memberi penjelasan," kata dia.

Meski demikian dia mengatakan cahaya itu terlalu cepat dan tak teratur untuk sebuah pesawat.

Orang-orang mungkin langsung menyimpulkan benda itu UFO yang berkaitan dengan kehidupan mahluk di luar Bumi. Namun, para peneliti UFO justru lebih mempertimbangkan kemungkinan lain, misalnya fenomena alam, daripada yang berkaitan dengan alien. "Agar lebih obyektif," kata Moffet.

• VIVAnews

Rabu, 28 April 2010

Kendaraan Hipersonik Militer AS

Kendaraan Hipersonik Militer AS, Lenyap


HTV-2, kendaraan hipersonik militer AS

VIVAnews - Militer Amerika Serikat (AS) kehilangan kontak dengan sebuah kendaraan hipersonik eksperimental di Samudera Pasifik. Menurut Turner Brinton dari Space News, DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) kehilangan kontak dengan kendaraan Falcon Hypersonic Technology Vehicle (HTV)-2 sembilan menit setelah diluncurkan.

HTV-2 merupakan pesawat pertama dari serangkaian eksperimen penerbangan. Rencananya, teknologi yang bisa dikerahkan untuk rudal-rudal konvensional jarak jauh di masa depan.

“Kendaraan tersebut diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California, dengan sebuah roket Minotaur 4,” kata Brinton, seperti dikutip dari laman TG Daily, Selasa 27 April 2010.

Dibangun oleh Lockheed Martin Corp., pesawat HTV-2 meluncur di atas Samudera Pasifik dengan kecepatan 20 ribu kilometer per jam selama 30 menit. “Namun, sembilan menit setelah meluncur, DARPA kehilangan kontak dengan pesawat, dan penyebab kegagalan itu belum diketahui,” ujarnya.

Namun, Frank James dari NPR mencatat bahwa dalam masa-masa awal percobaan teknologi pertahanan, proyek militer teknologi tinggi biasanya ditandai dengan sejumlah kegagalan.

“Program angkasa luar AS pada akhir 1950-an juga terdapat kegagalan, jadi tidak heran, tes yang dilakukan militer pekan lalu untuk menguji Falcon dan menguji konsep pesawat hipersonik yang bisa melanglang buana dengan kecepatan hingga 20 kali lebih cepat dibanding kecepatan suara, juga mengalami kegagalan,” ucap James.

“Ide dari teknologi ini adalah menciptakan sebuah pesawat yang bisa mencapai lokasi-lokasi di Bumi dalam hitungan menit,” kata James. (art)

http://id.news.yahoo.com/viva/20100427/twl-kendaraan-hipersonik-militer-as-leny-cfafc46.html

Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Turki?

Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Turki?
"Kami belum yakin 100 % bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 %."
RABU, 28 APRIL 2010, 06:45 WIB
Elin Yunita Kristanti

laut
Ilustrasi perahu Nabi Nuh (www.maritimequest.com)

VIVAnews - Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir bandang menerjang Bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.

Cerita tentang bahtera Nabi Nuh dikisah dalam berbagai buku, sejumlah film dan lain-lain. Sejumlah ahli sejarah dari berbagai negara sudah lama penasaran dengan kebenaran kisah ini.

Untuk membuktikan kebenaran cerita itulah, kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International' selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut.

Kemarin, 26 April 2010 mereka mengumumkan mereka menemukan perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.

Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa specimen untuk membuktikan klaim mereka.

Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.

Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.

"Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen," kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 April 2010.

Spesimen temuan peneliti Turki dan China di Ararat

Grup yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferensi pers yang diadakan Senin 26 April 2010 lalu.

Kepada media yang hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal yang diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.

Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan-hewan yang diselamatkan dari terjangan bah -- begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.

Penemuan besar ini jadi amunisi untuk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan situs ini ke UNESCO -- agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.

Awalnya, direncananya para arkeolog akan menggali perahu itu dan memisahkannya dari gunung. Namun, hal tersebut tak mungkin dilakukan, meski nilai sejarah penemuan ini sangat tinggi.

***

Gunung Ararat, lokasi penemuan perahu Nabi Nuh
Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas Gunung. Meski tiga agama besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.

Sejak lama penduduk lokal Turki yang tinggal di pegunungan maupun kota-kota lain percaya bahwa perahu Nabi Nuh berada di Gunung Ararat.

Apalagi, pilot pesawat temput Turki dalam sebuah misi pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki.

Pada 2006, citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yang diduga perahu Nuh itu adalah gunung yang dilapisi salju.

Beberapa ahli lain berpendapat bahwa sisa-sisa perahu Nuh menjadi bagian dari pemukiman manusia -- yang selamat dari bencana banjir bah.

Namun, peneliti yang mengklaim penemu perahu Nuh membantahnya. "Kami tak pernah menemukan ada manusia yang bermukim di ketinggian 3.500 meter dalam sejarah umat manusia."

Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para penemu diyakini menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.

• VIVAnews

http://dunia.vivanews.com/news/read/147115-perahu_nabi_nuh_ditemukan_di_turki_