SHANGHAI, KOMPAS.com — Para astronom China dan Amerika Serikat mungkin akan bekerja sama dalam pembangunan teleskop terbesar di dunia yang ditujukan untuk memberikan penglihatan lebih dalam ke tahap sangat awal dari alam semesta. Demikian laporan kantor beritaXinhua, Jumat (28/8).
Teleskop 30 meter atau TMT (Thirty-Meter-Telescope) yang disusun dan dipimpin oleh Universitas California dan Institut Teknologi California (Caltech) itu diperkirakan rampung pada 2019. Demikian kantor berita resmi China itu menjelaskan.
"Itu adalah usaha yang besar dan akan menentukan masa depan astronomi dan astrofisika selama antara 60 dan 70 tahun, jadi itu akan secara otomatis melibatkan masyarakat internasional," kata pemimpin Caltech, Jean-Lou Chameau, dalam wawancara dengan Xinhua.
Xinhua membeberkan kabar dari universitas tersebut, dan Caltech telah berbicara dengan sejumlah astronom dan ilmuwan China mengenai kerja sama pendanaan dan teknologi, meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat. Kanada dan Jepang telah mencatatkan diri untuk ikut dalam proyek yang memerlukan total pembiayaan 1 miliar dollar AS itu.
Teleskop dengan kaca berdiameter 30 meter tersebut akan memiliki kemampuan untuk memperoleh pemandangan paling cepat tentang alam semesta, serta mengambil citra Bimasakti dan bintang-bintang yang terbentuk sejauh 13 miliar tahun cahaya. Teleskop itu akan ditempatkan di puncak Mauna Kea, Hawaii.
ONO
Sumber : ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar