Minggu, 27 Februari 2011

Internet Kembali On, Rakyat Libya Petakan Wilayah Rawan

Senin, 21/02/2011 10:20 WIB

Internet Kembali On, Rakyat Libya Petakan Wilayah Rawan
Ardhi Suryadhi - detikinet

Google Map Bikinan @arasmus

Jakarta - Setelah beberapa waktu dimatikan oleh pemerintah, akses internet akhirnya kembali bisa dinikmati rakyat Lybia. Netter lokal pun langsung mengoptimalkan layanan ini dengan memetakan sejumlah kota di Lybia dengan informasi terbaru.

Informasi-informasi tersebut sebagian besar dirangkum dari postingan Twitter yang diklaim dapat dipertanggungjawabkan. Jadi diharapkan dengan hanya melihat peta yang ada di Google Map itu, rakyat Lybia sudah bisa mengetahui kondisi di wilayah yang ditujunya.

Salah satu Google Map yang dibuat oleh pengguna Twitter bernama @arasmus misalnya, ia mengumpulkan postingan-postingan di Twitter ke dalam map yang dibuatnya. Dari peta digital tersebut, pengguna internet lainnya bisa mengetahui jika ada pemutusan hubungan listrik di kota Zintan, bagian barat Lybia pada 17 Februari lalu.

Dalam peta itu juga disebutkan bahwa masyarakat di kota Zintan telah menyiapkan generator untuk mengakali ketiadaan listrik di wilayahnya.

Informasi seputar berbagai gerakan para demonstran, pihak berwajib yang siap menghadang dan jumlah korban yang sudah meregang nyawa juga bisa didapatkan dalam peta tersebut. Begitu pula jika ada bentrokan di suatu wilayah, peta ini bisa langsung meng-update secara real time.

"Dua pertiga akses internet di Lybia sudah kembali menyala, dan Libya sudah kembali 'hidup'" ujar seorang analis yang tidak disebutkan namanya, dikutip detikINET dari Mashable, Senin (21/2/2010).

Sebelumnya, usaha demonstran untuk menggulingkan sang diktator Muammar Khadaffi di Libya dilaporkan sudah menelan puluhan korban. Koneksi internet pun akhirnya dicabut.

Kondisi 'gelap internet' itu disebutkan dimulai sekitar Sabtu, 19 Februari 2011, kurang lebih pukul 07:15 WIB.

Libya memang berusaha untuk membungkam suara-suara dari jejaring sosial. Sebab, seperti di Mesir, penggerak aksi protes di Libya juga banyak memanfaatkan situs seperti Twitter dan Facebook.

( ash / fyk )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar