VIVAnews - Mulai meninggalkan siaran televisi analog, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memulai tonggak baru dalam ranah siaran pertelevisian. Perusahaan BUMN itu mengatakan Indonesia tahun ini akan memasuki bisnis IPTV (Internet Protocol Television) atau tayangan televisi interaktif beresolusi tinggi (high definition/HDTV).
"TV masa depan ini kami peruntukan khusus untuk keluarga di Indonesia," ujar Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah melalui keterangan resminya, Senin 28 Februari 2011.
Sebagaimana diketahui, IPTV merupakan teknologi yang menyediakan layanan konvergen dalam bentuk siaran radio dan televisi, video, audio, teks, grafik dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan IP (Internet Protocol).
Terkait dengan upaya revitalisasi jaringan kabel, Rinaldi mengatakan, saat ini jaringan kabel Telkom dimanfaatkan sebatas untuk melayani telepon dan internet cepat Speedy. Nantinya, melalui jaringan yang sama masyarakat juga bisa menikmati siaran TV berkualitas definisi tinggi (high definition).
"IPTV bukan sekadar konten televisi yang didistribusikan melalui Internet. IPTV adalah sinergi antara kekuatan interaksi Internet dan Web, dengan kekuatan media televisi. Kami berharap keberadaannya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat modern," jelas Rinaldi.
Sekaligus mengiringi perubahan portofolio bisnis ke arah TIME (Telecommunication, Information, Multimedia dan Edutainment), Telkom terus berupaya mengembangkan kapabilitas akses, meliputi rencana pengembangan akses pita lebar, menambah cakupan kapasitas true broadband atau akses dengan kecepatan 20 Mbps dan 100 Mbps.
"Pada tahun 2010, kapasitas true broadband yang baru mencapai 21 persen akan ditingkatkan menjadi 85 persen di tahun 2015," tutur Rinaldi.
Indonesia memang bukan negara pelopor IPTV. Era televisi interaktif atau IPTV ini bahkan sudah dimulai di beberapa negara maju. Studi tentang IPTV di beberapa negara menunjukkan minat masyarakat relatif baik terhadap layanan IPTV. Saat ini, operator IPTV dengan pelanggan terbanyak adalah PCCW (Hong Kong) yang mencapai lebih dari 850.000 pelanggan, disusul France Telecom (Perancis) yang mencapai 800.000 pelanggan.
Operator lainnya yang sukses adalah Verizon (Amerika Serikat) dengan 600.000 pelanggan. Sementara itu, di tingkat global bisnis IPTV juga memperlihatkan pertumbuhan yang cukup pesat. Tak terkecuali di kawasan Asia Pasifik, pertumbuhan bisnis Pay TV memperlihatkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya.
Berikut tabel "Global Pay TV Revenue Forecast, 2008-2014" yang dilansir dari Informa Telecoms & Media:
US$ (juta) | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 |
Asia-Pasifik | 34.428 | 37.703 | 38.874 | 40.121 | 41.261 |
Eropa Timur | 7.736 | 8.400 | 8.984 | 9.477 | 9.870 |
Amerika Latin | 16.494 | 18.000 | 19.255 | 20.254 | 20.899 |
Timur Tengah | 3.431 | 3.706 | 3.916 | 4.105 | 4.265 |
Amerika Utara | 74.896 | 74.712 | 73.910 | 72.302 | 71.226 |
Eropa Barat | 32.377 | 32.607 | 32.496 | 32.129 | 31.913 |
Total | 169.362 | 174.498 | 177.435 | 178.388 | 179.434 |
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar