Tampilkan postingan dengan label pembangkit listrik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pembangkit listrik. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 November 2010

Bloom, Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan

Bloom, Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan
Pembangkit listrik menggunakan bahan bakar alami dan udara untuk memproduksi listrik.
JUM'AT, 16 APRIL 2010, 13:02 WIB
Muhammad Firman

VIVAnews - Google, eBay, FedEx, Walmart and Coca-Cola merupakan contoh perusahaan yang telah menggunakan pembangkit energi yang pengembangannya merupakan teknologi yang tadinya akan digunakan untuk program ruang angkasa ke planet Mars.

Bloom Energy, perusahaan teknologi asal Silicon Valley, telah membuat teknologi yang mampu mengonversi udara dan bahan bakar menjadi listrik melalui proses kimia yang ramah lingkungan.

Bahan bakar seperti biogas dan bahan bakar alami lainnya dihantarkan melalui anoda, sementara udara dihantarkan lewat katoda. Di antara anoda dan katoda terdapat elektrolit. Ion oksigen kemudian bereaksi dengan bahan bakar untuk memproduksi listrik.

“Selama bertahun tahun, kita mendengar janji-janji bahwa akan ada solusi energi yang baru, terjangkau, dan bersih,” kata John Doerr, salah satu direksi Bloom Energy, seperti VIVAnews kutip dari Irishtimes, 16 April 2010. “Kini Bloom telah menghadirkan teknologi tersebut,” ucapnya.

Bloom Energy dikembangkan oleh Dr K.R Sridhar, seorang professor di bidang aeronautical and mechanical engineering, mantan penasihat NASA. Saat terlibat dalam proyek ke Mars, ia menyadari bahwa teknologi yang sedang mereka kerjakan (menggunakan kombinasi energi surya dan air untuk menyediakan udara dan bahan bakar untuk pergi ke Mars) bisa diterapkan di bumi.

Diproduksi menggunakan material terjangkau (komponen utama pembangkit listrik tersebut adalah ribuan keramik padat yang terbuat dari bubuk serupa pasir), setiap server yang berukuran satu ruang parkir mobil mampu menyediakan daya sebesar 100kw.

Perangkat ini sangat efisien dan mudah diinstalasikan serta dirawat. Selain itu, pembangkit ini juga mampu menyediakan daya secara konstan, tidak seperti pembangkit listrik tenaga angin atau tenaga surya yang tidak selalu ada.

Dibandingkan dengan sumber energi konvensional berbasis fosil, energi ini mampu mereduksi emisi CO2 dari konsumsi daya antara 40 sampai 100 persen. Bloom Energy mengklaim bahkan teknologi mereka 67 persen lebih ramah lingkungan dibanding sumber daya berbasis batu bara.

Setiap unit berkapasitas 100kw disebutkan dapat memasok energi untuk 100 rumah atau kantor berukuran 9100 meter persegi. Semakin besar perusahaan, unit pembangkit listrik bisa ditambahkan. Caranya cukup dengan menambahkan unit baru dan menghubungkan tiap-tiap pembangkit listrik tersebut.

• VIVAnews

Rabu, 26 Agustus 2009

Pembangkit Listrik Alternatif

Bukan Mimpi, Pembangkit Listrik
di Orbit Bumi
Ilustrasi satelit Iridium di orbit Bumi. Satelit yang mengalami tabrakan dengan satelit Russia merupakan salah satu dari jaringan 65 satelit Iridium yang melayani sambungan telepon portabel untuk 300.000 pengguna di AS.

    KAMIS, 16 APRIL 2009 | 16:33 WIB

    WASHINGTON, KOMPAS.com — Sebuah perusahaan energi di AS tengah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) yang akan ditempatkan di satelit yang mengorbit Bumi. Cara tersebut akan efektif karena pemanfaatan sinar Matahari bisa dilakukan 24 jam tak perlu tergantung cuaca dan perubahan siang malam.

    Desain pembangkit listrik berbasis satelit tersebut saat ini tengah dirancang Solaren Corp. Satelit tersebut akan membawa rangkaian sel surya yang membentang hingga beberapa kilometer dan ditempatkan di ketinggian 40.000 kilometer.

    Sel-sel surya akan mengumpulkan panas Matahari yang selanjutnya akan diubah menjadi gelombang radio. Gelombang radio tersebut lalu dipancarkan ke stasiun-stasiun penerima di permukaan Bumi. Di stasiun-stasiun tersebut, gelombang radio dikonversi lagi kali ini menjadi energi listrik yang akan dialirkan ke jaringan listrik.

    Solaren telah mendapat kontrak dari Pacific Gas & Electric (PG&E), perusahaan listrik di California untuk memasok 200 megawatt dari pembangkit tersebut yang cukup untuk 250.000 pelanggan. Jika berjalan lancar, pembangkit tersebut mulai beroperasi tahun 2016.

    Saat ini, tengah dipersiapkan pusat stasiun penerima di Fresno County, California. Wilayah tersebut cukup jauh dari permukiman sehingga tak mengganggu kesehatan manusia. Selain itu, hal itu lebih ekonomis karena lokasinya dekat dengan jaringan listrik nasional dan tak sejauh lokasi PLTM yang umumnya dibangun pada daerah terpencil di gurun.

    "Meski sistem dengan ukuran sebesar ini dan konfigurasi eksaknya belum pernah dibuat, teknologi pendukungnya sangat matang dan berbasis teknologi satelit komunikasi," ujar Gary Spirnak, CEO Solaren Corp. Ia mengatakan proyek tersebut bakal menghabiskan dana sekitar 2 miliar dollar AS.

    Pengembangan pembangkit listrik tenaga matahari juga menjadi ambisi badan antariksa Jepang (JAXA). Namun, teknologi yang dikembangkan Jepang akan memancarkan gelombang mikro ke Bumi. Jika pengujian sukses, Jepang akan meluncurkan sejumlah satelit pendukung untuk memproduksi listrik yang cukup untuk 500.000 rumah tangga.


    WAH
    Sumber : PHYSORG

    http://sains.kompas.com/read/xml/2009/04/16/16330023/bukan.mimpi.pembangkit.listrik.di.orbit.bumi