Selasa, 30 Juni 2009


Sabtu, 27/06/2009 21:28 WIB
Laporan dari Den Haag
Mencari Strategi Pembangunan Indonesia Menuju 2020
Eddi Santosa - detikNews

Den Haag - Para pelajar dan intelektual Indonesia di luar negeri akan berkumpul untuk membahas dan mempersiapkan misi dan strategi bangsa Indonesia menghadapi tantangan dunia 2020.

Kegiatan yang akan digelar di Gedung Museon, Denhaag (3-5/7/2009) berformat simposium internasional itu merupakan kolaborasi bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda dan Aliansi PPI Luar Negeri atauOverseas Indonesian Students Association Alliance(OISAA).

Simposium bertema Visi dan Misi Intelektual Indonesia di Luar Negeri: Strategi Pembangunan Indonesia Menuju 2020, itu menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui teleconference.

Siaran pers panitia yang diterima detikcom hari ini (27/6/2009) melalui Sekjen PPI Belanda menyebutkan bahwa hasil yang diharapkan dari simposium ini antara lain memberikan rekomendasi bagi permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia di berbagai sektor.

Selain itu juga diharapkan akan terbentuk organisasi yang menghubungkan seluruh intelektual muda Indonesia di luar negeri untuk aktif bersama-sama memberikan kontribusi untuk bangsa Indonesia, serta terbentuknya database intelektual muda Indonesia di seluruh dunia untuk kemudian dapat bekerja sama dengan pemerintah...

Susunan Acara SI-PPI DUNIA 2009

Hari Pertama (Jum’at, 3 Juli 2009)

07.30 – 09.00 : Registrasi Peserta
09.00 – 09.10 : Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
09.10 – 09.25 : Sambutan Ketua Panitia Pelaksana Simposium Internasional 2009
09.25 – 09.40 : Sambutan Sekretaris Jenderal PPI Belanda
09.40 – 09.50 : Sambutan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda
09.50 – 10.10 : Sambutan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui video conference
10.10 – 11.00 : Ceramah utama oleh Menteri Riset dan Teknologi (*)
11.10 – 13.00 : Ceramah Umum “Reposisi Indonesia di Percaturan Internasional”
Oleh: Dr. Dino Patti Djalal (Juru Bicara Kepresidenan)
13.10 – 14.50 : Istirahat, Shalat Jumat, dan Makan siang
15.00 – 17.30 : Diskusi Panel Pertama “Pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia dalam
Konteks Kerja Sama dengan Pihak Asing , Strategi Kerja Sama yang
Berimbang dan Berkelanjutan”
Oleh: Agusman Effendi (Anggota Dewan Energi Nasional)
Sandiaga Uno (CEO AndroEnergy)
Henricus Herwin (Direksi TOTAL Indonesie)
17.35 – 18.35 : Rehat sore, Shalat Ashar , Registrasi Sidang Komisi
18.45 – 21.00 : Diskusi Panel Kedua “Regenerasi Ilmuwan Muda Indonesia”
Oleh: Menteri Pemuda dan Olahraga (*)
Perwakilan Ketua Organisasi Pemuda di Indonesia
Perwakilan ketua Organisasi Pemuda di Luar Negeri
Perwakilan Ilmuwan Muda Indonesia di Luar negeri
21.00 – selesai: Penutupan kegiatan hari pertama, Makan malam, dan acara bebas

Hari Kedua (Sabtu, 4 Juli 2009)

09.00 - 11.00 : Kegiatan internal Komisi sesi I
11.00 - 11. 30 : Rehat Pagi
11.30 - 13.30 : Kegiatan internal Komisi sesi II
13.30 - 15.30 : Istirahat, Shalat Dzuhur, dan Makan siang
15.30 - 17.30 : Kegiatan internal Komisi sesi III
17.30 - 19.00 : Rehat sore dan Shalat Ashar
19.00 - 21.00 : Kegiatan internal Komisi sesi IV
21.00 – selesai : Penutupan kegiatan hari kedua, Makan malam, dan acara bebas


Hari Ketiga (Minggu, 5 Juli 2009)


07.30 - 09.00 : Registrasi
09.00 - 11.00 : Laporan Pleno hasil kegiatan internal seluruh Komisi (20 menit/komisi)
11.10 - 11.25 : Rehat pagi
11.30 - 13.30 : Persiapan Pembentukan Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia
13.35 - 14.25 : Istirahat, Shalat Dzuhur dan Makan siang
14.30 - 17.45 : Finalisasi Pembentukan Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia
17.45 - 18.35 : Rehat sore dan Shalat Ashar
18.45 - 18.55 : Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
19.00 - 19.10 : Sambutan Ketua Panitia Simposium Internasional
19.15 – 19.45 : Pelantikan Pengurus Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia
19.50- 20.15 : Sambutan Ketua Pengurus Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia
20.20- 20.35 : Penutupan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda
20.40 - selesai : Makan Malam dan Perpisahan


Keterangan:
1. Susunan acara bersifat tentatif
2. (*) Masih dalam konfirmasi

Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional ( I4 )

Akan Hadir, Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional!
Ilustrasi: Ilmuwan dan mahasiswa S1, S2 dan S3 Indonesia di luar negeri akan berkumpul di Museon, Denhaag, Belanda, pada 3 - 5 Juli 2009 mendatang untuk membentuk Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4).

SELASA, 30 JUNI 2009 | 20:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ilmuwan dan mahasiswa S1, S2 dan S3 Indonesia di luar negeri akan berkumpul di Museon, Denhaag, Belanda, pada 3 - 5 Juli 2009 mendatang untuk membentuk Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4).

"Kami yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) mencoba menghimpun para ilmuwan Indonesia di luar dan dalam negeri itu pada Simposium Internasional, kami juga akan membentuk I4 yang mewadahi mereka," ujar Kordinator Tim Indonesia Willy Sakareza di Jakarta, Selasa (30/6).

Sekitar 100 ilmuwan Indonesia akan hadir di simposium tersebut, baik yang ada di AS, Eropa, Timur Tengah, Jepang, serta dari Indonesia sendiri. Bertema "Visi dan Misi Intelektual Indonesia di Luar Negeri: Strategi Pembangunan Indonesia Menuju 2020", simposium itu dimaksudkan juga untuk membangun kesatuan di antara kaum intelektual Indonesia di luar negeri agar semakin peduli pada upaya kemajuan bangsa.

"Organisasi besar di masa lalu seperti Boedi Oetomo dan Sumpah Pemuda dibentuk dan dimulai justru di luar negeri, jadi orang-orang Indonesia yang merantau ke luar negeri ini jangan diragukan rasa nasionalisnya," kata Menristek Kusmayanto Kadiman, yang juga hadir di acara tersebut.

"Akan hadir pula dalam siposium tersebut 43 pembicara dari tiga pihak, yakni dari akademisi misalnya, Rektor Paramadina Anis Baswedan, dari instansi pemerintah seperti Dirjen Dikti Fasli Jalal, serta pihak swasta seperti Project Manager BMW di Jerman yang merupakan seorang WNI," ujar Willy.

Selain pembentukan I4, akan dibentuk juga database ilmuwan Indonesia di luar negeri. Database tersebut diharapkan akan akan memudahkan pemerintah RI untuk menjalin kerja sama dengan ilmuwan atau institusi ilmuwan tersebut bekerja.

Selain itu, akan dibentuk juga Jurnal Internasional sebagai media tukar pikiran antara sesama ilmuwan Indonesia di luar negeri untuk memberikan alternatif solusi dalam permasalahan bangsa serta penyusunan prioritas rencana pembangunan.


LTF
Sumber : Antara

http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/06/30/20184328/akan.hadir.ikatan.ilmuwan.indonesia.internasional

Kamis, 25 Juni 2009

Alien dan Kehidupan Manusia




Alien dan Kehidupan Manusia

Masalah Alien telah lama didengar dan diperbincangkan sejak lama dan di tengarai kontak dengan manusia juga telah lama terjadi namun sampai saat ini dengan kemajuan teknologi yang dimiliki ummat manusia belum juga didapat keterangan yang dapat menjelaskan keberadaannya.

Ternyata disamping teknologi yang ada saat belum dapat menjangkau mereka juga diduga ada usaha-usaha untuk membatasi informasi tentang hal tersebut seperti peristiwa jatuhnya pesawat mereka (UFO) yang dikenal dengan Roswell Incident yang kemudian dikaitkan dengan Area 51.

Banyak kejadian dari saksi-saksi terjadinya kontak baik secara baik-baik maupun dalam bentuk penculikan yang tidak dapat diabaikan begitu saja termasuk melintas secara terang-terangan pada saat calon presiden AS Obama dilantik. Selain itu juga banyak kejadian maupun bukti-bukti yang diduga terkait dengan mereka seperti Crope Circle yaitu rebahnya tanaman gandum di ladangnya membentuk pola-pola tertentu sampai, kejadian ekstrem di Tunguskhan Rusia berupa ledakan hebat disertai hangus terbakarnya hutan diwilayah tersebut. Bahkan diduga ada infomasi hasil penjelajahan di planet Mars yang tidak diungkapkan atau di tutup-tutupi oleh NASA berupa artefak atau setidak-tidak bukti sisa-sisa obyek yang terbentuk secara tidak alamiah.

Lantas apakah ada kaitan dengan perkembangan kebudayaan manusia sendiri akibat kehadiran mereka terkait dengan situs-situs di berbagai belahan dunia dari Piramid di Mesir, situs peninggalan Inca di Amerika Latin, bahkan Candi-candi di Asia termasuk Indonesia melihat adanya kemiripan bentuk yang ada. Sampai menimbulkan pertanyaan kembali seberapa primitif ummat manusia berabad-abad yang lampau dengan ditemukannya gambar-gambar pesawat terbang pada situs peninggalan, ditemukannya gambar-gambar pada suatu wilayah di Amerika Latin mirip Crope Circle namun bukan di ladang gandum melainkan di wilayah yang berstruktur tanah masif yang keseluruhannya lebih menyerupai sebagai sebuah landasan atau lapangan terbang. Kemudian dengan peninggalan kalender Maya yang sangat akurat dan berlaku berabad-abad hingga tahun 2012 sehingga menjadi polemik kenapa berakhir tahun tersebut. Tidak kalah menarik ditemukannya baterai di Mesir seperti baterai yang dikenal saat ini namun dalam ukuran yang besar.


Kontak-kontak yang diperkirakan meningkat pada saat ini tidak saja terjadi di udara ataupun dengan pendaratan ( UFO ) disuatu daerah tertentu tetapi juga di laut ( USO ). Semuanya belum dapat memberi penjelasan secara tepat dan jelas mengenai mereka tetapi hal yang baru dapat dilakukan berupa klasifikasi-klasifikasi seperti berbagai bentuk pesawat yang mereka gunakan, perwujudan mereka dari yang berbentuk mirip dengan serangga atau reptil hingga mirip manusia pada umumnya…..…..Selengkapnya : #IT190609Alien#.